Hujan itu romantis, katanya. Apalagi kalau cuma gerimis.
Syahdu. Teduh. Aku ingin berlama-lama menikmatinya. Dengan kamu pastinya.
Suara gemercik yang ditimbulkan, aroma tanah yang menyegarkan.
Ah, aku suka dengan hujan.
Bukan soal hujan di bulan Juni, kesukaanmu dikala melantunkan puisi. Hujan di waktu yang aku tunggu.
Bawa aku kepadamu. Masa lalu.Jogjakarta, 2016
Gerimis romantis.
YOU ARE READING
Tak Mengapa, Kan?
RandomTak mengapa, kan? Tak mengapa jika aku banyak berbincang dalam paragraf-paragraf yang telah kususun ini. Maka dari itu, izinkan aku untuk bercerita meski dalam diam. Hanya untuk orang-orang yang mempengaruhi hidupku. Soal percintaan; patah hati, ci...