TWELVE

13 1 0
                                    

Terkadang, tanpa disadari, kita..tersenyum tanpa alasan, dan hanya karena hal kecil pula kita bersedih..

-Shin Min Young-

Kutatap jam di dinding, detik demi detik berlalu, aku jenuh. So Ra tertidur di sofa ruang keluarga. Dan aku hanya terduduk diam di ruang keluarga sambil memindah-mindahkan Chanel televisi.
Aku menghela nafas, "nggak ada yang rame", lalu kumatikan televisinya. Aku menatap layar handphone seperti berharap ada chat dari seseorang yang masuk. Tapi nihil, tidak ada apa-apa. Aku pun mengambil hp-ku dan memainkan game. Tak lama kemudian ada chat yang masuk.
~line~~
[Si Baek:
Soree Min Young-ah]
[Shin Min Young:
Hmm soree]
[Si Baek:
Kau lagi dirumahkah?]
[Shin Min Young:
Yes. Why?]
[Si Baek:
Aku ada didepan rumahmu]

"APA?!!" aku terkejut dan melongo. Teriakanku cukup membuat So Ra terbangun. Dengan jiwa yang belum sepenuhnya terkumpul, So Ra bertanya "waeee?!" Sambil mengubah posisi tidurnya.
"A-aniya..hehe..lanjutkan saja tidurnya, ngehehe.." ucapku sambil menaruh bantal kecil diatas wajah So Ra.
~Line~~
[Si Baek:
Apa kau akan membiarkanku kedinginan diluar?]

"Ah iya Baekhyun!" Ujarku bergegas merapihkan rambut dan keluar rumah.
Aku melihat Baekhyun menungguku diluar gerbang rumah. Aku pun menghampirinya sambil membuka pintu gerbang.
"Baekhyun-ssi, apa yang membuatmu datang kemari?" Tanyaku.
"Aku ingin mengembalikan barangmu yang tertinggal" jawabnya.
"Ohh, masuk dulu?"
"Aniya, tak usah, aku hanya mau mengembalikan ini" Baekhyun meraih tanganku dan meletakkan seutas kalung ditelapak tanganku, "Ini..kupikir ini sangat berharga bagimu".
Ternyata Baekhyun ingin mengembalikan kalung pemberian Kakek.
"Eh! Bagaimana bisa ada padamu?"
"Kau menjatuhkannya saat dirooftop sekolah, tadinya setelah pulang dari taman hiburan aku mau mengembalikannya tapi aku lupa, dan hari ini kau nggak masuk sekolah, jadi aku datang kesini"
"Aahh begitu? Ya ampun aku benar-benar-benar minta maaf sudah merepotkan"
"No problem" Baekhyun tersenyum manis.
"Jinja gomawoyo, jinja jinjaa!"
"Kalau begitu, aku pulang dulu ya, lekas sembuh Min Young-ah" ucap Baekhyun sambil mengacak-acak rambutku pelan. Untuk sesaat aku melongo atas perlakuannya padaku. Dan seketika suhu tubuhku memanas.
"Aahh waeee??" Gumamku dalam hati. Aku terus menatapnya sampai akhirnya ia menghilang dari pandanganku.

***

-Park Chanyeol-

Aku melihat Baekhyun ada didepan rumah Min Young. Aish kenapa aku tak suka melihat interaksi mereka.
Tak lama kemudian Baekhyun pergi dan Min Young, ah kenapa dia harus menatap kepergiannya.
Tiba-tiba saja Min Young menengok ke arahku yang sedang berjalan maju. Dia terlihat terkejut, begitupun aku sehingga aku menghentikan langkahku. Kami saling menatap sebentar, lalu kembali buang muka, dan Min Young masuk ke dalam rumah. Terlihat jelas kalau ia masih marah padaku.
"Aahh apa yang harus kulakukan?!" Gumamku sambil mengacak-acak rambutku.

***

-Shin Min Young-

Aku melihat Chanyeol diujung jalan sambil berjalan, dan saat mata kami bertemu seketika ia berhenti. Dan aku sedikit kaget melihatnya. Tanpa pikir panjang aku langsung masuk kembali ke dalam rumah.
"Ah sejak kapan dia ada disitu?" Tanyaku.
"Siapa?" Tanya So Ra dari ruang keluarga.
"Ah bukan siapa-siapa kok, hehe" tawaku terasa sangat kikuk, "kau sudah bangun rupanya?".
So Ra hanya mengangguk kecil dan kembali fokus pada ponsel-nya.
Aku membantingkan tubuhku disamping So Ra.
"Jadi tadi siapa?" Tanya So Ra.
"Siapa apanya?"
"Tadikan kau pergi keluar"
"Ohh ituu..Aku menemui Baek-" seketika aku tak ingin meneruskan ucapanku. So Ra memelototiku dengan tatapan terkejut dan penasaran. Aku membalas tatapannya, "Mwo?!".
"Baekhyun?"
Entah kenapa suhu tubuhku menjadi panas.
"Eoh! Lihat mukamu merah!".
Aku menyentuh pipiku, "A-aniiyaa! Ini karena aku sedang demam"
"Kojimal! Aku tau kau salting"
"ANIYA!"
"eoh-eoh lihat kau meninggikan suaramu, kau selalu meninggikan suaramu kalau salting, aku ini sahabatmu, jadi aku sudah tau seluk beluk sifatmu, seberapa keras kau menutupinya, kau tidak bisa membohongiku, haha".
Aku menatapnya kesal dan malu.
So Ra merubah tatapannya menjadi tatapan jahil, "jadi ada apa Antara kau dan Baekhyun??".
"Ti-tidak terjadi apa-apa".
"Aish! Jangan bohong! Aku sudah curiga kalau kalian ada apa-apa, apalagi sejak hari itu"
"Jinjayo, tadi ia hanya mengembalikan kalung ini, aku menjatuhkannya disekolah" aku menunjukkan kalung pemberian kakek.
"Yasudahlah, terserahmu, kau mengelak terus"
"Aku tidak mengelak, memang faktanya begitu So Ra-ssi, kenapa kau tidak percaya sih"
"Arraseo-Arraseo, aku memang percaya kok" So Ra menatapku. Aku tersenyum kemenangan.
"Kalau kau mulai suka pada Baekhyun" So Ra tertawa.
Seketika aku memukulnya pakai bantal.
"Yaa!! Sakit tahuu!"
"Bodoo amatt hahaha" aku memukulnya lagi. So Ra menatapku kesal, lalu membalas memukulku.
"Yaa!!" Aku memelototinya.
"Mwo?!" So Ra balas memelototiku.
Aku tersenyum jahil, "baiklah kalau kau maunya begitu". Kamipun memulai perang bantal dengan canda tawa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 20, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cocholate LoveWhere stories live. Discover now