#4

9.2K 299 12
                                    

Vampire mesum! Levi bergidig ngeri mengingat kejadian di perpustakaan sekolah. Di mana Petra membuka satu kancing seragam sekolahnya dan mendekatkan wajahnya ke leher Levi. Gadis itu menahan nafasnya,pasalnya dia yakin betul Petra akan mengigit dan menghisap darahnya seperti malam itu.Bukan apa,tentu saja sangat sakit.Desiran kecil terasa di tubuhnya manakala petra menjilat leher Levi. Petra mengigit kecil leher Levi dan menghisap bagian leher itu. Levi tersadar dan mendorong tubuh Petra. Dia menyentuh bekas gigitan Petra yang Levi yakini berbekas merah.Perta bukan mengigit dengan taring untuk mengisap darahnya,namun Petra hanya menandai gadis itu.

"Kissmark? Arggh!"Teriak Levi frustasi.

Levi langsung menutup mulutnya menyadari tatapan heran siswi-siswi yang sedang berada di toilet. Levi memilih masuk ke dalam salah satu bilik toilet dan mengurung dirinya. Berulang kali gadis itu membuang nafasnya kasar, berusaha menetral jantungnya yang berdetak cepat. Apa yang dilakukan Petra padanya masih ia ingat dengan jelas. Bagaimana sensasi asing dan desiran yang dia rasakan di tubuhnya membuatnya menginginkan untuk merasakannya sekali lagi.

" Lev, " teriakan Helena terdengar oleh Levi.Helena menggedor salah satu pintu bilik toilet, tapi itu bukan bilik di mana Levi bersembunyi.

" Kamu tak apa? " Tanya Helena masih terdengar oleh Levi.

Levi mengerutkan keningnya, pertanyaan Helena membuatnya was was.Levi jelas tak mau sampai ada yang tau jika Petra berhasil mempermainkannya, ah.

'Ceklek' Levi keluar dari bilik toilet dengan gontai. Helena langsung melirik Levi dan menghampiri gadis itu. Helena menarik lengan Levi dan mencari Kissmark yang dibicarakan siswi - siswi di depan toilet tadi. Levi hanya kaget dan terpaku saat sahabatnya itu memeriksa dirinya.

" Siapa yang melakukan ini padamu Levi? Tanya Helena histeris mendapati bercak kemerahan pada leher Levi. Levi hanya menggeleng lemah tak berani menatap Helena.

" Siapa cowo brengsek itu? Katakan Levi!" Kata Helena mengguncang-guncangkan tubuh Levi.

" Dengar Helena, demi kebaikanmu lebih baik kau tidak ikut campur!" Kata Levi.

" Ahh, rupanya dia mengancammu?" Kata Helena menghela nafas panjang. Helena merasa gagal melindungi sahabatnya itu.

" Aku harus kembali ke kelas," Levi berjalan melewati Helena.

" Jangan dengarkan jika para cabe itu bergosip buruk tentangmu!" Teriak Helena merasa perlu Levi menyiapkan hatinya tentang gosip yang selalu tersebar cepat melalui mulut para gadis.

* * *

" Helena?" Levi menatap Helena yang berdiri di ambang pintu kelasnya. Tentu saja bersama Petra.

" Ayo pulang bareng tapi mampir makan dulu ya!"ajak Helena menghampiri mejaku.

" Aku harus pulang cepat Helena. Papa menungguku." Kata Levi.

" Biar ku antar," tawar Jean susah berdiri di belakang Levi.

" Kalau begitu Petra yang mengantar ku." Kata Helena tersenyum lebar.

'Jangan salahkan aku jika kau tak bisa melihat sahabatmu lagi besok'

Levi mengerutkan keningnya setelah mendengar suara Petra yang seakan berada di pikirannya. Levi melirik Petra yang tersenyum miring padanya.

"Helena, umm... biar.... biar aku yang... pulang bersama Petra." Kata Levi terbata.

Jean menatap Petra tajam, Petra malah tersenyum penuh kemenangan. Sedangkan Helena masih menatap Levi bingung.

" Ayo Helena kita pulang." Ajak Jean langsung di iyakan Helena.

" Helena tunggu! " Teriak Levi saat Helena dan Jean meninggalkannya dengan Petra.

" Eittt!" Petra menarik lengannya dan membuat Levi terhenti.

Levi menatap Petra horor, ditambah kelasnya sudah kosong hanya menyisakan dirinya dan Petra. Petra menarik pinggang ramping Levi sehingga Levi terhuyung ke arahnya. Petra tersenyum evil melihat Levi mulai panik. Tangan Petra terulur ke wajah Levi. Membuat Levi menegang saat jari-jari Petra menyentuh wajahnya. Jari telunjuk Petra mengusap lembut bibir Levi. Levi hanya terpaku dan tak tau harus berbuat apa. Merasa tak ada respon dari Levi, ibu jari Petra menekan bibir bawah Levi dan berusaha melesak masuk. Levi ngatupkan bibirnya rapat-rapat dan menggenggam erat lengan Petra mencoba menghentikan pergerakan tangan Petra.

" Kamu cantik Levi. Membuatku ingin sekali menciummu," bisik Petra membuat Levi kaget.

Merasa Levi melonggarkan katupan bibirnya, Ibu jari Petra melesak masuk ke dalam mulut Levi. Menyentuh lidah Levi dan bergerak liar di atas lidah Levi. Terus menyentuh dan mengusap lidah Levi dengan sensual.Membuat Tubuh Levi terasa panas dan merinding atas perlakuan Petra padanya.

Levi mendorong tubuh Petra menjauh darinya. Nafasnya terengah-engah, wajahnya memerah dan dengan dia mengusap bibirnya kasar.

" Apa yang?" Tanya Levi terpotong saat Petra dalam sekejap sudah berada di belakangnya dan membekap mulutnya.

" Jangan bersuara! " bisik Petra merasa orang lain yang berjalan mendekat.

¤TBC¤

Minal aidzin walfaidzin ya minna... maaf telat update. Berhubung lebaran dan juga sakit-sakitan hiks....

Dan maaf klo ceritanya ga sesuai harapan-.-... virus lebaran.... mager mager mager... sampe otak juga mager-.- argh....

Semoga layak di baca

Jgn lupa vote n comment ya :). Coz chapter ini berasa aneh.... -.-

Salam cinta

Akasia





VAMPIRE +++Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ