Terluka [Chapter 2]

461 27 0
                                    

"jadi, kita bakal batalin perjodohan ini?" tanya kamu

"kita bisa melanjutkan perjodohan ini, bukan karena cinta tapi karena kita menuruti kemauan keluarga kita"

"pacar kamu?" tanya kamu bingung karena jawaban Sehun sangat enteng

"aku udah bilang kalau aku dijodohin. Syukurnya dia bisa terima walau tadi sempet ngambek" Sehun memasukan daging ke mulutnya lagi

"oh jadi kamu telat tadi karena itu?" Sehun hanya mengangguk menjawab pertanyaan kamu

Beberapa jam berlalu, sudah hampir pukul 10 malam. Sehun dan keluarganya berpamitan pulang. kamu yang sudah selesai melihat keluarga Sehun meninggalkan rumah dengan mobil langsung masuk ke kamar.

Kamu mengecek hp kamu tidak ada satupun pesan atau panggilan dari Kyungsoo

"Kyung kemana sih" tanya kamu sambil cemberut, lalu langsung mencoba telepon Kyungsoo namun tidak diangkat.

"Kyung kamu dimana? Aku udah selesai ketemu sama cowo yang dijodohin Mamah. namanya Sehun dia sama kaya kita, dia punya hubungan juga" kamu mengirim pesan menjelaskan tentang perkenalan kamu dengan Sehun

***

"apa? Mah aku kan masih kuliah" jawab kamu frustasi

Masih pagi, masih sangat pagi Mamah kamu sudah membicarakan tentang acara pernikahan kamu yang akan dilaksakan seminggu lagi.

"Mamah tau sayang. Kan pernikahan ga ngerusak perkuliahan kamu" mamah kamu masih santai dengan membereskan sarapan keatas meja makan "kamu masih bisa kuliah, lagian Mamah udah bilang ke Mamah Sehun buat bilang ke Suhun kalau kamu ngurusin suami kamu nanti sambil kuliah. Lagian tahun ini kamu kan udah lulus" Jawab mamah kamu lagi

kamu berangkat ke kampus dengan pikiran yang campur aduk, bingung, kesal dan tidak tau harus menjelaskan ke Kyungsoo bagaimana "ini terlalu cepat" ucap kamu dalam hati. Sesampainya di kampus kamu melihat Kyungsoo yang sudah menunggu kamu

"sayang" Kyungsoo langsung menghampiri dan mengusap rambut kamu dengan lembut

"kamu kemana semalem? Kenapa ga kabarin aku? Pesan aku juga ga kamu bales" kamu semakin kesal mengingat Kyungsoo tidak menghubungi kamu semalaman

"semalam aku lagi ada urusan. Maaf ya" Kyungsoo merapatkan kedua tangannya, meminta maaf dengan bibir yang ditekuk. Kamu hanya mengangguk sambil berjalan pelan mamasuki kampus

"Kyung" kamu berhenti menatap Kyungsoo yang juga sedang menatap kamu "aku..a..ku"

"kenapa sayang?" Kyungsoo menyentuh pipi kamu dengan tangannya

"aku.. ni.. nikah minggu depan" tangan Kyungsoo terlepas dari pipi kamu "aku pusing banget Kyung. Aku ga tau harus gimana. Tadi pagi.. tadi pagii.. Maa..mahh" kamu meneteskan air mata kamu, Kyungsoo yang melihat langsung menarik kamu dalam pelukannya

"jangan nangis, ngeliat kamu nangis gini bikin hati aku makin ancur y/n. kita pasti bisa lalui ini semua. Aku percaya sama kamu sayang" Kyungsoo mencium ujung rambut kamu

*

"minggu depan? Kamu bilang minggu depan kamu nikah?" terdengar suara wanita yang menahan tangis diapartementnya "baru semalem Hun kamu jelasin ke aku kalau kamu di jodohinn, baru semalem. Dan pagi ini kamu bilang kamu mau nikah?" tetesan air mengalir deras di kelopak matanya

"Zii tenang dulu biar aku jelasin semuanya" Sehun mencoba memeluk pacarnya yang bernama Zii tapi ia menolaknya "dengerin aku dulu" Sehun membentak yang akhirnya membuat Zii diam sesegukan

"kamu tau kan aku mencintai kamu lebih dari siapapun? cuma kamu Zii Cuma kamu. Kita udah ngejalanin hubungan lebih dari dua tahun dan seharusnya kamu ngertiin aku" Sehun mencoba menggenggam tangan Zii lagi

"ngertiin? Kamu bilang ngertiin? Sakit Hun, hati aku sakit denger kamu mau nikah sama cewe lain dan itu bukan aku" Zii menepis genggaman Sehun tapi Sehun lebih kuat dan langsung menarik Zii dengan keras kepelukannya

"lepassss..lepass" Zii mencoba melepaskan pelukan Sehun tapi Sehun semakin mengeraskan pelukannya.

"Zii, aku mohon sama kamu sekali ini aja tolong ngertiin posisi aku. Hati aku juga hancur harus nikah sama wanita yang baru sekali aku temuin, terlebih lagi itu bukan kamu orang yang aku cintai" Sehun menyelipkan kepalanya di sela leher Zii yang masih sesegukan "aku ga bisa nolak ke inginan Mamah tapi aku juga ga mau liat kamu sakit. aku bingung Zii aku harus gimana? Apa yang harus aku lakuin Zii?" Zii yang merasa Sehun benar-benar takut kehilangannya menarik wajah Sehun, menatap Sehun lebih dalam dan langsung membawa Sehun dalam ciuman panas.

Beberapa detik berlalu, pasokan oksigen terasa habis dan Zii melepaskan ciumannya "kamu janji sama aku kamu ga akan ngelakuin apa-apa ke cewe itu?" tanya Zii sambil menatap Sehun

"aku janji" Sehun menarik Zii lagi, menciumnya lagi dan mengangkat Zii kedalam kamar apartement itu.

*

Suara telepon Sehun berdering, terlihat nama 'Mamah' dilayar. Sehun yang masih dibawah selimut bersama Zii dengan hati-hati meraih ponselnya itu

"Kamu dimana Hun?" tanya mamah Sehun diujung sana

"aku..aku diapartement temen Mah, ada apa?" jawab kamu gugup

"kamu jemput y/n dikampusnya sekarang ya. langsung kebutik langganan Mamah buat fitting baju pernikahan kamu"

"kenapa ga sama Mamah aja?"

"bukan Mamah yang mau nikah tapi kamu. Udah mamah tutup"

Sehun menarik nafas berat, Zii yang terganggu dengan suara Sehun tadi terbangun langsung duduk dan menyender manja ke dada bidang Sehun

"Mamah kamu?" tanyanya sambil menguap

"iya, aku pergi dulu" Sehun langsung beranjak memungut pakaiannya yang terlempar di bawah tempat tidur, memakainya dengan cepat lalu mengecup kening Zii sebelum meninggalkan apartement itu.

TerlukaWhere stories live. Discover now