Syaquila Khansa Athalya

128 22 0
                                    

Sebelumnya ini cerita baru author, jadi masih pemula.
Baca aja dah pokoknya dan jangan lupa vomentnya okay.
Hati" typo bertebaran
Happy reading guys:*

***

Gadis dengan rambut di kuncir kuda itu berjalan dengan santainya melewati meja piket sambil mengunyah permen karet.

"Syaquilaaa..." teriak Bu Endang, guru yang sedang menunggu meja piket itu berteriak nyaring sembari berkacak pinggang.

Yang di panggil hanya membalikan badan dengan santainya sembari mengangkat satu alisnya.

"Iya bu" jawab Syaquila santai.

"Sudah jam berapa sekarang?" Tanya sang guru piket yang bernama Bu Endang.

"Jam 09.00 bu" jawab Syaquila.

"Kenapa baru datang?" Tanya Bu Endang.

"Kesiangan bu" Syaquila dengan enteng.

"Masuk sekolah aja kamu kesiangan mau jadi apa kamu nan-

"jadi pilot bu eh jadi psikolog atau dokter" Jawab Syaquila ambigu.

"Guru lagi ngomong terus kamu potong itu ga sopan ya!!" Ucap Bu Endang.

"Maaf bu" jawab Syaquila.

"Yasudah masuk kelas kamu sana, saya lagi pusing ngurusin anak bandel kaya kamu, untung aja kamu murid kesayangan Bu Envy, yaudah sana" usir Bu Endang.

"Siap bu.. ibu cantik deh hari ini eh tapi kok ada yang beda ya bu.." ucap Syaquila.

"Hah apa yang beda? Ibu tambah cantik ya?" Tanya Bu Endang.

"Bukan bu, itu lipstiknya ketebelan" ucap Syaquila dengan kekehan sembari berjalan menuju kelasnya.

"Kurang ajar kamu ya.. awas aja nanti kamu" ucap Bu Endang emosi.

Lagi. Syaquila dengan santainya berjalan melewati koridor sekolahnya.
Setelah sudah didepan pintu kelasnya dengan sigap Syaquila membuka kenop pintu kelas sembari menunduk melihat sepatu convers hitamnya.

"Maaf bu saya kesiangan, kemaren malem saya nonton bolanya keasyikan bu, jadi ke---"

Sebelum gadis itu menghabiskan kata-katanya, teman-teman sekelas Syaquila sudah tertawa dengan kencang.

"Dihh ngakak lo Sya hahaha" ucap Agung teman sekelasnya.

Yang ditertawakan hanya tersenyum dengan memperlihatkan giginya yang putih nan rapi itu.

Dengan semangat dia berjalan ke arah tempat duduk yang sudah menunggu dirinya untuk segera ditempati oleh sang gadis tersebut.


Tentang STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang