PROLOG

650K 36.5K 1.9K
                                    

INI MUNGKIN CERITA ANEH, BIASA-BIASA SAJA. SILAHKAN BACA BUAT YANG SUKA. KALO GAK SUKA CERITANYA MENDING HINDARI LAPAK INI.

INI CUMA DIREPOST, BELOM DIEDIT. YANG UDAH BACA GAK USAH BACA LAGI KARENA ISINYA MASIH SAMA.





Gadis itu melirik ke segala arah seakan mencari sesuatu. Dia bahkan tidak berhenti menggembungkan pipinya. Kakinya berjalan tak tentu arah, sampai akhirnya langkahnya berhenti tatkala matanya berhasil menemukan apa yang sedari tadi dia cari.

Gadis itu tersenyum. Matanya berbinar seakan melihat pemandangan yang paling luar biasa. Mungkin orang lain akan menganggap hal yang dia lihat adalah sesuatu yang biasa. Tapi tidak untuknya. Baginya, apa yang baru saja dia lihat adalah suatu hal yang luar biasa.

Gadis itu, Nafiza. Dia berlari menuruni tangga menuju lapangan sekolah. Senyum manis tak pernah pudar dari bibirnya. Senyumnya bahkan bertambah lebar saat langkahnya mendekati sosok yang sedari tadi dia cari.

"GAFAAAAAA!"

Nafiza berteriak memanggil seseorang. Seorang remaja lelaki yang merasa namanya dipanggil langsung menoleh. Dia mendengus kasar saat tahu siapa yang memanggilnya.

Gafa langsung berjalan meninggalkan lapangan berusaha melarikan diri dari Nafiza. Nafiza yang melihat Gafa berjalan menjauh langsung berjalan semakin mendekatinya. Saat jarak mereka semakin mendekat, Nafiza jatuh tersungkur.

Gafa berhenti berjalan saat mendengar suara jatuh. Dia langsung menoleh ke belakang. Dia menatap Nafiza yang saat ini juga menatapnya dengan senyuman tanpa dosanya.

"Gafaaaa," panggil Nafiza pelan.

"Apa?"

"Fiza jatoh." Ucap Nafiza tanpa mengubah posisinya. Dia bahkan masih tersungkur dengan lutut dan siku yang bertumpu di tanah. Sambil tersenyum dia mengulurkan tangannya pada Gafa.

Gafa menoleh ke arah tangan Nafiza yang terulur padanya tanpa menyambutnya. Sekali lagi dia menatap Nafiza dengan muka datarnya.

"Terus kalo jatoh?"

"Tolongin."

"Gak."

"Ih Gafa mah."

Gafa melanjutkan langkahnya, namun lagi-lagi Nafiza memanggilnya.

"Gafa mau ke mana?"

"Mau nyari pacar yang bisa basmi cewek gila kaya lo!"

Setelah mengatakan itu Gafa langsung berjalan, dia bahkan sudah tidak perduli dengan teriakan Nafiza.

"GAK BOLEH! GAFA GAK BOLEH CARI PACAR YANG LAIN. GAFA IS MINE!"

GAFA IS MINE! (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang