Perihal Merelakan

2.7K 179 6
                                    

Sajak ini terinspirasi darimu yang selalu mampir dimimpiku,
Sajak ini kutitipkan pada dunia untukmu,
Agar apabila esok nyawaku dicabut, kata-kata ini tetap menemani malam sepimu.

Ah, matamu itu sebening air laut nan jauh disana.
Hei, hati-hati saat mengeluarkan suaramu. Itu terdengar seperti nyanyian sebelum tidur yang ibuku lantunkan setiap malam. Begitu menenangkan.
Sial, aku benci mengakuinya. Tapi alasanku berdiskusi dengan Tuhan adalah dirimu.

Mengapa Tuhan ciptakan perasaan yang tidak akan pernah mungkin bersatu?
Karena Tuhan adalah Tuhan, ia menciptakan segalanya untuk sebuah alasan.
Tentang perasaan kita? Mungkin Tuhan ingin membuat sesuatu yang amat rumit.

Karena aku telah kehilanganmu, bahkan sebelum aku sempat memilikimu.
Kamu disampingku, sayang.
Tapi jarak yang paling jauh adalah saat cintamu bukan untukku lagi.

Tawaku mungkin saja menggema,
Tapi percayakah kamu?
Itu hanya agar si duka tahu diri dan menghilang seperti perasaanmu padaku.

Mungkin ini hanya soal waktu,
Semoga semua diskusi-ku dengan Tuhan dan Langit menyadarkanku bahwa kehilangan bukanlah sebuah kesalahan.

Serasikah hujan&petir?Where stories live. Discover now