Cinta monyet

86 1 0
                                    

       Nama aku Amel. Aku adalah seorang pelajar SMP di salah satu sekolah swasta di Jakarta. Ayah dan ibu-ku jarang pulang ke rumah, karena urusan pekerjaan. Di rumah, aku hanya tinggal bersama bibi dan pak Dito (supir aku). Hm..aku termasuk anak yang lumayan cerdas di sekolah *sombong dikit gapapa kan? Langsung ke cerita yah :v

         Bel berbunyi sebanyak 4 kali, yang menandakan waktu pelajaran akan segera dimulai. Aku pun segera masuk ke kelas. Aku tidak mempunyai sahabat ataupun teman, karena aku orang yang tidak suka bergaul. Saat aku duduk di kursiku, aku langsung mengambil buku dan membacanya. Terdengar suara sepatu bu Tika yang memasuki kelas, kami semua pun langsung berdiri dan mengucap salam. Aku kaget, karena melihat ada seorang laki-laki yang wajahnya sangat tampan. Aku berpikir "pasti anak ini, anak baru". Karena ia menggunakan seragam sekolah lain dan memasuki kelas kami. Anak baru itu pun, memperkenalkan dirinya. Namanya Eshan Ami Saputra, dia pindahan dari Makassar. Hatiku dag dig dug..saat melihatnya. Ahh..tampan sekali. Setelah dia memperkenalkan dirinya, dia duduk disebelahku karena kebetulan, disebelahku itu bangku kosong. Ketika dia duduk, aku hanya bisa meliriknya dengan perasaan campur aduk. Dia hanya memasang wajah datar dan sesekali tersenyum ke hadapan bu Tika. Dia mengeluarkan buku dan membacanya. Sementara bu Tika sedang mencari pulpennya yang ia lupa simpan dimana. Kemudian tak lama kemudian, bel berbunyi sebanyak 3 kali yang menandakan waktu istirahat. Kami pun langsung meninggalkan kelas. Kelas pun menjadi kosong. Aku berjalan menuju kantin sambil membawa kotak bekal yang sudah disiapkan oleh bibi. Sampai di kantin, aku mencari meja kosong untuk aku tempati makan. Akhirnya, aku dapat meja kosong dan meletakkan kotak bekal itu serta memakan dengan lahap isi kotak bekal itu. Seketika, aku kaget, karena ada seseorang laki-laki yang menegurku dan berkata "hei, boleh gabung gak? Kalo gak keberatan soalnya semua meja pada penuh nih" kata Eshan. Aku pun membalasnya "ya, silahkan aja". Dalam hatiku berkata "oh..tuhan...Gantengggnya dia...dag dig dug jantungku". Mulai dari hari itu, aku jadi sering memperhatikannya. Saat dia menulis,melukis,membaca,makan,minum,berlari,dan setiap dia melakukan sesuatu. Aku selalu memperhatikannya. Sikapnya yang dingin dan misterius-lah yang membuatku semakin tertarik. Suatu hari..saat aku ke kantin, Eshan menegurku "Amel, kenapa kamu selalu berjalan sendirian? Kamu tak punya teman? Mengapa?". Aku jawab "gapapa Shan, aku orang yang lebih suka menyendiri. Gak suka bergaul.". Kata Eshan "sama dong. Mau jadi teman aku gak? Kan kita sama-sama suka menyendiri". Aku pun langsung membalas "boleh aja". Mulai dari hari itu, kami selalu ke kantin bareng,ke kelas bareng, ke perpustakaan bareng, bahkan pulang pun bareng. Kami selalu bersama-sama. Ternyata..dia orangnya asik. Namun, dia mulai berubah ketika ada anak baru dari Surabaya. Namanya Afifah, orangnya rada-rada jutek gitu. Aku sebel banget, dia itu sok caper banget di depan Eshan. *eaak..diam-diam gue cemburu. (Lanjut ke cerita) semakin hari, Eshan makin menjauh dari aku. Dia udah gak pernah negur aku lagi. Bahkan natap wajah aku aja udah gak pernah. Aku berpikir " ada apa sama Eshan, kenapa dia berubah? Apa mungkin gara-gara Afifa? Yang hasut dia" (tunggu kelanjutannya guys :v)

Udah malam nih..pukul 21:27 WIB
Maaf ya..kalau gaje ceritanya :)
Wajar ini cerita pertama yang gue buat..

Kisah Hidup Ku- Cinta Monyet (Part 1)Where stories live. Discover now