Percaya (?)

4.3K 150 16
                                    

Enam bulan kemudian.
"Sayang.. Aku mau ke party ya sama rekan bisnis. Kamu yakin gamau ikut?" tanya Nae
"Iya. Aku di rumah aja"
"Baiklah. Jangan menungguku. Mungkin aku pulang larut"
"Iya. Jangan mabuk ya"
"Siap!"

Di party.
"Hai, Nae"
"New?"
"Ya, aku New. Kamu masih mengingatku?"
"Iya. Apa kabarmu?"
"Baik. Kamu? Bagaimana pernikahanmu?"
"Baik kok. Aku sangat bahagia"
Mereka terus berbincang. Tanpa sadar, Nae meminum alkohol berat sudah 4 sloki.
"Kamu mabuk, sayang" ucap New
"Ga kok. Aku masih..ah.. Palaku pusing"
"Sini, peluk aku dan bersandar di bahuku"
Nae menuruti perkataan New
"Terima kasih. Kamu sendiri aja"
"Iya. Aku masih sendiri"
"Hahaha orang cantik sepertimu mengapa masih sendiri?"
"Kamu sih gamau sama aku"
"Hahaha aku sudah punya istri, New"
"Hmm.. Istrimu marah ga kamu meluk wanita lain?"
"Tidak, dia tidak akan marah"
"Dia ga cinta sama kamu?"
"Dia sangat cinta sama aku. Dia percaya sama aku. Makanya dia ga marah"
"Kamu tau kan cemburu tanda cinta, kalo dia ga cemburu, mungkin dia ga cinta"
Nae menegakkan duduknya.
"Apa dia tidak pernah cemburu padamu?"
Nae menggeleng.
"Kalau begitu, kita selfie, kita kirim fotonya ke istrimu. Kita liat bagaimana ekspresinya"
Nae mengangguk

Di kamar Batz
*ting*
Pesan dari Nae. Nae mengirim foto dirinya dengan New.
-sayang, aku sedang di party. Ini temanku namanya new- my by
"New?? Dia ga pernah cerita. Aku belum mengenalnya. Aku harus mendengar langsung darinya. Ga boleh cemburu buta" gumam Batz
-oh. Iya. Kamu jangan mabuk ya- my b

Di party
"Kamu lihat kan? Bahkan dia tidak menanyai aku ke kamu. Aku meragukannya" ucap New
"Tapi dia memperingatkanku"
"Mabuk? Hey, Nae. Itu bukan ekspresi orang yang cemburu"
"Lalu aku harus apa?"
"Kamu uji aja. Apakah dia benar tidak cemburu melihatmu bermesraan dengan wanita lain"
"Harus seperti itu?"
"Ya kalo kamu mau yakinin diri dia cinta apa ga aja sih"
"Kamu mau bantu?"
"Apapun"
Nae tersenyum

Sesampainya di rumah.
"Sayang... I'm home" teriak Nae
Batz langsung menghampiri Nae
"Kamu mabuk?"
"Ga. Cuma minum beberapa gelas aja. Aku masih sadar kok"
"Aku bersihin badan kamu dulu ya"
Nae mengangguk
Usai bersih dan mereka sekarang di tempat tidur.
"Sayang, yang tadi namanya new"
"Oh.. Rekan bisnismu?"
"Iya. Kamu ga cemburu?"
"Cemburu kenapa?"
"Aku foto dengannya"
"Kan cuma foto. Kamu ga bertindak lebih kan?"
Nae menggeleng
"Yaudah. Ga ada masalah"
Nae mengangguk
"Aku harus mencobanya" batin Nae

Seminggu kemudian.
"Sayang, aku pulang telat. Ada dinner sama rekan bisnis" ucap Nae
"Oh, iya. Aku tunggu di rumah ya"
Nae mengangguk

Di resto
"Bagaimana?" tanya New
"Dia biasa aja"
"See? Gw makin yakin dia ga cinta sepenuhnya ke lo, Nae"
"Udahlah, ke club yuk"
New mengangguk

Di club
"Lepasin dia!"
"Batz" ucap New kaget
"Jangan pernah berani ngedeketin dia lagi atau lo akan nyesel pernah nyari masalah sama gw!"
New diam dan melepaskan pelukannya
Batz membawa Nae pulang, membersihkan badan Nae dan tidur disampingnya.

Keesokan harinya, Nae bangun dengan kepala sedikit pusing.
"Ah.. Apa yang terjadi semalam?" ucap Nae dan melihat kamarnya.
Ada note di meja samping kasurnya
'Minumlah susunya. Makan ya nasi gorengnya. Aku pergi duluan. Ada meeting pagi sama Darin. Much love from your b'
Nae tersenyum. Usai menghabiskan sarapannya, Nae mandi lalu ke kantor. Karena jadwal yang padat, mereka hanya bertemu saat akan tidur. Itupun tidak lama, karna mereka sangat lelah.

Dua bulan kemudian.
New sudah tidak menampakkan dirinya di depan Nae. Tiap kali Nae menanyakan keberadaannya, New selalu menghindar.
"Mungkin sibuk" ucap Nae
Hubungan BatzNae masih baik-baik saja meski tidak seintim dulu tapi mereka tetap saling memberikan sayang.

Satu bulan selanjutnya.
Nae menjalin kerjasama dengan perusahaan baru berkembang. CEO nya seorang wanita cantik bernama Nut. Dari awal, Nut memang sudah menunjukkan ketertarikan dengan Nae.

Hingga suatu malam.
"Aku ke party ya. Kamu jadi sama Aom?" Tanya Nae
"Iya. Aku jadi sama Aom. Kamu mau jemput?"
"Aku ga yakin, sayang. Takut kamu nungguin. Pulang sama Aom gpp kan? Apa mau aku panggilin supir?"
"Ga usah. Aku pulang sama Aom aja"
"Oke. Hati-hati, sayang"
"Iya. Kamu juga ya"

Di party
"Hai, Nae"
"Hai, Nut"
"Mana istrimu?"
"Lagi meet up sama sahabatnya"
"Oh.. Minum?"
"Ga. Makasih"
"Oke. Gw pesenin biasa aja ya"
Nae mengangguk

"Dance?"
Nae mengangguk

*ting*
Batz terlihat kaget saat melihat hp nya.
"Ada apa?" tanya Aom
"Nae sepertinya mabok"
"Kamu yakin?"
"Ga. Ini ada cewe baru"
"Setelah kalian nikah, makin banyak yang ngejer dia"
"Iya. Tapi dia ga macem-macem kok"
"Dia emang ga macem-macem. Lo juga wajib percaya sama dia. Masalahnya adalah mereka yang bisa dipercaya!"
"Trus gw harus apa?"
"Dateng ke party nya"
"Nanti dia ngerasa gw ga percaya"
"Liat dari jauh"
"Mau nemenin gw?"
"Kapanpun"
Batz mengangguk

Di party
"Istrimu cemburuan ga?" tanya Nut
"Ga kok. Dia percayaan"
"Oh.. Lusa ke Bali jadi?"
"Iya. Jadi. Naek jet ku aja ya"
Nut mengangguk

"See? Nae ga akan macem-macem" ucap Batz setelah memperhatikan Nae sampai pulang
"Oke. Sampai saat ini. Tapi gw ga yakin selanjutnya"
Batz terdiam.
"Gw juga ga yakin, semenjak kejadian New" batin Batz

Ms. CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang