Secret Relationship [Jeon Wonwoo] ✔

Secret Relationship [Chapter 20]

Previous Chapter

"Sial!"

Chapter 20

"Dasar menyebalkan" Jaemi menghentakkan kakinya ketika ia sudah keluar dari kamar Wonwoo

"Waeyo?" tanya eomma Wonwoo ketika melintas didepan Jaemi

"Nde? Anio" Jaemi tersenyum kikuk

"Eung.. eommonim" panggil Jaemi

"Ya?"

"Bolehkah aku menggunakan kamar tamu waktu itu?" tanya Jaemi ragu

"Wae? Kenapa kau tak tidur dengan Wonwoo?"

"Eung.. itu... ah... ujian akhir akan berlangsung lusa jadi aku harus serius belajar dan aku tak bisa belajar jika ada gangguan" elak Jaemi

"Jadi kau ingin sendiri?" tebak eomma Wonwoo

"Ne. bolehkan?"

"Tentu saja" eomma Wonwoo tersenyum pada Jaemi

"Gamsahaeyo eommonim" Jaemi membungkukkan sedikit tubuhnya

"Oh ya"

"Ne?"

"Bantulah Wonwoo jika dia kesulitan dalam belajar dan apakah kau bisa memastikan dia lolos ujian masuk universitas tahun ini?" pinta eomma Wonwoo

"Ne?" Jaemi menatap eomma Wonwoo

"Jaemi-ya kau adalah harapanku demi Wonwoo. akhir – akhir ini kudengar nilainya sedikit menurun jadi bantulah dia. Kau bisa kan?"

"Baiklah eommonim" Jaemi mengangguk

'itupun jika namja menyebalkan itu tak sok jual mahal' sambung Jaemi

"Istirahatlah" eomma Wonwoo menepuk bahu Jaemi

"Ne" Jaemi tersenyum dan segera berlalu dari hadapan eomma Wonwoo

Wonwoo mengacak rambutnya frustasi

"Dasar bodoh!" Wonwoo mengacak – acak terus rambutnya

"Harusnya aku tak mengijinkan Ahyoung berganti pakaian tadi. Tapi untuk apa Jaemi diam – diam membuntutiku?" gumam Wonwoo

"Lalu kenapa gadis itu terus saja memuji sunbae sialan itu? Baru saja Kim Hwan kusingkirkan dan sekarang? Lee Taeyong? Dia hampir melebihiku dan bisa saja gadis itu tertarik. Sial!"

"Aish" Wonwoo merebahkan tubuhnya dan menutup wajahnya dengan lengannya

Jaemi sudah mengganti pakaiannya dan duduk di sebuah meja belajar yang ada dikamar itu. Jaemi merenungi kejadian demi kejadian hari itu

"Kenapa tiba – tiba namja itu menyuruhku pergi?" gumam Jaemi

"Ya! jika dia kesal seharusnya dia mengatakannya bukan mengusirku dan membentakku seperti ini"

"Aish jinjja. Kemarin dia menahanku untuk tak pergi namun sekarang apa? Dengan seenaknya menyuruhku pergi memangnya aku gadis apa? Dasar Jeon Wonwoo menyebalkan. Jika bukan karena eommanya aku tak sudi terus bersama dengan namja itu. Ingin sekali menyekiknya lalu memotong motong seluruh bagian tubuhnya dan melenyapkannya" Jaemi mengepalkan kedua tangannya

"Tapi... tidak – tidak itu terlalu kejam" Jaemi menggelengkan kepalanya

"Molla molla lebih baik aku tidur daripada memikirkan namja menyebalkan itu" Jaemi segera naik keatas ranjang dan tidur

Wonwoo masih belum bisa terlelap sedangkan jam menunjukkan hampir pukul duabelas malam. Wonwoo mencoba berkali – kali untuk terlelap namun hasilnya tetap sama, dirinya tak bisa tidur