7. Melamar

27.3K 1.3K 393
                                    

saya ingatkan ya, ketika MLL mulai sampai pada part2 mengkhawatirkan maka akan saya protect dan hanya membagikan link untuk orang yg saya kenal dan kasih dukungan dengan keabsuran cerita ini. so aktiv komen akan sangat mempengaruhi ingatan saya pada pembaca aktiv. mungkin ini kelihatannya sangat jahat (saya akui) tapi bagi yg gak suka silahkan abaikan cerita ini dan  gak usah banyak protes ya.               

Andree menatap sahabatnya yang sedang gusar dengan penuh pengertian, ia tahu apa yang ada dalam benak Felis saat ini. Kekhawatiran akibat pertemuan tanpa disengaja dirinya dengan Rafael Kei jelas sebuah ancaman terselubung dari pria pucuk pimpinan salah satu klan mafioso terbesar di Jakarta atau malah Indonesia. “jadi dia tahu jika Nikita adalah cucunya?” Andree menaruh simpati yang dalam atas pertanyaan itu.

Felis menghembuskan nafas berat sebagai jawaban.

                “Apa dia juga tahu apa yang menyertai Nikita?”

                Felisio mneggeleng perlahan, “Kalau dia tahu, dia pasti sudah melancarkan aksi untuk merebut Nikita dariku.”

                “Well, kalau begitu setidaknya kau cukup aman sampai saat ini.”

                “Aku tidak akan pernah merasa aman,” cetus Felis seraya bangkit dari kursi kerjanya, “tidak sampai uang itu jadi milikku.”

                “Dan setelah uang itu kau kuasai, apa yang akan kau lakukan pada gadis yang sudah tidak memiliki apapun lagi Felisio, membuangnya ke jalanan seperti Tanto membuang Kinanti?”

                “Aku tidak tahu, tapi aku akan selalu menjamin kebutuhannya terpenuhi.”

                “Wah! Kau sedikit lebih murah hati ketimbang ayahmu, tentu saja.”

                Felis melirik kesal pada sindiran Andree, tapi yang menyindir hanya tersenyum simpul tanpa merasa harus berpikir jika ia waras seharusnya ia tidak coba terus-terusan menguji kesabaran Felis.

                “Andai saja kemarin kau tidak membatalkan rencanamu, semuanya tentu akan jauh lebih mudah.”

                Felis menggeleng, “Itu tidak benar.”

                “Memangnya selama ini kau pernah bertindak benar menyangkut seorang wanita dan uang?”

                “Tidak.”

                “Itu kau mengakui.”

                “Masalahnya, Nikita adalah sepupu Andro. Dia tak akan tinggal diam jika aku sampai melakukan sesuatu pada Nikita.”

                Andree menertawakan ironi bahwa Felis selalu memikirkan perasaan Andromeda diatas segalanya. “Hanya itu?” ia berusaha mendapatkan jawaban yang lebih bagus tapi sampai akhir Felis tetap memilih bungkam dihadapannya.

Andree tersenyum kecut saat sadar jika Felis tidak akan pernah menjawabnya. “Mau aku beri saran?”

                “Katakan saja dan akan aku pikirkan apakah saranmu layak diterima.”

                “Heiiii ... jangan mulai meragukanku.”

                “Kau tau aku tidak pernah meragukan kesetianmu Dree, tapi otakmu ... atau lebih tepat jika urat licikmu tidak pernah bekerja dengan benar.”

                “Itu karena aku orang baik.”

                Felisio mendengus kemudian tertawa, untuk kali pertama sejak mereka berbincang selama beberapa jam. “Jangan mengatakan hal yang menjijikkan,” cibirnya mencela. “Katakan saja apa jalan keluarnya.”

My Lovely LoliWhere stories live. Discover now