Prologue

933 99 6
                                    


Author POV

Jam menunjukkan pukul 8 malam. Udara diluar semakin kencang ditambah bulan Desember yang membuatnya semakin dingin.

Dua anak kembar duduk di dekat perapian dengan segelas coklat hangat masing masing di tangannya. Televisi menayangkan kartun kesukaan mereka berdua.

"Anak anak, waktunya tidur." Seorang Ibu muncul dengan senyumnya kepada kedua anak tersebut. Tetapi kedua anak tersebut mengabaikannya.

"Aku masih ingin menunggu Papa dan Daddy, Nek." Ucap salah satu anak tersebut. Rambutnya yang panjang berwarna coklat itu terus menganggu penglihatannya sehingga ia harus terus membenarkannya dengan tangannya.

"Tapi ini sudah malam, Alexa." Anak perempuan yang bernama Alexa itu tampak tidak senang dengan jawaban Ibu itu.

"Tapi kita berdua belum mengantuk, betul kan Alex?" Alexa menunjuk saudara kembarnya yang bernama Alex dan dibalas anggukan oleh Alex.

Ibu itu tampak kehilangan ide untuk membuat kedua cucunya itu tertidur. Ia memikirkan ide lain yang menarik perhatian kedua cucunya.

"Bagaimana kalau nenek ceritakan cerita?" Yang tadinya mata kedua anak kembar itu tertuju ke televisi pun langsung berbalik menatap Ibu tersebut.

Mereka langsung mendekati Ibu itu yang sedang duduk di kursi. Mereka duduk bersila di karpet yang menjadi penghalang dari dinginnya lantai.

"Nenek ingin menceritakan cerita apa?"

Ibu itu tersenyum mendengar pertanyaan salah satu cucunya. Ini mungkin akan menjadi salah satu cara agar mereka tau kejadiannya, pikir Ibu tersebut.

"Cerita ini mungkin sedikit menyeramkan, apakah kalian tetap ingin mendengarkannya?" Kedua anak itu tampak ragu sambil menatap satu sama lain. Tetapi mereka tetap mengangguk.

"Judul cerita ini adalah The train," Ucap Ibu itu sambil mengambil mainan kereta yang Alex punya.

"Dicerita ini menceritakan tentang 2 orang lelaki yang berpasangan," Alex mengangkat tangannya dengan semangat.

"Oh! Oh! Seperti Papa dan Daddy!" Ibu itu mengangguk.

"Mereka akan pergi ke suatu tempat dengan menggunakan kereta. Perjalanan tersebut memakan waktu 6 jam."

"Ayo nek, ceritakan sekarang sebelum Papa dan Daddy pulang!" Ucap Alex sudah tidak sabar lagi. Ibu itu kembali tersenyum dan mematikan televisinya.

"Suatu hari,"

Prologue yang sangat amat tidak dapat dimengerti
Siap.

Ini cerita bakal ada sedikit ziam. Baikkan gue ngasih ziam.

Dan disini keretanya kereta eksekutif, Bukan KRL yha gaes. Biar lo pada kagak bingung.

The train 🚃 larryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang