NI

7.9K 1.1K 100
                                    

"Oke, metode kedua nih Won. Kata filmnya sih dari suku Maya. Lo harus berkonsentrasi pada pikiran lo trus liat si Mingyu itu. Suruh dia ngelakuin apa yang lo mau. Ya, semacem hipnotis gitu lah," tutur Jihoon setengah berbisik.

Wonwoo dan Jihoon sekarang berada di perpustakaan. Ya niatnya jadi stalker gitu.

Wonwoo mencoba berkonsentrasi. Ia menatap Mingyu lekat-lekat.

"Noleh ke sini... Noleh ke sini... Noleh ke sini..." Wonwoo mencoba menghipnotis Mingyu yang sedang membaca di pojokan.

Tiba-tiba Mingyu menoleh, Wonwoi dan Jihoon yang mengintip dari balik rak jadi kalang kabut.

"Bego lo!" Jihoon memukul kepala Wonwoo dengan gulungan buku yang dibawanya.

"Lah kan lo bilang hipnotis dia, ya gue hipnotis suruh noleh ke sini."

"Ya kalo gitu buat apa kita susah-susah ngestalk."

Wonwoo hanya nyengir. Tanpa disadari Seungkwan datang dari arah belakang dengan berlari, membuatnya menabrak Wonwoo dan Jihoon.

"Eh tai, ngagetin aja nih anak," gerutu Wonwoo.

"Sorry sorry. Kalian ngaps?"

"Itu ngestalk Min- eh Mingyu gaada!" ujar Jihoon.

"Ah gara-gara lo kan, Mingyu jadi ngilang." Wonwoo mengericutkan bibirnya.

"Ya maap, gue kan gatau kalo lo lagi ngestalk Mingyu. Eh tapi kayaknya gue tau Mingyu ngilang kemana."

"Kemana dia?" tanya Wonwoo antusias.

"Pacaran sama si ketua cheers itu di kantin. Lupa deh namanya siapa," jawab Seungkwan.

"Tzuyu?" jawab Jihoon setengah bertanya.

"Oiya itu! Eh tapi ya, gue denger-denger mereka ga pacaran loh," ujar Seungkwan.

"Ciyus lo?!" tanya Wonwoo dan Jihoon bersamaan.

"Iyaaa. Katanya ya, mereka itu udah dijodohin dari kecil. Padahal Mingyunya ga suka sama Tzuyu. Lo masih ada harapan buat ngejar dia Won!" jelas Seungkwan

Mata Wonwoo langsung berbinar. Ia tidak akan dicap sebagai PHO jika Mingyu memang tidak menyukai Tzuyu.

"Gue tau kok kalian lagi niruin 9 metode yang di film thailand itu kan? Gue bisa bantu metode ketiganya," ujar Seungkwan.

"Hmmm... Yang di filmnya itu ngasih-ngasih sesuatu tanpa diketahui sama doinya kan? Mingyu kan doyan makan, kasih aja banyak makanan," tutur Seungkwan.

"Makanan terserah kan?" tanya Wonwoo.

"Iya terserah, dia mah doyan semuanya. Oiya, dia paling doyan sama daging. Jangan lupa kasih daging juga," jawab Seungkwan.

"Trus makanannya ditaruh di mana?" tanya Wonwoo lagi.

"Di mejanya aja. Gue bisa minta tolong sama Chan. Dia kan sekelas tuh sama Mingyu. Berangkatnya pagi juga, ga kek Mingyu berangkatnya pas udah mau bel masuk."

"Lo doyan banget ngegosip ya? Sampe tau semuanya gitu," sindir Jihoon.

"Jelas dong, no gosip no laifu."

"Hiii najis lo. Udah ah, cus bantu Wonu nyari makanannya," ujar Jihoon.

***

"Sumpah gue ngantuk, kita berangkatnya kepagian," keluh Jihoon.

"Ini kan demi Wonwoo kita. Ya kan Won?"

"Hehe, makasih ya. Maaf loh udah ngerepotin kalian." Duh Wonwoo jadi sungkan.

Ketiganya berjalan menuju kelas Mingyu. Di sana sudah ada 1 anak yang duduk dengan antengnya.

"Lo ngerasa udah berangkat pagi? Tuh liat masih ada yang lebih pagi berangkatnya." Seungkwan menunjuk Chan. Mereka bertiga kenal Chan kok, temen SMP gitu.

"Oi Chan!" Panggil Jihoon.

Chan menoleh, ia langsung tersenyum melihat Wonwoo, Jihoon, dan Seungkwan.

"Eh kalian. Ada apa?" tanya Chan sembari berjalan menuju ketiganya.

"Anu... Bangkunya Mingyu yang mana ya?" tanya Wonwoo malu-malu.

"Tuh bangkunya pas di sebelah bangku gue," ujar Chan.

Mereka bertiga langsung masuk ke dalam kelas itu. Menaruh semua makanan yang mereka bawa.

"Widih apaan nih? Buat Mingyu semua? Buat gue gaada?" tanya Chan.

"Nih buat lo. Tapi jangan kasih tau siapa-siapa ya kalo gue yang ngasih. Apalagi Mingyu," ujar Wonwoo sambil memberikan satu bungkus coklat kepada Chan.

"Swiap!"

"Kita cabut dulu yaaa. Dadah!"

Tepat saat mereka akan masuk ke pintu kelas, Mingyu datang. Untung loh ga ketauan.

Pulang sekolah, ketiganya berkumpul di rumah Wonwoo. Menonton kembali film yang menjadi panutan Wonwooo.

"Keknya metode 4,5,6 ga disebutin deh. Yaudahlah cus kita ke metode 7. Katanya harus berusaha lebih cerdas atau lebih cantik gitu," jelas Seungkwan.

Jihoon dan Seungkwan menatap Wonwoo, dari atas sampai bawah. Yang ditatap hanya berkedip bingung.

"Hmm lo itu sebenernya udah manis Won. Manis beud malah. Lo putih buanget, ga kayak nam yang item itu. Gigi lo juga rapi, ga perlu dibehel. Rambut lo juga bagus," ujar Seungkwan. Jihoon mengangguk setuju.

"Sayangnya kacamata bulet lo itu mengganggu banget," sahut Jihoon.

Seungkwan segera menarik kacamata Wonwoo.

"Heh kacamata gue!"

"Diem ah."

Jihoon mengambil sebuah sweater berwarna kuning dan sebuah celana jeans dari lemari Wonwoo.

"Nih pake."

Wonwoo mengambil pakaiannya sembari mengerucutkan bibirnya. Ia masuk ke kamar mandi untuk mengganti baju.

Setelah merasa dirinya sudah rapi, Wonwoo keluar. Jihoon dan Seungkwan tersenyum puas melihat penampilan Wonwoo.

Seungkwan memberikan sebuah buku kepada Wonwoo.

"Paan ni?" tanya Wonwoo.

"Buku. Kembaliin ke orang yang punya," jawab Seungkwan.

Wonwoo mengernyit bingung. Ia membuka buku itu. Mencoba mencari petunjuk siapa pemilik buku itu. Matanya terbelalak saat melihat nama yang tertulis di buku itu.

'Kim Mingyu'

"L-lo dapet darimana?" tanya Wonwoo lagi.

"Oh, itu... Gue colong dari tasnya," jawab Seungkwan enteng.

"What?!"

TBC

Library ❥meanie ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang