ETERNAL STAGE CH 6

2.1K 36 6
                                    

Mizuki mengamati atasan barunya yang sedang menunduk membaca lusinan dokumen di meja kerjanya. Bagaimanapun dia belum terbiasa….biasanya yang duduk di situ adalah sosok Masumi Hayami yang jangkung dengan sorot matanya yang tajam. Tapi sekarang yang duduk di sana adalah pria muda berperawakan sedang…yang…begitu ceria. Mizuki mencoba mempercayai penilaian presdir karena dia sendiri sulit membayangkan pria di hadapannya itu mampu menggantikan Masumi.

“Sebaiknya lain kali anda tidak terlambat menghadiri acara-acara resmi seperti kemarin, Pak.”, tegur Mizuki tajam

“Oh..iya…”, pria itu menggumam, “Kemarin aku benar-benar tersesat, Mizuki. Maafkan aku.”

Mizuki terkejut mendengar permintaan maaf dari pria yang kini tersenyum manis padanya.

“Maafkan aku ya, Mizuki….lagipula kemarin aku bertemu seseorang yang menarik.”

“Hah ?”

Pria itu tertawa, “Tidak…bukan apa-apa kok.”

“Saya perhatikan kemarin tangan anda terluka. Anda kan bisa ke klinik untuk mencari perban yang lebih pantas.”

Pria itu kembali tertawa, “Tapi kalau pakai kain itu jadi cepat sembuh lho…”, candanya.

Mizuki mendesah. Atasannya yang baru ini bagaikan bumi dan langit bila dibandingkan dengan si dingin Masumi Hayami. Tapi ada yang tidak berubah…keduanya…sama-sama sulit dihadapi.

“Mizuki…Daito itu juga memproduksi drama panggung ya ?”

“Benar, Pak.”

“Aku sebenarnya kurang menguasai bidang itu. Selama ini aku lebih banyak mengurusi produksi rekaman atau televisi. Apakah banyak artis drama panggung di bawah Daito ?”

“Begitulah. Hampir semua artis kelas atas ada di bawah manajemen Daito”

“Ooh…begitu. Aku bisa pinjam dokumen tentang mereka ? Juga tentang produksi drama panggung yang sedang berjalan maupun yang akan datang ?”

“Tentu. Akan segera saya siapkan.”

Tidak berapa lama kemudian Mizuki kembali dengan berkas yang diminta. Pria itupun segera membukanya satu per satu. Dan dia tertegun saat membuka salah satu map dan menemukan foto seseorang yang dikenalinya.

“Oh…dia…yang waktu itu.”, matanya dengan cepat menelusuri berkas di depannya. “Maya Kitajima…Bidadari Merah…Hmm…menarik. Sangat menarik.”, gumamnya sambil tersenyum tipis.

Hari sudah gelap saat pria itu menorehkan tanda tangan di berkas terakhir yang tergeletak di mejanya. Mizuki segera mengambil berkas itu dan menumpuknya bersama berkas lain di tangannya. Di luar dugaannya, atasan barunya itu sangat cekatan memahami pekerjaannya. Dan saat pria itu bekerja, nyaris tidak ada yang bisa mengganggu konsentrasinya.

Pak Masumi juga dulu seperti itu…sebelum mengenal Maya…

Mizuki mengenang atasan lamanya dalam benaknya. Tapi dia tetap merasa berbeda…atasannya yang sekarang begitu…tidak ada kata lain yang bisa mendeskripsikannya…selain…ceria. Kali ini pun Mizuki melihatnya dari senyum lebar atasannya itu.

“Sudah semuanya kan, Mizuki ? Aku sudah boleh pulang kan ?”, candanya

“Tentu, Pak. Terima kasih atas kerjasamanya. Sampai besok.”, Mizuki membungkuk, menunggu atasannya berdiri

Tapi pria itu justru bersandar ke kursinya sambil meregangkan tangannya ke atas tinggi-tinggi…

“Aku bercanda, Mizuki. Kamu boleh pulang. Aku masih ingin mengelilingi tempat ini. Yaah…supaya aku tidak dimarahi olehmu lagi karena tersesat.”, dia tertawa kecil

ETERNAL STAGEWhere stories live. Discover now