part 3

127K 6.2K 28
                                    


****

Dari kejauhan terlihat seorang ibu dan anak tengah asik bermain pasir putih nan halus tersebut, sesekali sang anak berlari kecil mengitari ibunya lalu kembali mendaratkan pantat mungilnya dipasir, tampak sangat bahagia, tapi seisi pulau ini tau kisah pilu sang ibu dari anak itu, hanya saja tak satupun yang berani membuka mulut, karna mereka tau betul kosekuensinya jika berani bergosip tentang keduanya, mereka disini hanya menumpang tinggal dipulau kecil milik pribadi kedua orang tua wanita tersebut maka dari itu diharamkan bagi mulut mereka untuk bergosip tentang keduanya.

Dari kejauhan terlihat seorang ibu dan anak tengah asik bermain pasir putih nan halus tersebut, sesekali sang anak berlari kecil mengitari ibunya lalu kembali mendaratkan pantat mungilnya dipasir, tampak sangat bahagia, tapi seisi pulau ini tau ki...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Capek" ucap oliv pelan dan menyeka keringat sang anak

"Hemp" gumannya dan menyandarkan pipi gembulnya didada sang bunda

"Pulang ya"

"Ndak auk" ucap sikecil malas

Oliv hanya tersenyum melihat tingkah manja sang anak, namun matanya menatap nanar tubuh yang didalam dekapannya kala melihat sang anak menatap sendu seorang ayah yang tengah mengajarkan anaknya berenang, sang ayah sesekali mengangkat sang anak keudara membuat anak tersebut terkikih geli, diakhir pekan atau sore hari memang bebrapa keluar yang tinggal dipulau itu menghabiskan waktu sorenya dengan berenang atau sekedar berbaring di pinggir pantai, melihat tatapan sendu sang anak tanpa diminta air mata oliv jatuh dengan kasar dan mengeratkan pelukannya, inilah alasannya malas menuruti ajakan sang anak untuk bermain, melihat tatapan sang anak membuat hatinya terluka, ia tidak bisa mengukur betapa inginnya sang anak berada diposisi anak yang ia lih Tapi sebagai seorang ibu ia seakan mampu merasakan perasaan yang ada diotak mungil anaknya meski ia tak mengatakannya, hanya sewaktu-waktu saja ia menanyakan sang ayah, selebihnya ia hanya bisa menatap sendu kala melihat kedekatan seorang ayah terhadap anaknya seperti saat ini.

"Azy liatin apa" ucap oliv menahan isakannya

"Pulang yuk"

"Betar lagi mau hujan"
kilahnya sementara sikecil dalam gendongannya hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda persetujauan, sepanjang perjalan kerumah yang hanya membutuhkan waktu 7 menit oliv dapat melihat mata sang anak tak lepas dari ayah dan anak yang kini telah berjalan ditepi pantai, tidak mau sang anak terus2n melihatnya olivpun menekuk kepala sang anak dari gendongannya dan menyembunyikannya di sela dadanya.

*****

Abraham menatap horor iphone yang kini dalam gengaman sabahatnya tersebut, bukan iphonenya yang membuatnya menatap horor, ia sudah mengetahui bagaimana hidup sahabatnya tersebut sejak beberapa tahun lalu, ia dan 2 sahabatnya lagi juga menjadi saksi betapa menyedihkan kehidupan sahabatnya yang satu ini karna penyesalannya, berganti iphone hampir setiap bulan adalah hal rutin uang ia lakukankan bahkan kadang iphone ditanggannya hanya berumur 1 2 3 hari saja, bukan karna rusak, melainkan karna hancur tak berbentuk karna menjadi lampiasan emosi seorang Javier Arkanan Fawwazy. Yang membuat abraham selalu menatap horor, seberapa barupun iphone yang ia miliki, wallpapernya akan tetap sama, seorang bayi lucu, yang sampai saat Ini, abaraham sendiri tak mengerti siapa bayi tersebut.

"Iphone baru lagi" ucapnya basa basi sementara yang diajukan pertanyaan hanya diam tak bergeming

"Hmpz"
"Javv"

"Hmpz"

"Kalau boleh tau, itu bayi siapa"
"Apaa"

"Apa, apa nya yang apa" sela javier tak suka

"aku tau kau tidak pernah menyukai bayi, tapi hampir beberapa tahun ini, kenapa poto bayi itu selalu menjadi wallpapermu" cecar abraham cepat

"Apa kau keberatan"
"Apa wallpaper ini mengganggumu"
"Jika tidak jangan tanya lagi pertanyaan yang sama untuk kesekian kalinya"
Suggutnya tak suka membuat abraham mendengus, ya memang seperti itulah jawaban yang akan javi berikan kala salah satu sahabatnyaa bertanya tentang poto tersebut.

"Jangan masuk kezona bahaya yang nantinya membawamu ke lubang hitam"

"Diam dan perhatikan saja"

"Ia masih terlihat waras saat ini masih untung" timpal aslan yang dulunya predikat pendiam dan dingin adalah miliknya namun saat ini predikat itu disandang sang sahabat, yang tak lain adalah javiet, sejujurnya ia juga bingung kenapa javi selalu menggunakan poto bayi yang sama untuk wallpaper semua iphonenya bahkan di laptop dan yang lebih mengerikan lagi, didalam rumah javi terpampang lukisan bayi tersebut dengan ukuran 1 × 1 meter, jika malam tiba lukisan itu terlihat hidup dengan lampu cantik yang menghiasinya, disamping lukisan itu juga terdapat lukisan dengan ukuran yang sama, bedanya dalam lukisan tersebut terlihat bayi itu tengah bergelung didekapan sang ibu yang tak lain adalah wajah oliv dan dibelakangnya berdiri kokoh seorang laki2 yang tak lain adalah javier sendiri terlihat memeluk erat tubuh wanitanya dan keduanya menatap takjub mahluk mungil dalam dekapan wanita tersebut, lukisan itu tampak indah, layaknya keluarga kecil yang hangat, namun itu hanya fantasi gila javi, ialah yang melukis semua itu, lukisan yang indah namun terlihat horor bagi yang melihatnya, horor karna javi menghidupkan wanitanya dalam imajinasinya, dan bayi itu, potonya bukanlah berasal dari sebuah lukisan, namun yang membuat semuanya heran mengapa javi meletakkan bayi itu diposisi seolah2 bayi itu adalah anak mereka dalam lukisan tersebut, dari mana javi mendapatkan poto tersebut, itulah pertanyaan yang belum ditemukan jawabannya, dan mengapa javi menganggap seolah bayi tersebut sangat penting dan sepertinya ia sudah menganggap bayi yang ada di poto tersebut adalah bayinya bersama oliv, lebih parah dari itu, javi juga melukis perubahan bentuk anak itu setiap ada kesempat.

Ini foto bayi nya ♡♡

Ini foto bayi nya ♡♡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Baby AzyWhere stories live. Discover now