Chapter 4

425 36 14
                                    

.
.
.

"Hanbin.." panggilan itu sontak saja membuat langkah mereka terhenti. Bobby tau tangan yang sedari tadi di genggamnya kini bergetar.

Perlahan bobby melepas genggaman tangannya.
Hanbin berlari mendekati eommanya. Dia sangat senang. Dia tersenyum lebar. Rasa mengantuk yang sedari tadi singgah seakan hilang begitu saja. Ya, dia sangat merindukan panggilan eommanya ini. Walau terselip takut dalam hatinya. Namun ia tepis begitu saja.

"Ne eomma" ucap hanbin senang. Bobby masih berdiam diri di tempatnya. Tak ingin meninggalkan hanbin.
Jinhwan berbalik, seketika sinar di wajah hanbin luntur.
"ANAK SIALAN. BERHENTI MENYUSAHKAN ORANG LAIN" bentak jinhwan seraya menjewer telinga hanbin lama. Bahkan sudah berubah merah saking kerasnya.
Hanbin menangis. Itu sangat sakit untuknya.

"Mi.. mian eomma. Mianhe" hanbin terisak seraya memegangi telinganya yang terasa sakit. Jinhwan belum melepaskan jewerannya hingga kehadiran tangan bobby yang ingin melepas tangan jinhwan dari telinga hanbin.

"Eomma HENTIKAN" teriak bobby. "Itu menyakitinya."
"Tidak. Sebelum dia jera. Aku lelah menghadapinya" kata jinhwan tak ingin melapaskan tangannya.

"Ada apa ini?" Teriak june dari atas tangga seraya mempercepat langkahnya mendekati mereka.
"Sayang lepaskan tanganmu." Ucap june murka.

Mendengar aura june yang menghitam. Jinhwan melepaskan tangannya dan berlalu pergi dengan mengucapkan salam yang menyakitkan untuk hanbin. Salam dengan menabrak pundak hanbin yang membuatnya jatuh terduduk.

"Hiks.. hiks...hiks.." hanbin tak berhenti menangis bahkan tangisnya semakin keras.

"Tenangkan adikmu. Aku akan berbicara pada eommamu." Ujar june pada bobby sebelum berlalu.

Grep..

Bobby membawa hanbin dalam dekapannya. Mencoba membuatnya tenang.
"Jangan takut hyung disini" ucap bobby lembut
Kata bobby seakan jadi mantra tersendiri untuk hanbin. Hanya bobby lah tempat nya bersandar dari dunia yang tak pernah di mengerti oleh hanbin.

Hanbin mulai sedikit tenang perlahan isakkan tangisnya mulai mereda.
"Kajja. Hanbin harus mandi. Sudah lengket tuh. Baju hanbin juga basah. Hanbin bau" ujar bobby mencoba membuat hanbin sedikit mengalihkan rasa sakit di telinga nya.

"Hanbin bau?" Tanya hanbin dengan wajah polos dan mata yang sembab. "Tidak" ucap hanbin setelah mencoba mencium aroma tubuhnya. "Bobby hyung bohong" lanjut hanbin seraya mengerucutkan bibirnya seperti anak tk.

"Ne. Bobby hyung hanya bercanda. Kajja ku antar ke kamar"
.
.
.

Hanbin tak bisa tidur, dia merasa kesepian. Dan yang bisa menghapus kesepian yang hinggap padanya hanyalah bobby.
Hanbin bergegas turun dari kasur dan keluar kamar menuju kamar bobby yang berada tepat disebelah kamarnya.

"Bobby hyung? Kau di dalam?"
"Ne. Masuklah"
Hanbin masuk dan mendapati kakaknya yang sudah hampir setengah tertidur. Terbukti dari suaranya yang serak.
"Hanbin tak bisa tidur. Hanbin tidur sama bobby hyung ya?"
"Sini" bobby menunjuk tempat di samping nya seraya merentang kan satu lengannya. Dan langsung saja diterima dengan senang hati oleh hanbin.

Hanbin tidur beralaskan lengan kanan bobby
"Hyung, hanbin nakal ya?" celetuk hanbin yang seketika membuat bobby membuka mata nya yang sedari tadi terpejam. Bobby tau kemana arah bicara hanbin.

"Tidak!!"
"Tapi kenapa eomma selalu marah pada hanbin? Bahkan tadi hyung juga marah pada hanbin." ucapnya
"Tidak!!"
"Hyung berhenti menjawab tidak." ucap hanbin lucu
"Adik hyung lucu dan menggemaskan, bukan nakal." jawab bobby sambil mengusap surai hanbin lembut.
Hanbin sangat suka perlakuan kakaknya ini. Sangat nyaman dan tenang.

"Jinwoo noona juga lucu hyung."
Bobby tak suka. Dia melebarkan matanya yang kecil itu. Bobby ingin sekali marah. Tapi dia tak mau menambah bengkak mata hanbin yang sudah bengkak karna menangis lagi.

"Jadi... Bisakah hanbin ceritakan kenapa tadi hanbin bisa bertemu dengan jinwoo noona dan berkhir menangis di taman?" ucap bobby lembut yang dibalas anggukan antusias dari hanbin. Oh, jangan lupakan senyuman lebar hanbin.

"Jadi hyung......
.
.
.

Tbc

Maaf ya kalau ceritanya semakin kesini semakin gk jelas 🙏🙏🙏

Butuh kritik dan saran, karena kami masih belajar

Author RikaEW25

Jangan lupa vommentnya ya?? Jangan jadi pembaca gelap 😉😉👍👍👍utkan pengguna

Senja Abu (Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang