0

17 1 0
                                    

Menurut Adel, Keano itu pangeran ganteng dan Adel itu putri cantik dan mereka adalah sepasang kekasih yang sangat serasi. Namun itu semua hanya khayalan Adel saja, karena nyatanya Keano bahkan tidak mengenal Adel sama sekali. Tapi, siapa yang tau khayalan Adel itu bisa menjadi kenyataan suatu saat nanti.

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, semua bisa terjadi jika ada usaha dan kemauan yang kuat. Begitulah prinsip Adel untuk mendapatkan hati si pangeran ganteng.

Akan tetapi, pada kenyataannya belum ada usaha yang terlihat dari Adel untuk mendapatkan hati pangeran gantengnya. Dia tidak seberani perempuan lain yang bahkan secara terang-terangan menyatakan perasaannya langsung kepada Keano meskipun akhirnya ditolak.

Jangankan menyatakan perasaannya, berada dalam radius sepuluh meter dari Keano saja sudah membuat Adel salah tingkah tak karuan, seperti sekarang ini contohnya.

Adel gelisah tak karuan melihat Keano yang sepertinya akan menuju ke arahnya. Buru-buru gadis itu merapikan rambut dan bajunya. Dan yang terakhir, Adel memasang senyum termanisnya.

"Please deh Del, yang lewat itu cuman Keano. Bukan guru BK" ucap Salsha yang dari tadi berdiri di samping Adel.

"Biarin, kali aja ntar Kean ngelihat gue terus kesemsem sama gue" jawab Adel dengan percaya dirinya.

"Iya kalo dilihat, kalo enggak?"

Adel mengerucutkan bibirnya mendengar perkataan Salsha yang rada nyelekit. "Lo jadi temen jahat banget sih," katanya lalu kembali tersenyum seolah perkataan Salsha tadi hanyalah angin lalu.

Jantung Adel berdegub lebih cepat dari biasanya saat Keano berjalan melewatinya. Senyum gadis itu tak henti-henti nya terpancar, namun wajahnya tertunduk, tak berani menatap wajah lelaki itu.

Adel mengangkat wajahnya yang tertunduk ketika Keano sudah berada sedikit jauh darinya. Memandang punggung lelaki itu yang kian lama makin menjauh. Senyum manis yang dari tadi dia tampilkan juga masih terlukis di wajah Adel.

Salsha yang melihat itu melenguh kesal. Harusnya mereka berdua sudah berada di Lab Biologi sekarang karena bel masuk sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu. Untunglah guru Biologi mereka, Pak Anar adalah orang yang sangat baik, pemaaf dan pengertian. Jadi cukup dengan beralasan jika mereka dari kamar mandi saja, maka Pak Anar akan memakluminya.

"ADELINE!" seru Salsha membuat Adel tersadar dari lamunannya.

"AYO BURUAN KE LAB! KITA UDAH TELAT LIMA BELAS MENIT TAU!!" suara keras Salsha membuat telinga Adel rasanya mau pecah. Salsha itu pendiem, tapi sekali teriak suaranya udah kayak toak rusak.

"Iya-iya mbak, yuk kita ke Lab." Gadis itu melengos pergi disusul Salsha yang mengekor dibelakangnya.

Bersambung

haihaii.. makasih ya yang udah mau baca ^_^

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 01, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I L L U M I N A T EWhere stories live. Discover now