part 1

306K 15.5K 197
                                    


PART 1

Zio melemparkan handuknya asal setelah selesai mandi. Lalu berjalan menuju balkon kamarnya. Membiarkan angin malam menerbangkan rambutnya yang basah. Pandangannya menatap ke arah hamparan luas rerumputan yang ditumbuhi banyak tanaman milik mamanya yang memang sangat menyukai bunga.

Tangannya melirik sebuah kotak yang tergeletak diatas meja belajarnya yang bersebelahan dengan pintu balkon kamarnya. Sebuah kotak kayu yang terbuka dan menampilkan sebuah gelang simple yang menyimpan banyak kenangan. Sengaja tidak ia pakai karena tidak mau lagi mengingat pahitnya kenangan masa lalu.

Flashback on

"Ini gelang buat aku?" Zio mengangguk lalu memakaikan gelang yang sama dengan gelang miliknya ke pergelangan tangan mungil seorang gadis di depannya. "gelangnya cantik. Makasih ya Kak." ujarnya sambil terus memandangi gelang yang baru saja dipasangkannya dengan mata yang berbinar.

"Sama-sama." balas Zio lalu kembali memandang langit malam.

"Btw kenapa kakak tiba-tiba ngasih gelang ini ke aku?"

"Karena gue pengen makein gelang itu ke orang yang gue sayang."

Gadis itu terkekeh "sejak kapan kakak bisa gombal gitu? Kakak kan dingin banget kayak es batu hehehe...."

"Gue juga nggak tau." jawab Zio sekenannya.

Suasana kembali hening. Keduanya saling terdiam sambil memandangi indahnya langit malam yang bertabur dengan ribuan bintang yang menghiasi langit sehingga nampak begitu indah dari biasanya.

"Bintang itu indah tapi, susah digapai. Sama kayak aku waktu suka sama kakak. Kakak itu indah tapi, susah banget didapetin."

"Tapi sekarang udah dapet."

"Iyasih hehehe...kakak...yakin nggak bakalan bosen sama aku?"

"Yakin."

"Kok bisa?"

"Bosen nggak bisa djadiin alasan buat udahan. Nggak masuk akal. Kalo orang udahan karena bosen, itu berarti selama dia pacaran, bukan cinta yang dirasakan tapi, nafsu." jawab Zio santai. Hanya dengan gadis inilah dia bisa berbicara sedikit lebih banyak dari biasanya. Bahkan dengan sahabatnya saja hanya sepatah dua kata dan kalaupun banyak, hanya waktu tertentu saja.

Gadis itu terdiam membeku mendengar jawaban yang keluar dari mulut manusia es seperti Zio. Jauh dalam hatinya, gadis itu menangis karena mungkin tidak lama lagi, kebersamaan mereka berdua akan hancur dan dia akan membuat laki-laki di sampingnya sangat membencinya. Tapi, semuanya dia lakukan untuk melindungi orang yang dia sayang yang tak lain adalah laki-laki di sampingnya ini. Yang sudah menemaninya selama dua tahun dan senantiasa memberikan masukan juga semangat kala dia jatuh. Entah bagaimana nantinya ketika dia hidup tanpa sosoknya. Mungkin dia akan menjadi kayu yang rapuh.

"Kalau nanti kita pisah, kakak bakalan benci sama aku?"

Pertanyaan itu sukses membuat jantung Zio berdetak lebih kencang dari biasanya tapi, dia mencoba tenang dan mendengarkan penjelasan dari gadis di sampingnya.

"Kenapa nanya gitu?" tanya Zio.

Gadis itu menggeleng kecil "nggak pa-pa. Aku Cuma pengen nanya aja. Jadi? Gimana? Apa kakak bakalan benci sama aku kalau kita pisah nanti?"

Zio mengangguk "gue bakalan benci sama orang yang ngebuat gue dan lo berpisah. Tapi, kalau pisahnya gara-gara takdir, gue nggak bakalan benci ke siapa-siapa."

PEKA [BTBS - 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang