Prolog

17.6K 544 10
                                    

Nathan mencoba membesarkan hatinya, menahan rasa sakit di dadanya. Hari ini adalah hari paling buruk dalam hidupnya. Hari dimana dirinya harus menyaksikan gadis yang dia cintai menikah dengan pria lain.

Yah..hari yang paling sial dan ditakutinya dalam hati akhirnya terjadi. Hari dimana Avril, gadis tercintanya menikah dengan Daniel, yang merupakan kakak angkatnya sendiri. Saat ini gadisnya terlihat cantik dan bersinar karena bahagia.

Inilah akhir cerita cintanya. Cinta tak berbalas, cinta yang bertepuk sebelah tangan. Dan mirisnya dia harus merasakan sakit karena melihat gadis pujaannya bahagia.

" Kau baik-baik saja kan, little bro ? " kakak sepupunya Senno menepuk bahunya pelan, bermaksud untuk menenangkannya.

" I'm fine, kak..ga usah cemas begitu.. " jawab Nathan sambil tersenyum tipis. Dia tadi memang datang ke pesta resepsi pernikahannya Avril bersama kakaknya Senno, dan juga kekasih kakaknya Karenina.

" Good..itu baru Nathan yang kakak kenal. " puji Senno sambil tersenyum lebar pada adik sepupu kesayangannya itu.

" Dimana kak Karen ? " tanya Nathan saat menyadari Karenina menghilang dari samping Senno.

" Dia sedang menemui teman sesama modelnya sebentar. Kamu ga bertemu dengan Savera di pesta ini ? Tumben kamu ga menempel padanya ? " Ada nada menggoda pada suara Senno, yang membuat Nathan mengerutkan keningnya.

" Jangan suka menyimpulkan sesuatu seenaknya sendiri, kak. Dia hanya teman yang baik untukku. Dan aku ga pernah menempel padanya. " tukas Nathan sedikit kesal. Namun hanya disambut oleh suara kekehan Senno.

" Oohh..aku kira ada sesuatu di antara kalian. Habisnya..akhir-akhir ini kamu sering sekali berduaan dengannya. " Ada kilatan menggoda di kedua mata Senno.

" Sudah kubilang kan, kak. Dia hanya temanku yang baik. Ga ada yang perlu dilebih-lebihkan. " Ekspresi Nathan terlihat semakin kesal karena terus digoda oleh Senno.

" Oke..oke..ga perlu marah. I'm just kidding, little bro. " kata Senno sambil tersenyum geli.

" Ayo..kita ucapkan selamat pada pasangan pengantin. " ajak Karenina sesaat setelah dia tiba di samping Senno.

" Aku merindukanmu, sugar. Kau pergi terlalu lama. " Senno meraih pinggang ramping Karenina lalu mengecup pipi kekasihnya itu lembut. Nathan mendengus melihat tingkah berlebihan sang kakak. Sedang Karenina terlihat merona merah karena tersipu malu

" Ayo Nathan..saatnya bersikap sebagai seorang gentleman. " kata Senno setelah menepuk sekilas bahunya.

Akhirnya Nathan berjalan mengikuti Senno dan Karenina, menuju panggung megah pelaminan. Menuju gadis tercintanya untuk mengucapkan selamat atas pernikahannya dan juga ikut berbahagia untuknya. Walaupun dalam hatinya, Nathan tidak sedang berbahagia.

Oh Tuhan..inikah hukuman bagi dirinya. Karena selama ini dirinya telah banyak menyakiti dan mempermainkan hati para gadis. Hingga saat dirinya benar-benar merasakan cinta sejati, cintanya harus kandas karena tak berbalas.

Nathan menatap wajah cantik Avril intens. Mencoba mengabadikan wajah itu di dasar hatinya. Wajah cinta sejatinya yang terlihat cantik dan anggun itu akan diingatnya seumur hidup.

" Selamat ya, Av..happy wedding. I hope you'll be happilly ever after. " Nathan menjabat tangan lembut milik Avril sambil tersenyum manis, walau senyum itu tidak hadir dari dasar hatinya.

" Thanks ya, Nathan..semoga kamu juga cepat menyusulku..oke.. " balas Avril sambil tersenyum manis. Nathan meringis sedih dalam hati.

" Rasa-rasanya itu akan lama terjadi, Av. Aku ga tahu dimana harus mencari gadis secantik dan sebaik kamu, untuk aku ajak menikah secepatnya. " jawab Nathan sambil terkekeh geli. Untunglah suara kekehannya tidak terdengar aneh. Nathan tak ingin terlihat patah hati saat hari bahagia gadis pujaannya.

This is Love ( Sudah Terbit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang