~changmin pov end~
~jaejoong pov~
Changmin segera melesat menuju garasi sedangkan aku masih berdiri mematung disini. Ini memalukan~
Akhirnya dengan langkah malas aku menuruni tangga setelah mengambil tas selempang yang changmin sediakan. Aku yakin tas itu telah diisinya dengan semua yang kubutuhkan untuk mendaftar. Hahh... Ini pasti tidaklah mudah.
Sesampainya di teras, kulihat changmin telah bersiap di depanku. Dengan langkah gontai aku menaiki motor changmin dengan duduk seperti layaknya lelaki saat di bonceng. mengkangkang tentu saja.
"Kau pikir apa yang kau lakukan hyung?" tanya changmin sambil menoleh menatapku tajam. Alisku berkerut melihatnya.
"Bukankah sedang duduk. Kau pikir sedang apa?" ucapku tak mengerti.
"Miring!" alisku semakin berkerut. Apasih maksudnya?
"kubilang duduk miring hyung!" bentaknya membuatku kaget
"buat apa duduk seperti itu? begini sama saja kan!?" protesku
"lupa apa yang kau pakai, hyung?" tanya changmin membuatku lagi-lagi melihat pakaianku. Aku menepuk jidatku seakan tersadar. Ohya, aku lupa, sekarang aku mengenakan pakaian wanita. Akhirnya dengan terpaksa kuturuti kemauannya, lagi. Karena aku yakin pasti orang-orang akan melihatku aneh dengan pakaianku serta cara dudukku. Secara, pada umumnya seorang wanita ketika dibonceng akan duduk miring.
Akhirnya kami sampai di agensi pembuat acara tv itu, KDTV~jangan cari di google soalnya author ngarang, hehe~ Perlahan aku turun dari boncengan changmin. Dan hendak berjalan memasuki gedung. Akan tetapi, suara changmin menghentikanku.
"Tunggu hyung..." panggilnya membuatku menoleh.
"Ada apa?" tanyaku dengan alis bertaut.
"Kau sungguh akan berjalan kesana dengan cara berjalanmu yang seperti itu!?" tanya changmin to the point.
"Memang kenapa?" Tanyaku yang belum paham kemana arah pembicaraan changmin.
"lihatlah cara jalan mereka hyung!" ucap changmin sambil menunjuk kumpulan gadis yang berjalan bersama dengan anggun. Aku hanya mengangguk-angguk seolah mengerti dan bertanya kembali.
"lalu?" tanyaku polos. Changmin mendengus kasar mendengar pertanyaan polosku.
"Tentu saja kau harus melakukan hal yang sama, hyung!" seru Changmin terlalu keras membuat kumpulan gadis tadi menoleh pada kami. Aku segera membungkuk meminta maaf pada mereka karena mengganggu kenyamanan mereka mewakili changmin yang menekuk mukanya.
"tapi-"
"Tidak ada tapi-tapian hyung! kau tidak mau mereka sampai tahu kalau kau ini laki-laki kan, hyung!?" ucap changmin sambil memelankan suaranya.
"Ya! kau pikir siapa yang pertama menyulitkan hyungmu ini dengan segala keinginannya yang rumit!?" sindirku
"Aku, lalu kenapa hyung mau menurutiku?" Changmin mengangkat bahunya acuh sebelum balik bertanya padaku
"karena kau satu-satunya keluargaku, dan aku akan melakukan apapun untukmu. Meski nyatanya kau bukan keluarga asliku. Aku sangat menyayangimu, dan aku tak mau kehilanganmu." jelas jaejoong membuat Changmin bungkam.
"Kau tahu kan hyung bahwa aku melakukan semua ini untuk kebaikanmu-"
"Karena itulah aku menuruti keinginanmu, minnie!" potongku
"Maafkan aku hyung, karena telah menyulitkanmu. Jika kau ingin mundur, mundurlah sekarang!?" tawaran Changmin terdengar sangat menggiurkan, akan tetapi setelah sampai disini, haruskah aku berhenti dari keinginan gila keluargaku satu-satunya ini?
Setelah aku sampai sejauh ini, hanya demi Changmin, haruskah aku berhenti? bagaimana perasaan Minnie mengetahui bahwa aku memilih berhenti daripada memenuhi keinginannya yang dilakukannya demi kebaikanku? apakah dia akan meninggalkanku seperti halnya kedua orang tuaku yang br*ngsek itu? tidak, aku tidak ingin minnie meninggalkanku. Aku harus menjaga perasaannya meski harus mengorbankan apapun yang kupunya. Aku akan memenuhi keinginannya.
YOU ARE READING
Take me out versi yunjae
Fanfiction"ayolah hyung, hanya berdiri dan pencet tombol...." "tidak" "tapi aku sudah mendaftarkan hyung...Jadi mau tidak mau Hyung harus ikut!" "APAA!?" Yunjae... Homophobic go away.. Penasaran.. baca ya!!
part-2 : pendaftaran^^
Start from the beginning
