Nada bengong beberapa saat. Mendadak bingung dan panik karena dia belum punya rencana apa pun jika dia ketahuan. Terlebih, jika ketahuannya lebih cepat dari yang dia duga.

"Tapi, aku udah bilang kok kalau topinya hilang," lanjut Koko santai dan itu membuat Nada menyimpan rasa sesal. Seharusnya dialah yang mengatakan itu, bukan orang lain. Namun, semuanya sudah terjadi. Mau Nada berkeliling kota Sangatta berapa kali pun, yang sudah terjadi tidak akan bisa terulang kembali.

"Oh gitu," ucap Nada, lalu meninggalkan Koko yang kini mempertanyakan raut wajah penuh keresahan Nada.

Tepat malam hari setelah Koko menyampaikan pesan kepadanya, Nada iseng membuka Facebook. Sudah cukup lama Nada tidak pernah membuka akunnya. Terakhir kali saat Nada menjadi silent reader di percakapan Tiga Serangkai saat MOS. Selebihnya, Nada lebih memilih hidup di dunia nyata secara fulltime.

Setelah mengetahui ada notifikasi baru (berjumlah enam, yang sebagian besarnya adalah ajakan bermain game), Nada merasa dirinya mulai penasaran serta sedikit was-was. Mata Nada nyaris keluar saat melihat isi pemberitahuan di akunnya.

Nama Arsena Akbar tertera di sana. Dia melakukan permintaan pertemanan ke akun pribadi Nada.

"HAH? Demi apa? Yang benar saja?!" ucap Nada tak percaya.

        

        

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Semenjak mendapati fakta bahwa Nada dan Sena telah berteman di Facebook, Nada jadi penasaran dengan segala sesuatu tentang kakak kelasnya itu. Tidak banyak yang dapat diketahui hanya dari menyisiri akun itu hingga ke akar-akarnya.

Nada melengos menyadari bahwa hasil pemantauannya tidak berakhir dengan kata 'memuaskan'. Rupanya Sena bukan tipe narsistik yang hobi mengunggah foto diri ke dunia maya. Terbukti dari foto profil yang sekarang ini digunakan yaitu robot android, si robot hijau yang menggemaskan.

Ketika Nada merasa semua usahanya berakhir sia-sia, tanpa sadar Nada menekan tulisan kumpulan foto yang menandai akunnya. Ah, rupanya ada foto orang itu di sana. Memang tidak banyak. Setidaknya Nada telah tahu wajah Sena seperti apa.

Terhitung mulai hari ini, Nada merasakan sesuatu yang aneh. Entahlah, pokoknya aneh saja. Entah sudah berapa kali wajah Sena muncul begitu saja tanpa diundang. Nada jadi sering melamun dan aksi anehnya itu dipergoki oleh seseorang.

"Ngelamunin siapa? Pasti aku."

Tiba-tiba sebuah dorongan terasa menyentuh bahu Nada secepat angin yang berembus. Nada refleks terperanjat. Dia mengira suara cowok itu berasal dari suara Koko, tapi Nada salah. Orang itu bukan Koko.

Nada langsung membuang muka setelah dua detik keduanya saling bertatapan.

Itu Gio!

Cerita Tentang KitaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin