Part 4 : Dialah Jodohku "Rizky"

8.7K 629 1
                                    

Sepeninggalan Rizky dari ruangannya, Rico hanya bisa  terduduk dan menghela napas dalam. Sementara Rizky sudah akan keluar dari Art cafe namun sebelum ia keluar tak sengaja ia berpapasan lagi dengan Qina.

"Qina..." Rizky sudah berhenti melangkah. Sementara Qina hanya merasa namanya disebut langsung menoleh..

"Namamu Rizqina Al Kahfi bukan?"

"Iya ada apa?" Tanya Qina dengan tatapan bingung.

"Malam ini kau ada acara?" Tanya Rizky dengan coolnya. Membuat Qina bertambah bingung.

"Tidak! Namun siang ini hingga malam aku bekerja di sini" Jawab Qina singkat.

"Baiklah Ku tunggu kau di ruang kerja kakakku. Aku akan bicara sesuatu hal denganmu!" Ujar Rizky dengan tatapan tajamnya dan berlalu meninggalkan Qina dengan rasa kebingungan.

Qina pun menghela napas dan segera menuju ruang ganti untuk mengganti pakaian dengan pakaian kerjanya. Dibenak Qina penuh tanda tanya, kenapa lelaki itu? Dan Apa yang ingin ia bicarakan!

Ternyata sedari tadi ada yang memperhatikan mereka dari balik dinding kaca ruang kerjanya. Ia pun berlalu meninggalkan ruangannya...

Sekilas Qina yang barusaja keluar dari ruang ganti melihat atasannya-Rico melangkah meninggalkan Art cafe dengan tatapan kedepan tanpa menghiraukan sekitarnya.
Sementara Qina hanya diam menatap kepergian Rico yang terlihat begitu dingin dan cuek. Ia bingung kenapa dua adik kakak itu?

♡♡♡

Malam yang ditunggu-tunggu pun tiba kini Rizky sudah duduk menunggu Qina di ruangan kakaknya Rico. Sementara pemilik ruangan tidak ada di sini, entah ia kemana?

Tok tok tok....
Suara pintu diketuk membuat Rizky beralih dari ponselnya.

"Masuk!" Sahut Rizky dengan lantang yang langsung membuat orang yang sudah ditunggu membuka pintu dan melangkah masuk.

"Duduklah!" Perintah Rizky. Membuat Qina menghela napas dan akhirnya duduk juga dihadapan Rizky.

Qina menatap mata teduh milik adik bosnya ini, dan yang ditatap hanya melempar tatapan tajamnya namun tetap begitu teduh dan setiap mata yang menatapnya akan terhipnotis, namun tidak bagi seorang Qina. Sejenak terjadi keheningan diantara mereka karena Rizky tak kunjung bicara.

"Qina sebenarnya aku masih tidak percaya dengan kenyataan ini." Ucap Rizky dengan raut wajah datarnya. Sementara Qina hanya mendengarkan dengan seksama apa yang akan lelaki itu katakan.

"aku telah dijodohkan ketika aku masih kecil oleh orangtua ku... dan orangtuaku menyuruhku mencari gadis yang telah dijodohkan denganku. Gadis itu bernama
Rizqina Al Kahfi seorang mahasiswi Unila." Jelas Rizky begitu serius yang seketika membuat Qina terbelalak tak menyangka kalau lelaki yang dimaksud ayahnya adalah adik dari boss nya sendiri.

"Dan tadi pagi aku datang ke Unila untuk menemui bagian kepala Mahasiswa/i dan aku berniat mencari gadis itu. Dan tak sengaja kau menabrakku, dan saat aku akan mengambilkan satu bukumu yang tersisa akibat tabrakan itu aku sekilas membaca nama yang tertera dibukumu RIZQINA yang hanya kubaca karena kau langsung mengambilnya. Rasa penasaram mulai tumbuh karena nama Rizqina itu dan aku langsung ke Art cafe untuk meminta biografimu dan benar nama gadis yang aku tabrak itu adalah RIZQINA AL KAHFI, seorang waitress di cafe ini dan sekaligus gadis yang kucari karena perjodohan itu!" Rizky menjelaskan begitu panjang kali lebar.

Sementara Qina terdiam tak menyangka! Seakan semuanya  sudah diatur takdir Sang khalik.
Dan apakah ini takdirnya???

"Ayahku juga mengatakan hal yang sama sebelum ia tiada, ia mengatakan bahwa aku telah dijodohkan sewaktu aku bayi. Dan aku tidak tahu sama sekali siapa lelaki yang telah berjodoh denganku." Qina akhirnya bersuara juga.

"Dan apakah kau mau menerima kenyataan pahit ini?" Tanya Rizky yang begitu serius.

"Iya aku bersedia, ini semua hanya demi kedua orangtuaku yang sudah tiada." Jawab Qina yang sungguh membuat Rizky tak percaya kalau Qina mau menerima dirinya.

"Apakah kau tak memiliki kekasih?" Tanya Rizky lagi.

"Aku belum pernah berpacaran." Jawab Qina singkat padat dan jelas.

"Baiklah kalau kau setuju, besok aku akan menjemputmu setelah kau kuliah untuk menemui kedua orangtuaku." Ucap Rizky dengan serius dan sudah beranjak dari duduknya dan berlalu meninggalkan Qina sendiri.

Qina pun beranjak setelah beberapa saat berpikir tentang perjodohannya dengan seorang lelaki yang membuat ibunya meninggal dunia. Dan lelaki kecil itu adalah Rizky - adik dari bossnya sendiri.

Namun pada saat ia membuka pintu ia hampir saja menabrak tubuh tegap seseorang dan Qina mundur selangkah untuk memberikan jalan pada Rico.
"Apa yang kau lakukan diruang kerjaku?" Tanya Rico yang begitu terdengan dingin seperti pertama kalinya Rico berbicara pada Qina.

"Tadi pak Rizky..." sebelum sempat Qina melanjutkan kata-katanya Rico sudah memotong.

"Dia mengatakan kalau kau jodohnya, bukan?" Rico berucap dengan tatapan sinis yang ia lemparkan dengan mata bening Qina.

"Iya Pak. Kalau sudah tidak ada lagi yang ingin bapak tanyakan, saya permisi." Ucap Qina yang akan melangkah pergi.

"Dan apakah kau menerima?" Tanya Rico lagi yang begitu keppo.

"Tentu saya menerima perjodohan itu, karena saya ingin menjaga amanah dari ayah saya dan ini saya lakukan demi ibu saya." Jelas Qina yang membuat hati seorang Rico seketika hancur berkeping-keping. Ternyata cintanya tak terbalaskan! di saat ia telah menyadari benih-benih cinta mulai tumbuh untuk seorang gadis bernama Qina, gadis yang pertama kalinya bisa dengan mudah memikat hati Rico.

"Apa kau tidak mempunyai seorang kekasih?"

"Aku tidak pernah berpacaran!" Jawab Qina singkat dan jelas yang membuat Rico menatap kagum pada gadis yang ada dihadapannya ini.

♡♡♡

My Destiny (Sudah TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang