ETERNAL STAGE CH 6

Start from the beginning
                                    

“25 tahun ?”, tebak Maya

Hikaru tergelak, “Senangnya…berarti aku memang terlihat awet muda ya…kamu sendiri ? Berapa umurmu ?”

“Aku 22 tahun…eeehhh!!! Tunggu dulu !! Kamu belum bilang tebakanku benar atau tidak !”, tiba-tiba Maya lupa akan sopan santunnya

“Naaah….aku lebih suka bicara begini denganmu…tidak usah memanggilku “Pak”. Setuju ? Panggil saja aku Hikaru.”

“Kamu belum menjawab pertanyaanku.”, Maya cemberut kesal

“Kalau kamu bilang 25 ya berarti 25…”, Jawab Hikaru seenaknya.

“Tapi…”

“Sudah..sudah…pokoknya aku mau kau memanggilku Hi..ka..ru. Dan aku boleh memanggilmu Maya kan ?”

“Ya…boleh sih…tapi…”

“Baiklah !! Kita sepakat kalau begitu. Senang berkenalan denganmu, Maya !!”

Maya mendesah, orang ini benar-benar sulit dibantah, akhirnya Maya menyambut uluran tangan pria itu…”Senang berkenalan denganmu juga…Hikaru.”

Pria itu tersenyum puas mendengar Maya akhirnya bersedia menyebut namanya. Dia tersenyum lebar.

“Sudah malam. Kamu tidak mau pulang, Maya ?”

‘Eng…iya…sebentar lagi…”

“Aku antar ya ?”

“Hah ?!”, Maya terkejut dengan tawaran tiba-tiba itu. Gadis itu tampak kebingungan.

“Kenapa ? Ada pacar yang menjemputmu ?”, desak Hikaru

“Tidak…tidak ada…tapi..”

“Berarti tidak masalah kan ? Naik kereta malam-malam begini kan bahaya.”

“Memangnya tempat tinggal kita searah ? Kamu tinggal dimana ?”, tanya Maya hati-hati

“Nah ! Berarti kamu mau kan aku antar ? Baiklah, aku akan menunggumu sampai selesai.”, putusnya cepat

Maya tergagap, “Kok jadi begitu keputusannya ? Kamu tidak dengar pertanyaanku tadi ?!”, sahut Maya kesal. “aku belum bilang iya kok.”

Bicara dengan orang ini benar-benar melelahkan, batin Maya.        

Hikaru menggeleng-gelengkan kepalanya tidak setuju.

“Tidak ada pacar yang akan marah kalau aku mengantarmu kan ? Tidak masalah rumahku dimana, aku tidak mau seorang gadis manis seperti kamu pulang sendirian malam-malam begini.”, jawabnya tegas

Pacar yang akan marah…, Maya tercenung memikirkan kalimat itu. Bayangan Masumi berkelebat di benaknya…tapi dia cepat-cepat menyingkirkannya jauh-jauh…Tidak…Tidak ada yang boleh tahu tentang kami…

“Hei ! Kenapa malah melamun ?’, Hikaru melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Maya

“Hah..! Ah…tidak…ya sudah, kita pulang saja sekarang.”, ujar Maya lesu

‘Lho…katanya kamu belum selesai latihan ? Tidak apa-apa kok, aku bisa menunggu.”

Maya mendesah..”Bicara denganmu itu sangat melelahkan…rasanya aku tidak akan kuat lagi mengucapkan dialog apapun saat ini.”

Hikaru tertawa, “Ya sudah, lain kali aku saja yang bicara…kamu cukup dengarkan saja. Bagaimana ? Tapi itu berarti kamu setuju dengan apapun perkataanku ya…”, candanya

Maya mendengus kesal, “Jangan mimpi !!”, semburnya sambil meraih barang-barangnya dan melangkah keluar diikuti Hikaru yang tersenyum riang di belakangnya.

ETERNAL STAGEWhere stories live. Discover now