PART 14

9.6K 367 4
                                    


Jason menarik tangan Andrea keluar dari ruang periksa bibinya. Pria muda itu segera menuju ke apotik untuk menebus resep dan menyuruh Andrea duduk di kursi ruang tunggu pasien.

Andrea menerawang...

Ya Tuhan...ampuni aku..kami memang kelewatan dalam hubungan cinta ini.

Ia menarik nafas dalam-dalam.

Setelah ini dia harus mulai mempersiapkan dirinya dengan kehamilannya.

Ayah, ibu, kak Alex pasti sudah tahu...tapi kenapa mereka tak mengatakan apapun padaku. Seandainya aku tak lari dari villa dan bertemu Jason, pasti aku juga takkan tahu.

Mendadak kepalanya menjadi pening.

Menjadi ibu muda yang belum terikat pernikahan bukanlah cita-citanya. Andrea menjadi grogi sendiri. Berharap semua ini hanya mimpi. Mimpi di mana itu takkan pernah terjadi.

Oh God..
_
_

Andrea membetulkan baju hangatnya.

Hari sudah menjelang malam.

Dr. May memang membuka praktek kandungan di sore hari. Pasien beliau juga banyak. Jadi meskipun masih ada pertalian keluarga, Jason tetap harus mengantri seperti yang lain. Tetapi sang bibi tidak menarik biaya apapun kepada keponakannya.

Saat ia sedang mengedarkan pandangan ke arah pasangan pasien di ruang tunggu hingga melihat sesuatu menggelitiknya.

Andrea mengernyitkan dahi.

Seseorang di sudut sana terlihat familiar.

Tapi ia tak bisa melihatnya dengan jelas.

Tiba-tiba sebuah tepukan lembut di bahu membuyarkan perhatiannya pada orang itu.

"Hai...melamun ? "

Ternyata Jason sudah mendapat obat dari apotik.

"Um..tidak.."

"Ayo kita pergi ! "

Jason menarik tangan Andrea keluar ruangan.

Triiiing !

Tepat saat itu seseorang di sudut rupanya menoleh ke arah suara pintu berbunyi.

****

Di outlander sport..

"Kita kemana Jash ? "

"E..suatu tempat baby.."

"Kemana itu ? "

"Kau juga tahu nanti.."

Jason menatap sang kekasih dengan senyum di ujung bibirnya.

Andrea menghela nafas.

Ia pasrah mengikut saja kemana Jason membawanya.

Hening..

-
-

Setelah hampir sejam mereka berkendara. Mobil Jason menuju ke sebuah kompleks perumahan mewah yang bergaya victoria.

Beberapa blok rumah mewah yang megah telah dilalui. Mobil akhirnya berhenti di depan sebuah rumah megah bercat putih.

"Ayo turun..", Jason mematikan mesin mobilnya.

Ia membantu ann membuka seatbeltnya. Dan merapatkan baju hangat miliknya yang di pakai oleh gafis itu.

Mata mereka bertemu.

"Maafkan aku sayang..aku memang keterlaluan...aku sudah mendambakanmu sejak lama. Sehingga ketika kesempatan itu datang, aku hilang kendali. Tapi aku tak menyesal, karena aku mencintaimu Andrea..", ucap Jason lembut dengan membelai wajah gadis yang teramat di cintainya.

Andrea terpaku. Ia bisa melihat pria itu terlihat tulus menyampaikan perasaannya.

Perlahan senyumnya mengembang.

Sesaat kemudian ia merasakan bibirnya di lumat dengan lembut.

"I love you ann...deep in love with you..", bisik Jason.

"Aku berjanji, aku akan menikahimu secepatnya. Sekarang kita bertemu mereka dulu..hmm..", ucapnya lagi.

Andrea mengangguk.

Ia pun turun dari mobil mengikuti Jason yang menautkan jemari mereka.

Andrea memandangi rumah megah itu dengan bertanya-tanya.

"Kau akan tahu nanti Ann...", Jason seolah mengerti pertanyaan di dalam hati Andrea.

Ia menggandeng tangan Andrea menuju ke dalam rumah mewah itu.

TOK TOK TOK !

Serang pria setengah baya membukakan pintu.

"Halo ayah ! ",ucap Jason.





Tbc...

Voment guys...

WILD ANGELWhere stories live. Discover now