#6

8.4K 285 16
                                    

"Mau ya ngedate sama aku?!" Kata seorang laki-laki dengan gaya rambut emo.

"Levi ga mau pergi sama kamu, kenapa sih ga ngerti banget?" Jawab Helena dengan ketus.

" Aku ga ngomong sama kamu, aku ngomong sama Levi!"kata laki-laki itu sembari menyingkirkan Helena yang sedari tadi menyembunyikan Levi di belakangnya.

Levi gusar berhadapan dengan Elbi. Bukan hanya itu pertengkaran kecil Helena dan Elbi membuat seisi kantin memperhatikan mereka.

"Eu... eum... Elbi, hari ini aku mau belajar. Besok ada ulangan fisika, jadi aku tak bisa pergi"kata Levi gugup.

Elbi terperangah, baru kali ini Levi mau bicara langsung padanya. Biasanya dia hanya akan bertengkar dengan Helena jika mendekati Levi. Sebenarnya Elbi adalah sepupu Helena, namun ya keduanya memamg tak pernah akur.

"Levi,,, iya deh. Aku juga mau belajar malam ini," kata Elbi dengan mata berbinar.

" Elbi, kamu percaya dengan Levi. Levi tak sepolos yang kamu kira Bi.Kamu lihat aja di lehernya, ada bekas Kissmark. " celetuk Janis tak senang pujaan hatinya itu selalu mengejar-ngejar Levi.

" Tau apa kamu?" Bentak Helena.

" Sudahlah,"kata Levi. Padahal dia setengah mati menahan malu. Karena seisi kantin pasti mendengar ucapan Janis.

" Levi tak pernah dekat dengan laki-laki. Pasti ada yang memaksanya. " Kata Elbi sembari menatap tajam Janis." Iya kan Levi, dia pasti memaksamu!" Tanya Elbi.

Levi hanya bisa tersenyum miris. Tak tau harus menjawab apa. Masalah akan menjadi runyam jika Elbi turun tangan. Elbi yang selalu bertindak bak pangeran di sekolah dan memiliki banyak pengikut yang mau menuruti perintahnya. Termasuk perintah untuk membuat siswa lain babak belur. Namun jika lawannya Petra tentu akan berbeda endingnya. 

"Kau yang melakukannya bukan?" Bisik Jean pada Petra yang diam-diam menyaksikan kejadian di kantin.

"Ahhh, siapa yang bisa menahannya jika berhadapan dengan gadis seperti itu? "Kata Petra.

Jean menghela nafas panjang, jika saja Petra bukan sahabatnya tentu saja Jean sudah menendang Petra ke luar angkasa. Begitu sayangnya Jean pada Levi meskipun perasaan itu tak lebih dari sekedar perasaan sayang seorang kakak pada adiknya.

" Ngomong-ngomong dia siapa? " Tanya Petra menunjuk Elbi.

"Namanya Elbi, sepupu Helena. Kau tak sedang membuat rencana buruk untuknya bukan? "Tanya Jean melihat Seringai di wajah Petra.

" Tidak," jawab Petra singkat namun jelas wajahnya tak mengatakan hal yang sama.

* * *

Jam menunjukan pukul delapan malam. Levi berjalan sendirian sembari menenteng kantong belanja yang berisi snack-snack kesukaannya. Entah mengapa malam itu jalanan sangatlah sepi. Hanya sesekali Levi berpapasan dengan orang lewat. Hatinya was-was mana kala Levi merasa ada langkah kaki yang menyamai langkahnya.

"Si...siapa di situ?" Tanya levi memastikan.

Hening, hanya suara angin yang terdengar sayup. Hidungnya menangkap aroma seperti bunga mawar. Levi takut-takut menoleh kebelakang.

"Aaaaaahhh," teriak Levi mendapati seseorang dengan mata menyala jingga dan taring yang mencuat di mulutnya tengah berdiri di belakangnya.

Levi bergegas lari dan menjauh dari makhluk imortal itu. Namun dirinya kalah gesit, vampir itu telah memegang lengannya dan membekap dirinya.

Levi memejamkan matanya setelah merasa hembusan nafas dekat lehernya. Hatinya terus berdoa agar dirinya tak lagi menjadi makanan vampire seperti yang Petra pernah lakukan padanya.

VAMPIRE +++Where stories live. Discover now