PART 17

7.7K 291 11
                                    

Bandara International...

Seorang lelaki tampan dengan memakai kaca mata hitam tampak sedang membawa sebuah traveling bag berjalan menyusuri lorong menuju ke luar area bandara.

Sesaat ia mengeluarkan ponsel terbaru dan memencet sebuah nomer.

Tuuuut...Tuuut...Tuuut.....

Voice mail...

Pria tampan itu mendesah. Ia kembali berjalan menuju ke tempat pemesanan taxi bandara.


****

Andrea terbangun saat mendengar ponselnya bergetar.
Dengan mata mengerjab ia merasa badannya begitu berat di gerakkan.

Oh, Damn Jason !

Runtuknya menyadari posisinya.

Tangan pria itu melingkar erat di tubuhnya. Dia jadi seperti boneka kesayangan yang di peluk oleh sang empunya.

Tangan Andrea berusaha meraih ponselnya di nakas.

Dan...

Saat ia melihat caller id sang penelpon.

Oh Tuhan...

Andrea membeku....

Sesaat ia termenung menyadari situasi sulit yang sebentar lagi akan menghampirinya. Ditengah rasa tak menentu ia di kejutkan kagi dengan sebuah pesan singkat yang mampu membuat kegalauan hatinya semakin bertambah.

Pesan singkat itu berbunyi,

Kutunggu di tempat "Kita"

Andrea merasakan kepalanya berdenyut.

Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan, tapi menghindari malah tak akan menyelesaikan masalah.

Oh Tuhan, aku harus menghadapi Dia


****

Di sebuah taman di tepi sebuah danau yang tenang. Pagi ini suasana masih sangat sepi, sebuah taman kota yang sangat di sukainya karena memberikan kedamaian tersendiri di hati seorang pemuda yang sejak tadi duduk termenung di sebuah kursi yang menghadap kedanau. Beberapa kali ia mengecek ponselnya seakan mengharap sebuah pesan atau panggilan dari seseorang yang sangat berarti baginya. Tapi rupanya hal itu tak juga terjadi. Sang pemuda menghela nafas panjang. Dalam hati ia bertanya-tanya, apakah sesuatu telah terjadi pada sang kekasih ?

Yah, pemuda itu adalah Adrian. Pagi buta tadi ia baru mendarat di bandara dan langsung menuju ketempat ini. Sebuah tempat dimana ia meninggalkan sang kekasih 3 tahun yang lalu. Di tempat ini pula ia berjanji akan datang dan menemuinya untuk menepati janjinya saat itu. Janji untuk mengikat sang kekasih dalam ikatan suci yaitu pernikahan.

Saat Adrian larut dalam kegelisahannya sambil berkali-kali mengecek ponselnya sebuah suara halus mengejutkannya.

" Ian.."

Adrian menoleh.

Seorang gadis cantik memakai baju lengan panjang tebal selutut berdiri tak jauh dari kursi tempatnya duduk.

Seorang gadis yang di rindukannya.

Sang kekasih

Dengan setengah berlari Adrian melangkah setelah rasa terpesonanya terhadap gadis cantik yang dulu ditinggalkannya sedikit teralihkan karena kehadirannya yang nyata.

WILD ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang