TUJUH

1.4K 94 22
                                    


Hingar bingar dan suara musik Hingar berganti, canda-tawa manusia semuanya membaur di sebuar bar yang khusus dipesan oleh Mr Jonh, ada juga yang berdansa dan baru kali ini Sasuke syok saat melihat pesta ini begitu bebas.

Bukan hanya pasangan normal tapi pasangan berjenis sama juga ada disini, ya bisa dimaklumi kalau mr Jonh adalah kaum yang seperti itu jadi ia tidak heran melihat temannya, Neji berdansa dengan lelaki tua itu. Walau kadang ia mual juga melihatnya.

Ia sama sekali tidak mempermasalahkan dengan pesta orang barat yang begitu tidak aturan seperti ini, melakukan apa yang mereka suka di depan banyak orang.

Mr Jonh Speker mengadakan pesta perpisahan setelah 1 minggu mereka bersama. Waktu sesingkat itu emang bukanlah waktu yang cukup untuk Sasuke mengenal orang-orang dalam produksi secara dekat, kecuali Naruto. Hanya pria itu satu-satunya yang bisa dekat dengannya dalam waktu singkat.

Tapi sekarang pria itu cukup jauh disana, mengacuhkannya seolah-olah mereka tidak kenal. Merayu cewek-cewek dan membuat lelucon, sekali-kali ia akan berlaku intim dengan Shion yang ia katakan teman tapi mereka berprilaku jauh dari kata sahabat.

Namun apa peduli Sasuke, kan? Buat apa ia peduli semua tingkah laku Naruto disana. Kenyataannya matanya juga tidak pernah melirik objek lain selain kepala kuning itu, air anggur yang ia minum juga pahit terasa di mulutnya. Apa karena ciuman itu? Apa salah dia? Yang menciumnya juga pria itu lalu pria itu juga yang bertingkah konyol dengan menjauhinya.

"Kalian bertengkar?" Sasuke melirik dengan ekor mata pada wanita bersurai merah disampingnya, karena tidak punya pasangan ia mengajak Karin tapi sepertinya ia salah langkah dengan mengajak wanita ini. Karin benar-benar tidak bertingkah layaknya pasangan.

"Kalian saling pandang tapi sama-sama bermuka masam." Ungkap Karin sambil melirik tingkah Naruto yang terus menyerang Shion benar-benar tidak tahu malu. Karena tidak ada wartawan tingkah artis-artis itu benar-benar menjijikkan.

Sasuke berdecih dan berguman 'Hn' sejak dari tadi. Ia pura-pura acuh dan tidak peduli sedangkan Karin sekarang lebih tertarik pada beberapa pasangan yang tidak normal dan sangat tampan di matanya, Sasuke mendengus karena hal ini Karin mau jadi pasangannya di pesta.

"Hai." Sasuke melirik kesamping dan terkejut dengan lelaki menggelikan disampingnya, ia pikir Jack tidak akan menyapanya. "Aku hanya ingin mengucap terimakasih dan selamat tinggal, cin." ia terlihat canggung dan kemudian tersenyum aneh pada Sasuke. "Bagaimanapun kita sudah berada di tim yang sama dan sudah berjuang selama seminggu ini."

Sasuke berkedip, ia hanya tidak percaya pada orang yang berdiri didepannya. Begitu gentle dan kemudian ia bersalah atas pemikirannya selama ini, ia sudah memandang rendah lelaki ini, bersikap menyebalkan. Tapi karena rasa shok ia masih diam tanpa bergerak sama sekali.

"Lee," Sasuke bahkan tidak sedar Neji yang sudah disampingnya, lelaki berambut panjang itu tersenyum manis, Sasuke masih diam. "Kemana rambutmu yang seperti mangkok? Dan tumben di tubuhmu itu tidak ada pakaian ketat seperti kodok? Kappa idiot." Sasuke tidak menyangka sahabatnya bisa mengejek orang lain. Neji memang penuh kharismatik, acuh, anggun dan ia tidak pernah peduli pada orang lain. Selain kepadanya Neji tidak pernah melempar ejekan dengan nada kesenangan semacam itu.

"Semua orang bisa berubah." Dan jawaban ketus Jack membuat kening Sasuke berkerut, suara lelaki ini berubah dalam sekejab dari yang berpura-pura gemulai menjadi begitu dalam dan berat.

"Wow perubahan fantasti." Ejekan lanjutan meluncur indah dari mulut Neji, ia meniru suara Jack dengan main-main.

"Kau kenal Jack?" tanya Sasuke menyela. "Jack?" dan Neji tertawa keras, Sasuke kembali heran Neji jarang memperlihatkan tawa kepuasan sampai seperti itu benar-benar bukan dirinya, Neji masih tertawa dan menyebut Jack dengan nada menggelikan, sedangkan Jack bermuka masam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love In ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang