7 : The Savior

7.5K 298 23
                                    

   Aku melihat Arthur, Thomas, Edraga, Marcus dan yang lainnya langsung menyambar kurungan kabut yang mengaburkan mata kami setelah Thomas mematahkan mantera yang membuat kaki kami kaku tidak bisa bergerak, mereka bergerak dengan kecepatan yang luar biasa. Meskipun kami tidak berubah menjadi Werewolf, kuku kami cukup tajam untuk merangsek masuk kedalam daging makhluk apapun.

   Sinar-sinar putih yang keluar dari ujung kuku-kuku teman-temanku membuat kurungan kabut putih itu tidak bergeming sedikitpun. Seorang lelaki bertubuh gempal dan berwajah tidak karuan melipat tangannya seolah ia layaknya Tuhan.

   Aku mendesis jengkel, "Hentikan! Manusia berengsek! Aku tahu, kau bukan manusia biasa. Apa tujuanmu hah?" Teriakku dengan berang, sampai membuat langit yang tadinya cerah mendadak menjadi muram dan menurunkan percikan hujan ke tanah kering di bumi ini.

  Lelaki tambun menyeringai, "Aku malah menginginkanmu calon Alpha." Ujarnya dengan nada yang seketika membuat isi perutku ingin keluar semuanya.

  Jika ia bisa melihatku, sudah pasti ia adalah makhluk yang cukup berbahaya. Tentunya, aku tidak ingin tangan kotonya sampai menyentuh Bangsaku. Sampai mati pun aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!

   Arthur menyela, "Kau pikir kami akan melepaskanmu begitu saja? O tidak, jangan harap. Itu akan menjadi harapan terakhirmu manusia." Seringaian seram bertengger di bibirnya, bulu romaku sampai berdiri melihatnya.

  Aku langsung melakukan telepati ke teman-temanku, bermaksud membuat perangkap yang nantinya akan mencincang kecil daging para manusia di depanku ini.

   Memangnya, ada cara apa Alka?  Tanya Marcus, ia langsung melotot sebal saat melihat teman dari lelaki tambun itu sedang mengorek kuping dengan wajah malas. Layaknya kami gagal mempermainkan parody.

  Baiklah, dengarkan aku semuanya. Arthur, kau cakar dinding kubah kabut putih sialan ini dengan pola acak bagian selatan dan utara, Edraga, kau juga sama, tetapi dengan pola zigzag bagian barat dan timur. Marcus, kau ucapkan mantera apa saja, yang bisa membuat kekebalan sihir sialan kurungan kabut melemah. Sisanya, kalian siap-siap menyerang saat kurungan kabut pecah.

  Jelasku panjang lebar, mereka semua mengangguk setuju. Namun, Thomas nampaknya tersinggung ia tidak diberikan tugas penting.

   Thomas, kau kebagian peran penting. Kau memimpin yang lainnya menyerang dan bertahan menunggu kita memulihkan tenaga kita kembali. Karena aku yakin, kurungan kabut ini tidak dibuat secara asal-asalan dan...

  Semua mata tertuju kearahku, mereka menunggu aku untuk melanjutkan analisisku.

   Fuhhhh... kita semua tahu, para manusia tidak kerja sendiri, mereka menggunakan mantera terlarang dan melakukan perjanjian dengan Black Witch.

   APAAAA???

  Teriakan heboh dari mereka membuat kedua kupingku berdenging ngilu, sehingga decakan frusasi keluar begitu saja dari mulutku.

  Just do it dude!

  Aku membentak mereka lumayan keras. Dengusan, anggukan, decakan, pelototan dan berbagai tingkah mereka suguhkan kepadaku.

  Aku hanya ingin menanamkan benih di perut Andin, bukan berurusan dengan para manusia menyebalkan seperti ini.

  Hey Mr.Hugo mesum! perlihatkan keadaan sekitar, kau ini vulgar sekali. Aku tahu, sebagai seorang werewolf jantan pasti selalu merindukan werewolf betina setiap detiknya.

   Seringaian bertengger di sudut kanan bibirku, mata abu-biru Arthur melotot tidak terima.

   "Hey bodoh! tunda saja dulu omongan sinting kalian, apa kalian berdua tidak panas apa dengan apa yang di lakukan oleh manusia sialan itu? terkutuklah para mahluk-mahluk yang tidak berguna." Edraga menyindir kami 'aku dan Arthur', tentu saja kami berdua merasa tersindir luar dalam.

Under The Moonlight : Book 1 (The Alpha - The Pursuit Of Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang