Taehyung menautkan alisnya sebelah. "Suka-suka gue mau manggil lo apa. Mulut-mulut gue, kenapa lo yang protes?"

"Tapi gue punya nama!"

"Gue bahkan lupa lagi nama lo siapa," jawab Taehyung santai. "Minta maaf lo ke Yeri. Lo udah nabrak dia sampe jatuh."

Yein mendecak, kemudian menatap Taehyung sinis. "Dia ngalangin jalan gue. Jadi gue gap-"

"Minta maaf." Suara itu langsung memotong pembicaraan Yein.

Itu. Suara. Jeon Jungkook.


Yeri yang mendapat pembelaan dari dua orang di hadapannya sekarang ini, mengerjap tak percaya. Begitu juga dengan Taehyung, Jimin, Mingyu, dan Tzuyu.

"Cepetan," ucap Jungkook sedikit kesal.

Yein yang mati-matian menahan malu, akhirnya menyerah juga. Ditatapnya Yeri dengan sinis, kemudian ia berkata, "maaf," ucapnya terlihat tidak ikhlas.

Yeri yang mendengar itu hanya mengangguk, kemudian menunduk kembali-tak berani menatap Yein maupun Jungkook.

Tanpa mengucapkan apa-apa lagi, Jungkook segera melangkahkan kakinya meninggalkan kantin dan pergi entah kemana-meninggalkan sejuta pertanyaan di benak Yeri.

*****

Bel pulang sekolah memang hal yang paling ditunggu oleh Jungkook. Begitu bel tersebut berbunyi, ia segera merapikan buku-buku pelajarann dan memasukkannya ke dalam tas.

Baru saja ia ingin memakai hoodie putih kesayangannya, tiba-tiba ponselnya bergetar hebat di atas meja.

You got a message!

Dahinya mengkerut begitu melihat nama yang tertera di notifikasi ponselnya itu.

'Wonwoo.'

Wonwoo : Dek, lo bisa jemput gue di tempat futsal? Gece ya.

read.

Ah, Jungkook tahu sekali kalau Wonwoo-kakaknya-sudah mengirim pesan. Pasti ada apa-apanya. Benar saja, anak itu rupanya meminta Jungkook untuk menjemputnya di tempat futsal.

Dengan cepat, Jungkook segera membalas pesan singkat tersebut.

Jungkook : ya.

send.


Setelah pesan tersebut terkirim, Jungkook segera memakai hoodie putih itu dan menggendong tas hitamnya, kemudian melangkah terburu-buru keluar kelas.

"Jungkook! Tunggu bentar!"

Jungkook yang baru saja keluar dari dalam kelas dan berniat untuk pulang, langsung menghentikan langkahnya saat seseorang memanggilnya.

Oh, Yeri rupanya.

Gadis itu berjalan mendekat, kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ehm, yang tadi-"

"Cepetan."

"Makasih buat yang tadi. Ah, lo keren banget tadi! Serius deh." Yeri menepuk-nepuk tangannya, begitu mengingat sikap Jungkook saat membelanya di kantin tadi.

Jungkook terdiam sebentar, kemudian mendecak. "Seneng karena banyak yang bela lo?"

Yeri langsung mengangguk cepat. "Gue bahkan nggak nyangka lo bisa ngebela kayak tadi."

ConfusedWhere stories live. Discover now