Never be

1.9K 253 2
                                    

Satu tahun kemudian.

"Selamat ulang tahun, Jimin."

"Thanks, cutie."

Aku menggaruk tengkuk ketika dia menyentil ujung hidungku, merasa sedikit minder karena hadiah pemberianku.

Di depan sana sudah ada tumpukan hadiah yang lebih besar, lebih banyak dan sudah pasti lebih mahal.

Sama sekali bukan tandingan kado dariku yang sangat sederhana.

Hm, hanya sebuah syal rajut warna putih.

"Kenapa cemberut?"

"Hadiahku sangat sederhana. Jadi ya...."

Jimin menggeleng dan mengambil tanganku. "Tidak. Kado ini adalah yang paling berharga bagiku."

"Berharga apanya?" Aku mendecih.

"Kado ini darimu. Tentu saja akan sangat berharga."

Aku mencibir sementara dia terkekeh di tempatnya.

Kupotong sedikit kue ulang tahun yang tampak lezat itu. Benar saja, rasanya sangat manis dan lezat. Penggemar memang tidak pernah mengecewakan.

Aku saja bingung, kenapa Jimin bisa punya banyak penggemar? Beruntung sekali dia. Huft.

"Apa harapanmu untuk ulang tahun kali ini?"

"Hmm ... mendapatkan yeochin, mungkin?"

Seketika aku mulai tertarik dengan obrolan kami. Aku menggeser tubuhku, berjongkok di hadapannya sembari bertopang dagu.

"Kau sedang suka dengan seseorang ya?" Dia mengangguk.

"Siapa?"

"Rahasia."

"Denganku ya?" godaku.

Dia menggeleng dan aku berani sumpah wajahnya sangat menyebalkan untuk dilihat.

"Aku tidak mungkin suka padamu."

Hampir saja aku akan mencakar wajah tampannya itu. Tapi aku tidak ingin berurusan dengan polisi dan malah membuat hidupku semakin hancur.

Alisku bertaut saat dia berujar, "Maaf, karena berbohong."

"Tentang apa?"

"Aku bilang tidak akan pernah menyukaimu dan maafkan karena aku sudah berbohong."

Sudah aku bilang, 'kan? Aku suka cara pria ini berbohong. Dasar kau Park Jimin.

"Berhati-hatilah, karena aku tidak akan melepasmu dengan mudah."

"Seharusnya itu kata-kataku. Berhati-hatilah karena hanya ada kita berdua di apartemenku."

Aku tidak tahu kalau dia ternyata mesum juga.

Segara, aku mengambil langkah lebar menjauhinya dan menyilangkan tanganku di depan dada.

"Ya!"

"Ayolah, aku akan berikan hadiah terbaik juga untukmu."

Hah ... aku rasa aku harus kabur melewati jendela kamar dan terjun bebas sekarang.

Tidak, aku berbohong.

Fin.

Pinocchio → mygTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang