4 *end*

20 1 0
                                    


Aku terbatuk& bangun di atas reruntuhan. Semua menatapku penuh harap.
"Siapa yang menolongku?" Carmella, ibu& Daniel menggeleng. Disana ada hiu yg kusayat tadi.
"Kau yang menyelamatkanku?". Hiu itu, entah bagaimana, dia memberi tatapan yang begitu hangat. Aku mencium keningnya. Kutatap matanya, warna abu-abu yang familiar. Aku menatapnya lagi dan mataku tak menipuku
"Derwalion" seketika hiu itu bercahaya& berubah menjadi pria, Derwalion. Ia sangat pucat& lemas. Tanganya penuh dg darah bekas sayatanku. Aku menopangnya duduk dan menangis.
"Kau hebat.. Sayang" Ucapnya. Aku menidurkannya.
"Kau, hiu?"
"Ingat saat aku bicara aku ingin hidup normal?"

~

"Malicean untukmu, dia normal. Dia bisa memberikan kehidupan normal untukmu" kata Raja.
"Aku tak yakin"
"Jangan takut"
"Aku takut dia tak mau menerima sifat asliku. Aku tak mau dia kabur" Derwalion menangis. "Aku ingin normal. Aku ingin jadi manusia sempurna. Memiliki kebahagiaan, rasa mencintai, rasa ingin membenarkan orang lain, melengkapi pasangan, memiliki tujuan untuk hidup, mempunyai masalah, emosi, dan bahagia karena masalah itu selesai. Aku ingin semua itu"

~

Aku marah pada diriku sendiri. Aku monster.
"Ternyata, kita sama" dia pingsan. Aku mundur& perlahan berubah.
"Bangun.. BANGUN!" Aku sepenuhnya berubah menjadi wujud sejati. Pedangku yg patah tak beracun. Jika aku bisa memasukanya racun, mengapa tak bisa kukeluarkan? Kucoba mengeluarkan racunku dengan pedang dg mencukilnya. Ini agak menyayatnya. Cahaya menutup kulitnya, & ia bangun. Ia mendekat tapi aku menjauh& menyeringai. Ia bisa mengelus pipiku, lalu menciumku.
Disela ciuman ini, dia berkata dengan perlahan dan begitu dramatis "Aku mencintaimu. Maukah kau menjadi pendampingku?" Perlahan aku berubah normal, aku mengiyakan.

-------

Acara pernikahanku selesai. Kini tinggal pernikahan Carmella& Daniel. Aku melepas rindu dg kerajaan Seryoli& Paevens. Ibuku datang dari laut & berkenalan dg Kerajaan Seryoli& Paevens. Senyumku& Derwalion tak pernah luntur. Ia mencium keningku.
"Ini balasan kemarin" Katanya
"Untuk?"
"Kau menciumku saat menjadi hiu"

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Nov 23, 2016 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Dark CrownTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon