Terluka [Chapter 9]

Start from the beginning
                                    

Di apartement lain terlihat Zii yang sedang bersandar untuk menghalangi seseorang pergi dari apartementnya.

“udah seminggu Zii aku disini. Kamu jangan egois gini”

Zii bangkit dari duduknya “egois? Sekarang aku atau kamu yang egois Hun? Aku suru ceraikan y/n kamu bilang tunggu, aku suru kamu bermalam disini tapi kamu mau pulang mulu. Pikiran kamu udah ke y/n terus tau ga” Zii terlihat sangat marah sampai mata dan pipinya memerah

“aku tau aku egois, aku tau aku ga bisa begini terus. Tapi aku mohon Zii untuk sekian kalinya tolong ngertiin aku sekali ini aja” Sehun meraih tangan Zii

Zii menghempasnya “ngertiin kamu yang selalu nyakitin hati aku Hun?” Zii masuk kedalam kamarnya mengunci pintu

“Zii, buka pintunya. Jangan gini” Sehun mengetuk pintu berulang-ulang

“Pergi Hun” Zii teriak dari dalam kamar tapi Sehun masih mencoba membujuk Zii agar tidak marah lagi “aku bilang pergi” 

Sehun sangat hafal dengan sifat Zii jika marah jadi Sehun memutuskan untuk pulang ke apartementnya. Saat sampai apartement Sehun melihat kamu yang tertidur disofa dengan wajah yang penuh kelelahan.

Sehun mendekati kamu dengan pelan agar tidak menganggu, menatap kamu dalam diam “aku rindu kamu y/n. maafin aku” Sehun bicara dalam hatinya

Pagi hari kamu terbangun terkejut melihat diri kamu yang sudah ada dikamar. Kamu sangat ingat semalam kamu masih ada diruang tamu menunggu Sehun pulang.

“kamu udah bangun?” sontak suara Sehun membuat kamu terkejut. “Sehun sudah pulang, Sehun ada disini” Kamu berteriak senang didalam hati

Sehun menarik kamu masuk kedalam pelukannya “lain kali jangan tidur diruang tamu” kamu hanya mengangguk dan menikmati kehangatan dalam pelukan Sehun.

*

Hari ini Zii mengajak kamu bertemu lagi, kamu sebenarnya malas tapi kamu tidak mau Zii nekat masuk kedalam apartemen kamu dan Sehun lagi karena bayang-bayang saat Sehun memeluk Zii masih sangat menyakiti hati kamu.

Sekarang kamu sudah ada dikafe duduk sendiri menunggu Zii datang

“ini surat kedua yang gue kasih ke elu” tiba-tiba Zii datang melempar sebuah map “gue ga bakal ambil ini surat lagi dan gue harap sekarang lu tanda tanganin ini surat didepan gue” sekarang Zii melempar sebuah pulpen ke kamu

Kamu tau pasti ini surat cerai, kamu tidak menyentuh sama sekali map itu “Zii kenapa ga kamu aja yang pergi dan jangan gangguin rumah tangga aku dan Sehun?” kamu memberanikan diri dengan status yang kamu punya

Zii terlihat terkejut, semakin kesal karena kamu sudah berani menyuruhnya pergi “bilang apa lu?” Zii menarik rambut kamu “gue yang pergi? Lu ga sadar kalau Sehun cuma cinta gue?” tarikannya semakin kencang tapi saat itu juga dengan cepat Zii meraih minuman kamu dan langsung menyiram dirinya sendiri

“Zii” teriak suara laki-laki yang sangat kamu kenal

“Sehun dia..diaa.. dia jahat” Zii pura-pura didepan Sehun

Kamu yang melihat Zii berakting bangun dari kursi mencoba menjelaskan semua ke Sehun tapi Sehun tidak mau mendengar penjelasan kamu

“ini masalah kita. Ga seharusnya kamu lakuin ini ke Zii” Sehun terlihat sangat marah

“aku ga ngelakuin apa-apa Hun” kamu mulai terisak “dia nyiram diri dia sendiri”

“bohong” Zii menjawab cepat “aku tadi bicara baik-baik ke dia tapi dia malah bikin malu aku kaya gini” Zii pura-pura menangis

TerlukaWhere stories live. Discover now