Kisah Lampau

104 4 0
                                    

Di ruang aula sekolah yang menjadi tempat berkumpulnya semua orang yang tinggal di gedung megah peninggalan Belanda tersebut, semakin ricuh kala Friedrich membeberkan penyebab terjadinya kesurupan masal yang dialami para murid. Tak bisa menerima dengan mudah alasan yang sang Master sampaikan, beberapa siswa SHS pun memprotes dan bahkan ada yang berniat untuk keluar saja dari sekolah supranatural tersebut. Namun sebuah suara dari seorang pemuda yang entah sejak kapan berada di dalam ruang aula bersama mereka tersebut, berhasil mengalihkan perhatian mereka. 

"Mau pergi ke mana, kalian?" tanya seorang pemuda yang duduk di sebuah kursi di sudut paling atas ruang aula. Mendengar suara yang tidak asing lagi di telinga, semua orang yang ada dalam ruangan itu pun serempak menoleh ke arah sumber suara.

"Devian?!" Aiden, Dylan dan yang lainnya dibuat terkejut dengan kehadiran Devian yang entah sejak kapan berada di sana, melipat kaki dengan kedua tangan yang bersedekap di depan dada.

Devian beranjak dari duduknya, memainkan gagang lolipop dalam mulutnya sembari menuruni tangga menuju podium yang berada di bawahnya. "Aku tanya, tempat apa yang akan kalian tuju setelah keluar dari tempat ini? Apakah kalian akan menggunakan kekuatan supranatural kalian untuk menjadi seorang paranormal? Peramal atau justru penipu? Ilmu kebatinan yang telah kalian pelajari di sini akan mengubah kalian menjadi iblis yang lebih menakutkan daripada Rakta jika tidak mengetahui bagaimana cara menggunakannya dengan bijak. Supranatural High School bukanlah sebuah kedok. Sekolah ini, adalah tempat untuk mendidik orang-orang terpilih seperti kalian agar bisa terus berada di jalur yang benar. Jika kalian membutuhkan seseorang untuk kalian salahkan dan kalian kutuk, maka akulah orang yang layak menerimanya. Karena aku adalah seseorang yang meminta Master untuk memancing Rakta datang kemari dan menunjukkan kekuatannya."

Pengakuan Devian sontak mengejutkan semua murid SHS. pasalnya, mereka tak menyangka Devian adalah seseprang yang begitu berpengaruh di sekolah mereka, sehingga Master saja patuh pada keinginannya. Aiden yang sejak awal sangat penasaran dengan identitas Devian yang sesungguhnya pun memanfaatkan kesempatan itu untuk bertanya.

"Jelaskan pada kami semua, sebenarnya ... apa hubungan lo dengan sekolah ini? Kenapa lo dengan mudahnya keluar masuk sekolah ini dan menjadi guide kami saat pertama masuk SHS?"

Devian yang baru sampai di atas panggung meminta dengan bahasa isyarat pada Friedrich untuk bertukar tempat. Pemuda itu mengulas senyumnya tipis, mengetuk-ngetuk mic di meja podium lalu berujar, "Mau kuceritakan sebuah kisah lampau? Karena dari kisah itulah kalian akan tahu alasan kenapa kalian harus berada di sini. Dan sebagai bonusnya, kalian akan tahu siapa aku sebenarnya."

©Rainsy™

Di tahun 1950, tepatnya setelah lima tahun kemerdekaan Indonesia berhasil diwujudkan. Tersebutlah seorang pemuda berkebangsaan Jepang yang sangat terkenal di daerah Yogyakarta. Ia terkenal karena kemampuannya menyembuhkan segala penyakit misterius yang tidak bisa dimengerti oleh medis. Dan kemampuannya menerawang apa yang akan terjadi di masa depan, membuatnya semakin disegani oleh para penduduk pribumi. Meski notabene Aozora (nama pemuda itu) adalah anak dari salah satu petinggi militer Jepang saat mereka masih menjajah Indonesia, namun Zo tak pernah sedikit pun mendukung niatan ayahnya menguasai wilayah Nusantara dengan ketamakannya. Pemuda yang sudah terlanjur jatuh cinta pada tradisi dan alam Indonesia itu, memilih bergabung dengan para pejuang negeri untuk mengusir penjajah. Zo yang awalnya tidak menganut agama apa pun belajar banyak dari orang-orang pribumi yang sangat mempercayai akan adanya Tuhan. Dari sanalah Zo mulai mendalami berbagai macam cara mereka untuk mengatasi serangan ghaib yang tiba-tiba saja datang.

Masih di tahun yang sama, Pen-Chan (seorang gadis asal Thailand) berkunjung ke Indonesia guna mencari Zo yang kehebatannya sudah sangat terkenal di kalangan para pedagang berbagai negara yang sempat berlabuh di Indonesia. Dengan tudung lusuhnya yang selalu menutupi sebagian wajahnya, gadis itu terus berpindah dari satu daerah ke daerah lain guna mencari tempat tinggal Zo. Hingga suatu hari setelah mendengar desas-desus beberapa warga di pasar yang pernah berkunjung ke rumah Zo; yang konon terletak di sebuah sudut dalam hutan, Pen-Chan memantapkan hatinya untuk masuk ke dalam hutan yang dimaksud. Dikejar hewan buas, tergores semak belukar dan kaki yang tertusuk duri dari tumbuhan merambat hutan, tak menyurutkan tekad Pen-Chan untuk menemukan Zo. Sebuah bangunan besar yang menjulang tinggi layaknya sebuah istana yang terasingkan di tengah hutan, berhasil Pen-Chan temukan. Belum sempat Pen-Chan mendekati bagunan peninggalan penjajah Belanda itu, seorang pemuda yang keluar dari dalam gedung itu sudah lebih dulu menghampirinya, mengulurkan tangannya dan berkata bahwa pemuda itu tahu kesulitan Pen-Chan serta berjanji akan menyembuhkan penyakitnya. Di waktu yang sama, tudung yang setia berada di atas kepala Pen-Chan terlepas karena tertiup angin. Dan tampaklah bagaimana rupa sebagian wajah yang berusaha gadis itu tutupi selama ini, akar hitam menjalar memenuhi bagian kiri wajah gadis itu membuat Pen-Chan terlihat seperti monster yang mengerikan.

Supranatural High School [ End ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt