~Aku memang egois. Tak bisa merelakan semuanya.~

300 11 0
                                    

Langkah Sehun tak berirama. Kadang lambat, kadang cepat. Maniknya terus memperhatikan siswa-siswi yang berlalu-lalang keluar dari gerbang sekolah. Mencari sosok yang ia cintai. Kim Ah Young...

. Hatinya sekarang bertambah kwatir. Disaat suasana sekolah sudah sepi. Tapi, yang ia cari tak kunjung ia dapat. Bergumam sendiri. Sesekali mengacak rambutnya bingung.

.

"Aisss.. Dimana dia?" gumamnya perlahan memasukki gerbang sekolah.

.

Sepi.. yah begitulah.

.

Duk

....Duk

.......Duk

.

Hanya langkah kakinya yang terdengar dilorong koridor kelas yang ia lewati. Decakkannya berhenti. Disaat manik hitamnya menangkap sebuah tas ransel coklat. Yang biasa dikenakan Ah Young. Tengah bersandar disebuah bangku didalam kelas yang ia lewati. Langkahnya pun tertuntun memasukki kelas tersebut. Yang tidak lain dan tidak bukan kelas Ah Young sendiri.

.

Tersirat sebuah senyuman simpul diraut wajah tampannya. Melihat sebuah buku diary bersampul biru tengah terbuka lebar diatas meja tempat Ah Young belajar.

. Tangan kirinya segera meraih buku tersebut. Dibacanya beberapa tulisan Ah Young disana.

.

'Berakting itu susah. Sangatlah susah. Oh astaga.. baru saja aku cuek dengannya dari malam. Kenapa aku jadi merindukan wajah datarnya?'

'Aku mencintainya. Sangat mencintainya. Aku hanya sangat cemburu padanya tadi malam. Makanya aku sengaja mengerjai yeoja menyebalkan itu.'

'Kuharap dia terus merajuk dan manja padaku. Hal itu sangatlah aku sukai. Wajahnya.. oh astaga.. cuteeeeeeeee... sampai-sampai aku harus menyembunyikan pipi meronaku ini dari hadapannya.'

'Dibentak? Tidak apa. Itu lebih baik daripada aku ditinggalnya. Aku takut kalau sendirian.'

'Panggilan 'Bocah Kecil' untukku darinya. Hm.. itu cukup membuatku salah tingkah.'

.

.

Tertawa kecil, tersenyum lebar.. sekarang seorang Oh Sehun bermuka datar menampakkan mimik tersebut. Siapapun yang melihatnya pasti akan terpanah.

.

"Dasar Bocah." Gumamnya sambil tertawa kecil.

.

Ingattannya seperti memberitahukan sesuatu tentang Ah Young.

.

'Kalau dia ngambek dan tidak ada dirumah. Carilah dia di atap gedung sekolah atau taman Menara Namsan. Pasti dia ada disana.' ~Ucappan Ny. Kim mengingatnya. Dengan cepat ia melangkahkan kakinya pergi menaiki anak tangga sekolah menuju atap gedung sekolah Ah Young sambil membawa tas mungil Ah Young.

.

.

"Hah... angin yang sejuk." Gumam Ah Young tersenyum kecil. Merentangkan tangannya lebar. Berdiri dipinggir pembatas atap gedung.

.

CEKLEK

.

Sehun mengintip sedikit keluar pintu atap gedung. Melihat sosok Ah Young yang tengah berdiri santai. Tersenyum kecil. Ekhm.. dia berdehem. Dan memulai acting datarnya.

The Bitter {To Adulthood}Where stories live. Discover now