2

21 2 1
                                    

Keluargaku& keluarga Derwalion ada dikamarku. Semuanya berwajah sedih& kecewa. Derwalion menatapku lalu pergi.

"Ibu? Aku ketinggalan sesuatu?" Aku pusing, sangat pusing. "Carmella& Falaery mana? Itu hanya mimpi kan?" Semua orang keluar kecuali ibuku.
"Kau melihatnya kemarin. Falaery hancur. Carmella pergi ke laut" ucapnya terisak. Aku bingung, sangat bingung. Ibu menarik nafas, memejamkan mata.
"Baik, sebenarnya kau bukan putriku" Aku tersentak, menganga,
Ibu menjelaskan bahwa aku adalah putri dari duyung, yaitu Malenia Seherra. Dan aku adalah berkah dari The Dark Crown. Saat itu ibu frustasi tak kunjung memiliki anak. Ayahku, maksudnya suami ibu, mengizinkan ibu melakukan apapun. Ibu menemukan mahkota, lalu memakainya. Seminggu kemudian ibu hamil lalu melahirkanku. Kehamilannya sangat singkat.
Ibu diterjang mimpi yang mengatakan ibu harus melepaskanku ke laut. 5 tahun kemudian ibu melahirkan Carmella. Falaery hadiah dari peri untuknya. Jadi sebenarnya akulah yg dicarinya.

Iya, aku.

Carmella melakukannya untuk melindungiku.
Akulah penguasa laut.
Aku putri ikan berambut itu.
Dan akhirnya aku menangis pertama kalinya untuk Carmella.

"Jadi sebenarnya aku putri duyung, berkah dari The Dark Crown, pewaris tahta laut, dan bukan putrimu? Jadi Falaery mati krna Carmella pergi?" Aku menyimpulkan. Ibuku mengangguk.
"Mengapa Derwalion kecewa?"
"Ia memikirkanmu, calon istrinya" lalu akupun berlari mencarinya. Ia ada di balkon dengan Raja Paevens, nampak membicarakan hal serius.
"Kau kecewa padaku?" Kau kecewa karena aku seekor duyung?" Ucapku.
"Tidak. Tapi, " dia menggenggam bahuku "aku sangat ingin kehidupan yang normal" Ia tersenyum, memelukku erat.
Aku menangis.

Dark CrownWhere stories live. Discover now