24 November 2016

1.8K 357 24
                                    

Day 24

Tok tok tok

Pintu apartemenku diketuk.

Aku mengintip dari lubang pintu.

Nuguji?

Tok tok tok

Ia mengetuk pintuku makin kencang

Klek, pintu itu kubuka sedikit.

"ANNYEONG! I'M YOUR HOPE, JHOPE"

Namja itu menyunggingkan senyum lebaaaar dan menerobos masuk ke dalam apartemenku.

Setelah namja itu masuk, aku melihat ternyata ada Jungkook yang daritadi bersembunyi dibelakangnya. Ia hanya tersenyum canggung.

Namja yang bernama Jhope tadi langsung duduk di depan TV dan membuka sekotak pizza yang ia bawa dan juga ia membawa beberapa botol cola.

Aku tak mengerti, sungguh.

Sampai akhirnya dia angkat bicara

"Kau kaget?"

"Tentu saja"

"Kau pacar Jungkook?"

"..."

"Jadi kalian sudah putus?!"

Aku menatap Jungkook yang hanya menunduk.

"Be..belum.."

"Kau memarahinya?"

"Ti..tidak.."

"Kau cemburu padaku?"

"Hah?"

"Iya, aku namja yang kemarin mengecup puncak kepala adikku."

"Adik?"

"Iya, Jungkook adik kandungku."

"Jinjja?!"

"Kau bicara banmal padaku?!"

Pletak! Jhope. Maksudku Jhope hyung memukul kepalaku. Jungkook tertawa.

"Mianhaeyo, Hyung. Tapi.. Tapi, Jungkook tidak bilang kalau dia punya seorang hyung?"

"Aku juga tidak tahu kalau ternyata dia pindah ke Seoul."

"kenapa kau tidak memberitahuku, Kookie?" sekarang aku benar-benar membutuhkan penjelasan dari Jungkook.

"karena.. karena.. aku tidak suka JHope hyung"

byuuuur, Jhope menyemburkan cola-nya.

"ya! kelinci bulat! kau dulu tidak menyukaiku karena aku menikah dengan namja. sekarang? tidak bisakah kau berkaca? pacarmu ini juga namja!"

ahh, itu alasannya. Jungkook sebenarnya bukan seorang gay seperti aku dan Jhope. Astaga, ketampananku membuatnya belok kkk.

kami menghabiskan waktu hingga malam..

.

.

.

.

.

Night 24

aku dan Jungkook pun mengantar Jhope ke parkiran.

namja itu benar-benar berbeda 180 derajat dari Jungkook.

dia selalu ceria dan selalu tersenyum. aku takut suatu saat mulutnya akan robek karena selalu tersenyum.

"hyung.. mianhaeyo.."

yang tersisa hanya kami berdua.

"gwaenchanayo, lain kali kau jujur saja. jangan membuatku khawatir.."

"ne, hyung. calanghae~" ia bergelayut manja di lenganku.

"geumanhae, kau membuatku malu karena melihat aegyomu."

aku menatap namja itu lekat

"jangan tinggalkan aku lagi, ne?"

ia tersenyum lebih manis dari biasanya.

"hyung~ aku mau banana milk~"

minimarket ada di seberang jalan, tentu saja aku akan mengiyakan permintaannya.

"kau tunggu disini, ne?"

ia mengangguk lucu.

---

tak lama kemudian aku segera keluar dari minimarket, melambai-lambaikan dua botol banana milk kesukaan Jungkook yang sekarang berada di seberang jalan menungguku.

"hyung~" ia berlari menghampiriku.

TIINNN !!! TINN!! TTIINN!!

"JUNGKOOK! AWAS!"

"JUNGKOOK! AWAS!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

11월 (NOVEMBER) - VKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang