crying-6

166 1 0
                                    

Ditengah kekesalan nya, di tengah emosi dan kecemburuan nya racka menelpon. Beby berdecak lalu menekan tombol merah.

Drttt

Tidak menyerah sampai di situ racka terus menelpon tapi beby juga terus mereject.
"Ih apaan sih"beby menyimpan handphone di telinga.

"Apaan sih"
"Loh kenapa beb?"tanya salsha, beby menatap layar handphonenya, benar itu panggilan dari salsha.

"Eh elo"
"Lagi kesel sama siapa lo? Iky?"
"Engga ko gue lagi kesel aja handphone gue mati mulu"
"Emm" walaupun kurang percaya tapi yasudahlah. Alasannya tidak nyambung.

"Omg beby gue mau cerita sama lo. Gila gue gak nyangka banget pak racka ngajak gue makan udah gitu dia nganterin gue pulang. Seneng banget" gumam salsha manja

Beby cemberut, matanya berkaca lagi. Salsha senang di atas kesedihan beby. "Gue baru aja balik gue langsung telpon lo biar lo juga ikut seneng. Lo senengkan fee?" tanya salsha

'Engga gue gak seneng' ucap beby dalam hati

"Iya gue seneng banget gue gak nyangka pak racka bisa deketin lo kayak gini" ucap beby dengan air mata yang ikut menetes di pelupuk matanya.

"Haha iya apalagi gue coba. Gue tau pasti lo seneng Banget denger ini. Yaudah udahan dulu ya. Gue mau mandi. Bye beby sayang"

"Bye"

Beby tengkurap di ranjang sambil menggigit bantalnya, di jatuh cintanya yang pertama ia sudah merasa sakit karena salah menyimpan hati. Sungguh ini sangat menyakitkan karena ia harus menyukai pria yang sama dengan sahabatnya, sementara beby yang berhubungan diam diam bisa apa? Tidak mungkin beby merebut racka dari salsha.

Drttt drtt

Beby meraih handphone dan menerima panggilan masuk lalu menyimpannya di telinga. "Iya sa" jawab beby

"Ini aku" ucap racka, beby pun diam.

"Kemana di reject mulu sih"ucap racka, beby hanya diam. Ia masih sakit hati pada racka.

"Kamu marah karena salsha?"tanya racka, beby berdecak. "Aku gak marah"

"Bohong! Kamu bohong, dari sikap kamu juga udah ketahuan kamu marah"ucap racka,

"yaudah! Pake nanya lagi" gertak beby sambil terisak.

"Aku minta nomernya salsha biar aku bisa deket sama dia, biar aku tau dia dan aku juga tau alasan kamu tentang dia"ucap racka, beby masih terisak.

"Tadi aku emang ngajak dia makan tapi cuma sekedar pengen lebih kenal aja, aku juga banyak nanyain kamu tadi. Aku pengen bisa kenal juga sama sahabat kamu? Apa itu salah? Aku pengen tau kamu dari sahabat kamu apa itu salah?" tanya racka

"Lo gak salah tapi caranya yang salah" ucap beby kesal, "gue kan udah bilang nanti ada waktunya"lanjut beby.

Kini racka yang diam karena ia salah jalan. Beby tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Racka yang mencoba akrab dengan salsha malah membuat beby cemburu dan marah, juga ia yang terlalu tidak sabar agar bisa segera memastikan hubungannya.

"Yaudah ga usah cemburu. Aku lakuin itukan buat kamu, bukan karena aku pengen berpaling dari kamu" ucap racka

"Gue gak cemburu. Gue bukan siapa siapa lo dan gue gak peduli"ucap beby kesal.

"Sayang.."
"Udah deh gue bete sama lo"ucap beby kesal, "yaudah aku udah jelasin semuanya dan aku harap kamu mau maafin aku dan gak marah lagi. Aku yang terlalu egois" ucap racka, beby mematikan panggilan dan menangis lagi

---

Beby berangkat bersama racka, lagi lagi racka memaksa menjemput. Bagaimanapun racka menjelaskan dan bicara   jika hubungan mereka belum pasti beby tetap tidak bisa apa apa, ia tidak ada hak.

"Udah dong sayang" lama lama kesal juga bicara panjang lebar tidak di dengar seperti ini.

Racka menahan beby. Beby menatap racka, "aku sayang sama kamu. Mana mungkin aku sama salsha yang noteband nya sahabat kamu sendiri. Aku lakuin ini karena aku mau kamu?"ucap racka, beby menatap matanya. Racka menatap balik beby, "aku harap kamu ngerti" racka melangkah pergi, beby menatap racka kesal.

---

Beby ada di kelas sambil menerima materi dari racka, materinya tentang lagu yangbaru saja menjadi tugas.

Beby menatap salsha yang duduk di sampingnya sambil tersenyum menatap racka yang sedang menjelaskan.

Sedangkan racka menatap beby yang sedang cemberut.

Skip

Jam belajar sudah habis beby dan salsha segera membereskan buku. "Beby ikut saya ke ruangan"pinta racka, beby menatapnya datar. Salsha menatap mereka.

"Ihh beby kalian mau ngapain jangan bilang dia juga mau minta nomer lo. Ihh ngeselin"

"Apaan sih mana mungkin. Dia kan sukanya sama lo. Paling mau ngejelasin nilai" ucap beby datar.

"Awass lo gue yang bakal jadi cwenya"
Beby menatap salsha, harus nya beby yang menjadi kekasih racka. "Jadi lo mau nganter gak?"

"Iya yaudah" merekapun melangkah keluar kelas dan ke ruangan racka.

"Lo jangan genit sama dia beb"ucap racka

"Apaan sih gue gak pernah genit"ucap beby kesal
"Hehe iya lo kan sahabat gue yang paling baik mana mungkin lo nikung gue. Gue percaya sama lo"ucap salsha memeluk beby, beby menatapnya datar.

Mereka sampai di depan ruangan racka, "udah sono gue nunggu disini aja"ucap salsha. Beby mengangguk lalu memasuki ruangan racka.

Beby menatap racka yang sedang berdiri menatap kearah pintu, beby mendekat.

"Ada apa pak?"

Racka mendekati beby dan menarik kedua tangannya.

"masih belum percaya ya?" tanya racka,

"Pak to the point aja ada apa?"

"Kenapa? Saya minta kamu ke sini buat ngomongin itu" ucap racka, beby merontakan tangan nya dari genggaman racka.

"Kita gak perlu bahas apa apa" beby menatap racka, racka menatap beby. "Aku sayang sama kamu kenapa kamu gak bisa percaya" ucap racka gemas

"Pak"tahan beby

"Ka kita gak perlu bahas ini" ucap beby, racka berdecak. Beby pun menghentakan tangan nya lalu memutar tubuhnya, racka segera menarik tangan beby hingga tubuh beby terputar.

Racka menatap beby, beby menatap racka kesal, racka menarik tangan beby hingga tubuhnya tertarik ke depan dan kini racka memeluk pinggang beby yang ada di depannya.

Racka memiringkan wajah sambil memejamkan matanya. Beby menahan dada racka lalu.............

---

Kiss me Beby!Where stories live. Discover now