BAB : 8

17.8K 318 0
                                    


Damia tersedar . Dia menggerakkan tubuhnya tapi tak boleh . Tangannya diikat ke belakang . Dia didudukkan atas kerusi . ' Encik Ray tolong saya ' Airmatanya perlahan lahan jatuh kepipi .

Pintu dikuak perlahan lahan . Seorang lelaki bertattoo naga di tangan dan tengkuknya yg memakai baju berwarna merah tanpa lengan dan seluar jeans pendek menghampirinya .

Damia menundukkan wajahnya . Takut dgn lelaki tersebut . Lelaki tadi mengambil tabnya lalu membuka kamera dan merakam dirinya .

Seketika kemudian , terdengar bunyi seperti menghubungi seseorang .

*************

Rayyan yg sedang berbincang dgn anak buahnya berhenti bila iphone miliknya bergetar tanda seseorang sedang menelefonnya .

' sapa pulak call aku waktu macam ni . Kacau betul . Sial ! '

Terpampang nombor yg tak dikenalinya . Dia mengangkat video call yg dibuat oleh si pemanggil . Seketika kemudian dia mendengar suara seseorang .

" Hey brother ! Still remember me ?! " tanya sipemanggil sambil ketawa mengejek tanpa menunjukkan mukanya . Hanya bibir saja yg bergerak . " Who are you bullshit ?! " tengking Rayyan .

" Hey relaxs bro ! I've something to you . " kata lelaki tadi . Suaranya kedengaran sinis . Lalu memusingkan kamera tersebut kepada muka Damia .

Jantung Rayyan seakan terhenti melihat Damia yg diikat dikerusi . Badannya kelihatan lemah . Hatinya panas melihat Damia dilakukan begitu . " Kau lepaskan dia bodoh ! Kau memang nak mampos ker ?! Jahanam ! " tengking Rayyan lalu menumbuk mejanya . Tangannya yg berdarah dibiarkan sepi . Sakit tangannya tak sesakit hatinya melihat Damia .

" Hahhahhaha ! She is your girl ? She's so beautiful right ? Can i touch her ? " lelaki itu ketawa . Dia memegang butang baju Damia untuk dibuka . Rayyan yg melihat airmata Damia semakin bengang .

" Encik Rayy !! Tolong saya !! Saya takut ! Encik Rayy tolong ! " jerit Damia sambil memalingkan mukanya daripada dicium lelaki itu . Airmatanya laju menitis .

" Stop ! Kau lepaskan dia lah bodoh ! Aku cakap lepas !! " suara Rayyan semakin meninggi .

" Pity of you Tengku Rayyan Danial bin Tengku Zarif . Hahaha . Oke , aku lepaskan dia . Ni baru permulaan oke ? " kata lelaki tadi lalu tersenyum sinis . Kau boleh ambik dia kat location yg aku hantar . Bhai Rayyan . " lelaki tadi meletakkan panggilannya .

KAU MILIK AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang