I Will Protect You *20

56.6K 4.4K 936
                                    

[Note: Judulnya sesuatu banget ya, hehe.]

*

Author's POV

Yanda bisa jadi orang yang paling memalukan saat ini, berdiri di depan pintu Venus karena terlambat masuk ke kelasnya hari ini. Yanda merasa bahwa Gino-Sensei sedikit pilih kasih. Seingatnya, saat Tazu terlambat, lelaki itu masih dipersilahkan masuk tanpa omelan panjang yang berlebihan. Tapi ini? Dia baru terlambat untuk pertama kalinya dan langsung dihadiahi hukuman ini plus omelan panjang di depan kelas. Menggelikan.

Yanda ingin sekali menyalahkan kegiatan sekolah langit, karena ia berpatroli sampai jam satu dini hari bersama dengan para Venus.

Mereka—kelas Venus—memutuskan untuk melanggar batas jadwal patrol karena sudah seminggu ini, patroli berjalan namun tak membuahkan hasil. Mereka belum menemukan satupun Schyorizone.

Bahkan, karena saking buru-burunya dia pagi ini, dia lupa melepaskan kain bertuliskan V (Venus) yang diperuntukkan untuk semua anggota patrol. Kain berwarna putih-kekuningan dengan jahitan V itu, dipasang dengan peniti, hingga membuatnya tak mudah lepas.

Menurut Yanda, kain itu lebih mirip tanda kalau ia adalah orang penting di akademi ini. Pemikiran itu membuatnya ingin tertawa.

Kejadian memalukan ini mungkin boleh diketahui seisi kelas Venus, Yanda hanya berharap semoga hal memalukan ini tidak diketahui oleh-

"Yanda?"

Dan suara itu membuat Yanda secara sadar tak sadar, memejamkan matanya dan meringis pahit.

"Kau sedang apa disini?"

Sudahlah, sekarang, kalau seluruh dunia tahu pun, Yanda sudah tidak akan peduli.

"A-aku terlambat masuk kelas, kemarin baru balik kamar jam 1."

Lelaki itu, Vampix, bersandar di dinding yang ada di seberangnya. Yanda diam-diam bertanya-tanya, alasan mengapa lelaki ini bisa ada disini.

"Kalau kau sendiri, kenapa tidak masuk kelas?" tanya Yanda penasaran.

Vampix memejamkan matanya beberapa saat, lalu membukanya beberapa saat kemudian. "Mau bolos bersama, tidak?"

Mata Yanda melotot tak percaya. Bukan, Yanda akan senang hati pergi ke cafeteria dan mengantri di barisan terdepan dengan mapan berisi makanan yang masih hangat, tapi dipikirannya, Vampix adalah orang yang taat aturan dan tidak mungkin akan berbuat begitu.

"Aku hanya bercanda, hehe." Vampix tersenyum, yang membuat Yanda ikut tersenyum dengan masam. "Oh ya, rupanya kau juga tidak melepas itu?" Vampix menunjuk keberadaan kain yang melingkar di lengan Yanda.

Yanda pun menyadari bahwa Vampix juga tidak melepaskan kain tanda patrolnya yang berwarna jingga-keputihan. "Kau juga tidak melepaskannya? Kebetulan sekali."

"Eh, iya.Kebetulan sekali." Vampix menunjuk jahitan miliknya. "Lihat, Y untuk Yanda dan V untuk Vampix."

Yanda menerjapkan matanya beberapa kali, lalu memperhatikan jahitan huruf Y yang ada di kain patrol Vampix. Itu membuat Yanda sontak terdiam.

"Lho, kau pindah ke Jupiter?"

Vampix menggeleng, "Jupiter kekurangan Pro, jadi aku pindah ke sana setiap patrol."

Yanda mengangguk termangut. Bagaimana bisa, mereka menjadi inisial untuk Venus dan Jupiter? Itu sungguh kebetulan yang lucu.

"Jadi, kalian dapat Schyorizone kemarin malam?"

Yanda meringis mengingatnya. Nihil. Entah bagaimana bisa, kelas Venus tidak membawa satupun Schyorizone. Yang didengar-dengar olehnya, kelas Bumi berhasil menemukan dua Schyorizone, dan kelas Pluto berhasil menemukan satu. Oh, tak lupa pula team matahari yang berhasil menemukan satu.

The Sorcery : SKY Academy [Telah Diterbitkan]Where stories live. Discover now