11. HOUSEHOLD

2.2K 217 55
                                    

CHAPTER 11

HOUSEHOLD

Tahukah kalian sesuatu yang bisa mengubah dunia menjadi terang dalam sekejap dan bisa mengubah dunia menjadi gelap dalam sekejap?

Jawabannya adalah "Kelopak Mata". Dunia akan terang jika kau membukanya, dan akan gelap seketika kau menutupnya. Begitu pula dengan Sudut pandang dari segala hal menentukan gelap dan terangnya hidupmu, jika kau memandang sesuatu dengan mata tertutup tanpa melihat kesekelilingmu maka hanya kegelapan yang kau dapat. Bukalah sudut pandangmu terhadap segala sesuatu agar semuanya menjadi terang dan jelas!.

======__________=======

Dalam kesunyian yang menggerogoti setiap sudut ruangan Chanyeol yang sedang duduk ditepian ranjang, dengan setia mengusap lembut perut rata Eunji yang berbaring lemas disebelahnya.

"Wuah, Eunji ya, perutmu lumayan berotot, kau pasti sering latihan sebelum menikah denganku", canda Chanyeol mengusir kesunyian sambil terus mengusap perut istrinya yang hanya terhalang kain tipis kemeja yang Eunji pakai.

"Diamlah! Terus saja mengusap-usap, jangan berhenti sampai aku tertidur. Ingat, aku masih marah padamu!" jawab Eunji ketus. Matanya terpejam menahan sakit yang sudah sedikit mereda tidak separah sebelumnya.

Chanyeol menutup rapat mulutnya, dia mengerti jika belum saatnya dia menggoda yeoja disampingnya itu. Beberapa menit kemudian dia tersenyum geli mengingat kejadian sore tadi.

FLASH BACK ON

Chanyeol terburu-buru masuk kedalam apotik dengan nafas yang terengah-engah dan segera menghampiri apoteker yang sedang bertugas.

"Tolong beri aku obat yang sama persis dengan ini! Cepat ya!", dengan nafas tersengal-sengal Chanyeol menyerahkan bungkus obat yang sudah kosong dan diterima oleh apoteker.

Apoteker membaca merk obat tersebut lalu tersenyum, "Apa ini untuk pacar anda?", tanya apoteker.

"Ya! Ani, itu untuk istriku, cepatlah!" jawab Chanyeol sedikit membentak.

'Bisa-bisanya orang ini bertanya dikeadaan genting seperti ini, dengan tersenyum lagi, apa dia tidak melihat betapa khawatirnya aku?,' batin Chanyeol sedikit jengkel kepada sang apoteker.

"Apa anda baru mengenal perempuan?", tanya sang apoteker sambil mencari obat. Pertanyaan penuh terka yang membuang-buang waktu menurut Chanyeol.

"Apa itu penting sekarang? Istriku sedang kesakitan, CEPATLAH!" Chanyeol mulai emosi dengan lambatnya pekerjaan apoteker itu, padahal Cuma mengambil obat.

Sebenarnya pekerjaan sang apoteker terbilang biasa saja, tidak lambat juga tidak cepat. Tetapi karna Chanyeol sedang sangat khawatir semuanya terlihat begitu lamban baginya.

"Ini tuan", ucap apoteker menyerahkan bungkusan obat dengan tersenyum geli.

Chanyeol langsung mengambil obatnya dengan kasar dan menyerahkan sejumlah uang, kemudian ia melangkah keluar apotik.

"Tunggu tuan, uangnya", teriak apoteker.

"Ambil saja kembaliannya", Balas Chanyeol terus melangkah kedepan.

"Bukan lebih, tapi kurang!" teriak apoteker menghentikan langkah Chanyeol.

"MWO?" Chanyeol merogoh sakunya. "Ya ampun!", dia menepok jidatnya keras. Ternyata yang diberikan Chanyeol adalah uang logam, tentu tidak cukup untuk membayar obat. Ahirnya Chanyeol berlari kearah apoteker lalu menyerahkan sejumlah uang kertas.

Stone Cold (Chanji Married Life)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt