Part 123

1.1K 127 18
                                    

---

Los Angeles, USA.

Gue langsung membuka mata.

Kali ini, alarm gue berhasil membangunkan gue.

Gue segera duduk di tempat tidur dan mengusap mata gue beberapa kali.

"Surpriseee!! Good morning, Greyson" gue langsung menoleh ke arah suara. Disana ada Lala yang duduk di sofa sambil memegang cangkir tehnya.

"Why are you here?" tanya gue yang bingung kenapa Lala bisa tiba tiba ada di kamar gue.

"Is it a problem?" tanya Lala yang menghampiri gue sambil membawa 2 cangkir. "Your coffee" katanya sambil memberikan gue satu cangkir.

"Thanks. But how could you get in?" tanya gue sambil meletakan cangkir itu di meja sebelah tempat tidur tanpa meminumnya sedikit pun.

"You don't lock the door, Greyson. I came in 30 minutes ago." jawab Lala.

"Oh.." jawab gue pelan. Sebenernya gue bingung karena ada Lala. Gue ada urusan lain yang lebih penting dan dia datang di saat waktunya ga tepat.

"You don't seem surprised..." katanya bete.

"I'm sorry," kata gue menatapnya. "But, I really have to meet Alex now. Can you wait outside or in the living room please? I'll take you wherever you want but I don't have any free time to be with you today. I'm so sorry" kata gue pelan. Wajah Lala terlihat semakin kesal. Memang udah beberapa hari ini kita ga ketemu karena dianya yang sibuk, sekarang malah guenya yang sibuk.

"I'll go home by taxi." katanya kesal.

"La," gue berniat menarik tangannya tapi dia terlalu cepat pergi. Gue sendiri harus cepat cepat ketemu Alex jadi gue ga bisa kalo harus ngeladenin ambekannya dulu.

Gue langsung siap siap.

Gue mengambil kunci mobil dan segera ke meja makan untuk sarapan sebentar.

"Tadi kenapa Lala pergi duluan, Greyson?" tanya Dove yang lagi nyuapin Bella.

"Aku tadi mau anter dia pulang, tapi dianya marah." jawab gue sambil mengambil 1 buah roti yang udah disiapin. "Aku harus ketemu Alex jam 9 tepat, sekarang udah 9.40" jawab gue dengan mulut penuh roti.

"20 menit cukup ke kantor?! Jangan ngebut ya Greyson.." kata Dove yang kaget.

"Semoga aja ga macet. Aku duluan." Gue beranjak dari kursi dan langsung masuk mobil.

.

Lampu merah menyala. Karena berhenti, gue malah keinget sama Caiza.

Gue ingat betul ketika Douglas menampar Caiza di depan mata kepala gue sendiri.

Sekarang, gue ga tau gimana kabar mereka. Gue ga tau apa yang udah Douglas lakukan ke Caiza ketika dia menarik Caiza pergi.

Jujur, gue benar benar kesal ketika Douglas berani menampar Caiza. Gue masih ga terima ketika ada yang menyakiti Caiza, apalagi secara fisik.

*TIIINNN!* Gue mendegar suara klakson mobil dan melihat ke depan ternyata lampu udah hijau.

Gue segera menancap gas.

---

Paris, 01.15PM

Gue berdiri di pinggir jalan menunggu Steven. Gue dan Steven samasekali ga berkomunikasi lagi setelah semalam.. Gue harap dia ga lupa sama janjinya.

Gue melihat sebuah Mercedes Benz hitam perlahan lahan berhenti di depan gue. Kaca jendela mobil itu terbuka pelan pelan. "Caiza!" wajah Steven muncul memanggil gue.

Mine 3 (A Greyson Chance Love Story)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon