7

12.6K 447 2
                                    

Keesokan hari ia melanjutkan rutinitasnya kembali, berkutik di depan monitor komputer. Pikirannya lagi kacau, kantong matanya menghitam karna semalaman ia menangis mengingat alm. Dimas yang tiap hari menghantui pikirannya.

"Ika kamu kenapa? "

"Aku gapapa ko bu "

"Muka kamu pucet banget, kamu belum sarapan? "

"Udah ko bu"

"Yaudah ibu tinggal ya"

Tok tok

"Permisi pak saya ingin nganter proposal yang harus ditanda tangani pak"

"Proposal apa? "

"Ini untuk bahan presentasi minggu depan"
Pak Reza mengecek proposal yang dibuat Ika.

"Apa-apa an ini kenapa jadi hancur gini?!! Kamu apain?!

"Saya ga apa apain kok pak cuma saya benerin sedikit aja"

"Kamu jangan lancang ya! Yang bos disini siapa?! Yang harus memeriksa proposal nya itu saya bukan kamu! "

Kepala Ika sakit, badan dan kakinya mendadak lemas. Pandangan nya menghitam dan ia jatuh.

"Eh Ika kamu kenapa, bangun" Pak Reza berusaha membangunkan Ika yang ada dipeluk kan nya.
Reza membopong Ika menuju mobilnya, tidak perduli ia dan Ika menjadi tontonan satu kantor. Baru kali ini karyawan nya melihat Reza begitu perduli dengan orang lain apalagi cewe. Mereka heran ada apa yang terjadi antara Bos dan sekretaris.

Ika tersadar saat sudah hampir 4 jam pingsan, ia melihat ruangan putih besar. Dia bingung ada dimana sekarang. Ia hampir loncat saat ada seseorang tertidur sambil duduk disamping tempat tidurnya ,rupanya Reza Ika bingung apa yang terjadi tadi.

"Eh kamu udah bangun"

"Saya dimana? "

"Kamu dirumah sakit, kamu hampir buat jantung saya copot tiba-tiba pingsan di badan saya "

"Maaf pak, kepala saya tadi sakit banget"

"Kamu itu kenapa si, jaga dong diri kamu, kesehatan kamu. Apalagi kamu jauh dari orang tua seharusnya bisa jaga badan"
Ika tertunduk lesu mendengar ocehan bos nya tadi. Dia heran bosnnya ini bisa seperhatian itu dengan nya.

Ceklekk
"Assalamualaikum,  ya ampun astaga anak mama kenapa bisa masuk rumah sakit si sayang"

"Aku gak apa  kok ma paling cuma kecapean."

Mamanya melihat Reza yang masih berdiri disamping Ika.

"Kamu pacarnya Ika? "Reza kaget dengan ucapan mamanya barusan

"Maaf saya bos nya Ika,  Ika sudah ada orang tua kamu disini saya pamit pulang dulu"

"Baik pak makasih banyak ya pak"

"Ya ampun kamu jauh dari mama malah sakit gini si nak,  itu tadi bos kamu ganteng ba banget si"

"Ya namanya kerja ma,  itu Pak Reza. Hemm emang si ganteng tapi galak nya ga ketulungan"

2 hari Ika berada di rumah sakit dan akhirnya dibolehkan pulang. Badannya sudah normal kembali. Mama nya pun sudah kembali pulang. Ika menjalan kan pekerjaannya seperti biasa.  Dia pun sudah mulai masuk ke kantor.

Ika sangat senang sedikit demi sedikit Pak bos nya jarang sekali memarahinya, karena kejadian waktu itu dan sekarang ia juga mulai disiplin. Pak Reza juga semakin perhatian dengannya setiap jam makan siang Ika selalu di ajak makan siang bersama. Setelah waktu jam kerja nya selesai Ika mulai membereskan meja kerjanya dan barang-barang nya.

"Ika kamu udah mau pulang? "

"Eh astaga pak kaget saya, ini mau rapi-rapi bapak duluan aja"

"Engga saya mau tunggu kamu aja"

"Loh ko nunggu saya? "

Hanya senyuman yang dibalas oleh pak Reza. Entah kenapa Reza sekarang sering memikirkan Ika,  padahal waktu dulu saat ia suka dengan wanita ia tidak sebahagia sekarang. Ika mampu membuat nya luluh dan senyum-senyum sendiri.

"Kamu temenin saya makan malam ya"

"Eh iya pak"

Ika segera masuk kedalam mobil mewah bos nya ini, Ika bingung mau dibawa ke restoran mana. Setelah sampai Ika melongo keluar jendela melihat restoran yang mewah.

"Ayo turun"

Ika hanya mengikuti Reza dari belakang yang sedang mencari meja yang kosong untuk mereka berdua.

"Kamu mau makan apa pesan aja yang kamu mau "

"Saya emm sama kaya bapak aja"

"Oke"
Ika tidak menyangka orang yang menurutnya paling nyebelin dan galak,  bisa perhatian gini sama dia. Banyak wanita di kantor pak Reza yang iri akan kedekatan mereka.

"Kamu makan belepotan gini si ka" Ika yang kaget karena Reza yang mengelap samping bibirnya dengan tisu, memandang kearah pak Reza.

"Emm makasih pak"
Ika bener-bener gugup barusan, ia menatap mata Indah milik pak Reza.

"Makasih atas traktiran nya pak"

"Sama-sama, emm saya boleh minta nomor handphone kamu? "

"Ha? Nomor saya ?boleh pak sini handphone bapak"
Ika mengetikkan nomor ponselnya di handphone pak Reza

"Makasih ya Ika, kalo gitu saya pamit pulang dulu assalamualaikum"

"Iya pak waalaikumsalam

Cinta Pak Bos untuk NadhikaWhere stories live. Discover now