2 : Werewolf A Couple

Start from the beginning
                                    

    Kepalaku rasanya mau pecah saat mengkaji ulang tentang kecepatannya yang ekstra cepat. Aku menggeram frustasi, bagaimana mungkin aku terpesona oleh Vampire yang memiliki warna tubuh yang eksotis? Tidak seperti Vampire lainnya yang memiliki warna putih pucat. Hati kecilku berteriak perempuan sexyku tadi adalah sebangsa denganku, yang artinya ia adalah Werewolf perempuan.

   Tak apa! Bagaimanapun juga ia masih perawan. Toh, aku yang pertama untuknya... Begitupun sebaliknya...

     “Damn it!” Aku mengumpat, lalu memakai bajuku dengan asal dan berlari mengejar perempuan sexy-ku.

   Mungkin sangking bodohnya aku yang tenggelam dalam keterkejutan yang begitu dalam sampai melupakan kepergian perempuan sexy-ku. Dengan tubuh manusia ini, aku merasa begitu pelan dalam berlari. Aku mengumpat, dan mengucapkan sumpah serapah saat menyelisir setiap sudut hutan Zero. Di tambah dengan kemarahanku yang mencapai batas maksimal.

  “Grrrr...” Aku menggeram kesal, mata biruku berubah menjadi hitam pertanda aku sedang marah besar.

   Suara berisik di belakangku membuat aku menolehkan kepalaku. Dua silulet Werewolf mendekatiku perlahan sambil menyeringai, Werewolf lelaki yang memiliki warna mata abu kebiruan dan memiliki warna bulu Werewolf yang sama sepertiku yaitu putih. Tapi bedanya, ia mempunyai tatto di otot kedua tangannya.

   Dia adalah sahabatku -dari tujuh orang yang menjadi sahabatku. Ia bernama Arthur Augusta Hugo. Lalu Werewolf perempuan yang mempunyai bulu berwarna cokelat tua, yang memiliki mata berwarna cokelat terang itu bernama  Andin Liliana Hugo. Mereka adalah sepasang suami-istri yang selalu ikut campur dalam urusan orang lain.

   Saat aku mendengus melihat mereka, Arthur dan Andin tergelak keras lalu menyeringai. Aku tahu, firasatku tidak pernah salah. Mereka tengah membuat skenario di dalam otak mereka berdua dan itu akan merugikanku. Karena aku sudah berpengalaman terhadap seringaian mereka berdua yang menyebalkan itu. Apalagi tidak akan pernah melupakan pengalaman burukku -setelah aku diberi seringaian sama persis seperti ini.

     “Sinting!” Aku mengumpat kasar, kearah mereka berdua.

   Kau mencari siapa dude?

   Tiba-tiba pertanyaan Arthur yang ia kirimkan ke pikiranku langsung membuatku melotot dan refleks berlari kembali mengejar perempuan sexyku. Arthur menggeram marah, karena merasa pertanyaannya di abaikan. Aku memilih mendiamkannya dan terus berjalan menyelusuri hutan Zero. Tapi, telepati dari Arthur membuyarkan konsentrasiku. Dan itu benar-benar menyebalkan!

     “Aku mencari calon pengantinku.” Dengusku sambil berusaha menyelisiri kembali seluk beluk hutan Zero dengan mata biruku yang tajam, meneliti dan merasakan setiap pergerakan darinya.

   Pengantinmu? Eh, maksudku calon pengantinmu?

   Dan itu suara Andin, suara lembutnya tiba-tiba datang dikepalaku dan membuat aku memutarkan kedua mataku karena begitu kesal dengan kelambatan kinerja otaknya. Asalkan kalian tahu, Arthur dan Andin itu ibarat langit dan bumi. Arthur yang dikaruniai kecerdasan yang luar biasa harus bersanding dengan Andin yang memiliki kinerja yang tadi aku bilang. Lambat.

   Tapi, aku begitu salut dengan Arthur yang memilih mengejar cinta Andin yang tadinya bertepuk sebelah tangan. Entah apa yang dilakukan Werewolf lelaki cerdas satu itu, sehingga membuat Werewolf perempuan lambat itu bertekuk lutut dan bersedia bersanding dengannya.

  Berhenti mengejek istriku, Werewolf jomblo!

     “Aku hanya mengatakan yang sebenarnya.” Aku memutarkan kedua mataku dan membuat gesture mengusir pada kedua Werewolf A couple itu.

Under The Moonlight : Book 1 (The Alpha - The Pursuit Of Love)Where stories live. Discover now