01. Sudah Bukan Siapa-siapa

805 146 56
                                    

Aturan main baca di lapak baru ini :
1. Wajib tinggalkan jejak caranya;
2. Follow dulu sebelum baca, kalau ga follow ya komen, kalo ga komen ya vote.
3. Silent reader akan menerima karmanya masing-masing (becoz diriku ga rido)
4. Yang udah komplit ngelakuin hal-hal diatas (baca nomor 2)  THANK YOU SO MUCH KALIAN SUDAH MEMAHAMI BAGAIMANA APRESIASI DAN MEMAHAMI PULA PERASAAN AUTHOR 😭❤️

 Yang udah komplit ngelakuin hal-hal diatas (baca nomor 2)  THANK YOU SO MUCH KALIAN SUDAH MEMAHAMI BAGAIMANA APRESIASI DAN MEMAHAMI PULA PERASAAN AUTHOR 😭❤️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Shit!"

Umpat Jinhwan saat terbangun. Baru saja kedua mata berbulu lentik itu membuka sempurna menatap langit-langit kamar asing namun, anggota tubuh lain dengan sangat lancar mengumpat. Kim Jinhwan segera bangkit meskipun punggung serta pinggulnya berteriak pegal. Segera ia membuka selimut yang dirinya tahu sedang menutupi tubuh hampir polos miliknya karena syukurlah ia merasa celana dalam itu masih melekat disana. Ia terduduk sebentar, melirik ke samping mendapati lelaki bongsor yang lagi-lagi...

"Sialan!"

Ini dia, umpatan ini.  Seketika kepalanya yang berat serasa berputar, sangat pening karena pasti efek alkohol semalam tak akan hilang semudah itu.

"Sialan kau Koo! Kau mengajakku tidur di tempat murahan ini?" Jinhwan memukul kepala lelaki yang tertidur tepat di sampingnya. Namun, orang itu tak menunjukkan pergerakan apapun hingga membuat Jinhwan mantap memutuskan untuk segera bangkit, memungut lalu mengenakan semua pakaiannya. Kakinya segera melangkah dengan tergesa, pergi dari tempat yang ia umpat sialan sedari tadi.




----


"Kau tidur dengan June kemarin?"

Jinhwan mengangguk malas, enggan menanggapi ocehan seorang di belakangnya.

"Oh man! apa dia juga menusuk mu semalam?!"

"Diam kau kelinci gila! Tak usah banyak bicara jika kau tidak tahu yang sebenarnya!"

Jinhwan mengacungkan satu jari tengah saat orang di depannya si manusia bergigi kelinci itu mengganggunya tanpa henti. Ya, kelinci Amerika gila itu, adalah  julukan yang pantas untuk seorang Kim Jiwon. Dia merupakan teman sekelas  yang tak pernah diinginkan kehadirannya. Bagaimana tidak, setiap pagi dimulai pasti dengan kejadian usil si gigi kelinci Amerika.

Lelaki bermarga Kim itu terus mengganggu Jinhwan seperti tanpa bosan.  Memikirkan hal ini membuat Jinhwan merasa semakin pening.  Kepalanya masih pusing oleh sisa-sisa efek kadar alkohol tinggi yang ia teguk tadi malam di bar belum sepenuhnya hilang.  Karena itu dia memilih untuk melanjutkan tidur lalu datang terlambat (baca sangat terlambat) ke sekolah.

Si mungil berwajah sempurna ini bahkan baru saja masuk ke kelas setelah sengaja melewatkan dua mata pelajaran sebelumnya. Persetan dengan itu semua! Dia tidak peduli.

The Antagonist • BINHWANWhere stories live. Discover now