part 16

4.1K 483 81
                                    

"Dan satu lagi, ini penting..."

"Kita harus lindungi Minghao dan Junhui, kemarin aku mendengar 'mereka' membicarakan niat buruk mereka kepada Junhui dan Minghao"

****

Soonyoung langsung menatap Jihoon heran.

"Apa yang tadi kau ucapkan? Niat buruk mereka? Mereka siapa?" Tanya Soonyoung berturut turut.

"Siapa lagi kalau bukan Seungcheol dan Jeonghan, oh iya aku lupa so-"

"Soonyoung-ah!" Teriak seseorang sambil tersenyum lebar ke arah Soonyoung, siapa lagi kalau bukan-Seokmin.

"Yeah! Hello brotha~" sapa Soonyoung seraya melakukan salam aneh, menepuk nepuk tangan lalu berpelukan dan diakhiri dengan teriakan. Jihoon menggelengkan kepalanya, sekarang dia tau kenapa mereka berdua di sebut 'duo idiot' ya.. memang pada kenyataannya mereka itu idiot.

"Wah ada Jihoon disini! Tidak biasanya kau mau berbaur bersama yang lainnya, apalagi dengan si idiot satu ini" ucap Seokmin lalu menepuk keras punggung Soonyoung, dia tampak meringis kesakitan.

Jihoon hanya tersenyum kecil menanggapinya.

"Percaya lah kalau kau lebih idiot dibandingkan aku!" Soonyoung tampak tidak mau kalah.

"Sudah lah, kalian sama sama idiot, kkk-"

"Itu menyakitkan"

"Eh? Aku hanya bercanda, jangan dianggap serius"

****

"Hao, mau jalan jalan?" Tanya Junhui, Minghao menatap Junhui sejenak.

"Kalau aku bisa berjalan mungkin aku akan menjawab iya ge" Jawab Minghao sambil terkikik kecil.

"Kau tidak perlu berjalan" Ucap Junhui.

"Lalu?"

"Aku gendong" ucap Junhui

"/////" Minghao langsung tertunduk malu saat mendengar ucapan Junhui.

"Jadi bagaimana? mau aku gendong?" goda Junhui seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Minghao, Minghao mendorong pelan tubuh Junhui yang semakin dekat dengannya. Wajahnya bersemu merah jangan tanya karena apa dan siapa.

"a..ku kan be..rat" ucap Minghao terbata-bata. Junhui tersenyum kecil saat melihat Minghao yang salah tingkah karenanya.

"Apapun akan aku lakukan untukmu" goda Junhui lagi, dia sekarang seperti seorang playboy kelas kakap saja.

Minghao benar benar dibuat salah tingkah oleh lelaki yang ada di hadapannya itu, pipinya terasa memanas karena mendengar kata kata yang dilontarkan oleh Junhui.

"Aigoo.. lihatlah ada kepiting rebus disini" seru Junhui lalu mencubit pelan pipi Minghao. Minghao mempout kan bibirnya lalu menepis tangan Junhui yang yang mencubit pelan pipinya.

"Kkk~ baiklah kalau kau tidak mau aku gendong aku kan mendorongmu menggunakan kursi roda" ucap Junhui lalu menarik sebuah kursi roda yang masih terlipat. Minghao sedikit heran darimana Junhui mendapatkan kursi roda itu.

Minghao sedikit kecewa saat melihat Junhui menyiapkan kursi roda untuknya, itu berarti dia tidak jadi di gendong oleh Junhui-eh?

Tak lama dari itu Junhui selesai menyiapkan kursi roda tersebut, Minghao mulai mencoba untuk bangkit dari posisinya tapi sepertinya dia tidak memiliki banyak tenaga untuk bangkit, dia tampak kesulitan.

"Sini aku bantu" ucap Junhui lalu membopong Minghao untuk duduk di kursi roda itu tak butuh waktu lama Minghao sekarang sudah duduk Manis di atas kursi rodanya itu.

Junhui mulai mendorong kursi roda itu keluar ruangan Minghao dirawat. Wajah Minghao tampak berseri seri saat meninggalkan ruangan itu, rasa nya seperti bebas dari kurungan yang membelenggu nya setiap saat.

Melihat Minghao seperti itu Junhui pun ikut merasa senang, Junhui membawa Minghao berkeliling rumah sakit, mereka saling bertukar cerita mulai dari cerita tentang kejadian kejadian lucu, kejadian yang menyenangkan ya bermacam macam. Setelah puas berkeliling Junhui menghentikan kursi tidak itu di taman yang ada disana.

Tenang, itu lah kesan pertama Minghao. Banyak bunga dan juga dedaunan hijau disana-karena itu taman.

"Suasana ini memuatku tenang, rasa nya aku bisa melupakan semua bebanku selama ini" gumam Minghao tanpa ia sadari ia tersenyum miris.

"Aigoo~ beban apa yang selama ini kau pikul?" Tanya Junhui dengan nada bercanda nya, Minghao hanya diam tidak menjawab.

"Ceritakan saja bebanmu itu, siapa tau aku bisa menbantu membawa bebanmu itu" ujar Junhui.

Minghao menggeleng pelan. "Tidak perlu ge, aku tidak mau membebanimu lagi. Aku tidak mau gege semakin tertekan, karena harus memikul bebanku juga" ucapnya.

Junhui memeluk tubuh ringkih milik Minghao dari belakang, dadanya terasa sesak saat mendengar kalimat manis yang keluar dari bibir mungil Minghao.

"Terima kasih atas perhatianmu itu Hao" Tutur Junhui sebelum melepaskan pelukannya.

****

"Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Aku ingin meminta bantuanmu"

"Cih.. kau pikir aku sudi membantumu?"

"Dengarkan aku dulu, aku yakin kau pasti mau membantuku"

"....."

"Aku ingin kau memisahkan Junhui dan Minghao! Kau mau membantuku kan?"

Tbc

Kembali bersama keii~ maap banget keii baru up, ini gara gara 4 part yang belum sempet di publish tiba tiba ilang :' dan itu bikin mood nulis keii ancur banget belum lagi tugas yang gak pernah ada habisnya, jadi maaf kalau part ini pendek banget + gaje banget, mana typo bertebaran..

Udah gitu aja, kalau kalian mau protes atau kritik atau ngasih saran silahkan, keii terima kok. 💞

Silent [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang