BAM-12

1.6K 95 5
                                    

I Love You

143 kata itu terus terngiang-ngiang berputar dalam otak gadis cantik bernama Prilly.

Sejak Ali mengatakan itu Ali membawa Prilly ke kantin untuk menenangkan Prilly.

Sepeninggal Ali membelikannya minuman untuknya Prilly bertopang dagu dengan tangan kanannya di atas meja kantin yang saat ini ia tempati, pikirannya terus tertuju pada ucapan Ali tadi.

"Hei kok ngelamun," tiba-tiba saja Ali sudah duduk di samping Prilly menyodorkan botol air mineral pada Prilly yang tutupnya sudah di buka terlebih dahulu oleh Ali.

Prilly tersenyum lembut menerimanya dan mulai meninumnya hingga menyisahkan setengah air.

"Kenapa ngelamun?" Tanya Ali lagi seraya menyelipkan helai rambut Prilly pada telinga gadisnya.

"Gapapa kok. Abisnya nunggu kamu beli minum kan lama, Jadi aku harus apa selain ngelamun?" balas Prilly mengangkat bahunya acuh

"Aku lama sekalian mesen makanan buat kita," ucap Ali mencubit gemas hidung Prilly.

"Alii ahh" Prilly menepis tangan Ali yang mencubit hidungnya itu jengkel.

Ali menatap Prilly terkekeh membuat Prilly mencebikan bibirnya kesal membuang arah pandangannya menghindari tatapan Ali yang membuatnya jengkel.

Saat sudah tidak mendengar kekehan Ali, Prilly kembali menoleh pada Ali yang namun nyatanya masih menatapnya intens, kali ini bukan tatapan menggoda yang ia lihat dari Ali, tatapan ini tatapan teduhnya dan sayunya. Tangan Prilly terurur mengusap pipi Ali membuat Ali terpejam merasakan usapannya.

"Jangan tinggalin Aku Prill, sampai saat itu tiba" gumam Ali yang masih bisa di dengar oleh Prilly

Mata hitam legam milik Ali terbuka menatap mata hazel milik Prilly

"Kamu ngomong apa sih? Aku gak akan ninggalin kamu, kecuali kamu yang minta aku buat jauhin aku. Walaupun aku tau aku gak akan bisa" ucap Prilly meyakinkan

Ali tersenyum menggenggam tangan Prilly yang semula di pipinya kini ia genggam erat.

"Mana mungkin Aku menghapus kamu dari hidup aku yang udah berwarna ini?"

"Janji?" tanya Prilly mengerutkan dahinya

"Kok nanyanya gitu sih? Kamu masih ragu sama Aku?" tanya Ali balik membuat Prilly tersenyum hambar

"Enggak, aku bercanda" ucap Prilly tersenyum tipis

"Bagus," kekeh Ali mengacak rambut Prilly membuat sang empunya merengek "Alii berantakan ish,"

Lagi dan Lagi Prilly melihat Ali tertawa lepas karna menertawainya, jujur saja Prilly sangat suka melihat lelaki di hadapannya yang sangat ia cintai ini bahagia terlebih lagi kebahagiaan yang tersumber dari dirinya, Prilly tidak peduli walaupun ia seperti boneka badut di mata Ali hingga membuatnya tertawa lepas, karna kebahagiaan Ali itulah kebahagiaannya.

"Duh.. rame banget deh kayanya, aku ngambil pesenan kita dulu ya," ucap Ali mengusap pucuk kepala Prilly dan berlalu

Prilly menatap punggung Ali yang kembali menjauh. Membuatnya menghela nafasnya "Aku akan selalu menunggu saat itu tiba Ali. Walupun selalu tebesit rasa keraguan di hati aku, tapi aku percaya sama kamu. Dan.. I love you too" lirih Prilly

"Makanan datang!!!"
seru Ali dengan nampan yang berisi dua piring nasi goreng

"Ali ngagetin aja!" gerutu Prilly

"Maaf sayang, makan nih!"

Prilly tersenyum mengangguk semangat dengan segera menyendokan nasi tersebut ke dalam mulutnya membuat Ali menahan gemas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Betapa Aku Mencintaimu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang