Chapter 7 - END

1.2K 74 3
                                    

Heechul kini berada didalam kamarnya, ketakutan. Setelah tadi Siwon dengan paksa menariknya kedalam kamar, dan menguncinya dari luar.

***

Kangin berada didepan apartemen Heechul. Waktu sudah menunjukkan pukul 23:30, namun Siwon tak juga keluar dari sana. Kangin mulai khawatir, takut terjadi apa apa pada Heechul.

Baru saja Kangin akan kebawah untuk memanggil security, Hangeng terlihat berlari menujunya dari arah lift.

"Bagaimana? Apa si brengsek itu sudah keluar Kangin-ah?!"tanya Hangeng panik.

"Belum hyung, aku baru saja ingin memanggil satpam untuk membuka pintu apartemen ini. Karena sejak tadi aku menekan bel dan tidak ada yang menjawab"

"Sial!"Hangeng buru buru memasukkan password apartemen Heechul dan menerobos masuk kedalam. Dilihatnya Siwon tengah duduk di sofa, dan mulai berjalan kearahnya.

"Dimana Heechul?! Cepat katakan!"tanya Hangeng sembari menarik kerah baju Siwon dan bersiap memukul Siwon.

"Hei, bukankah kau sudah mendapat pesan darinya?"ucap Siwon santai.

"Kau! Aku yakin sekali bukan Heechul yang mengirimkannya! Sekarang cepat katakan dimana Heechul!"

"Han? Hankyungie!"Heechul berteriak dari arah kamar. Hangeng sontak berlari menuju kamar tersebut.

Belum sempat ia membuka pintu, Siwon memanggilnya,

"Masuklah kedalam, dan aku akan menembakmu dari sini, Hangeng"Siwon mengatakan tersebut dengan tatapan tajam sambil memegang pistol. Rupanya sejak tadi Siwon telah menyiapkan semuanya. "Dan tentu saja, setelah mnembakmu, aku akan membunuh kekasihmu itu juga, seperti yang kaulakukan pada Bumie"

Hangeng melirik kearah Kangin yang diam diam masuk dan sedang bersiap untuk melumpuhkan Siwon. Kangin yang seorang polisi juga tentu saja mahir beladiri, dan dalam sekejap, Siwon tak dapat melawan lagi. Kangin pun mengamankan pistol yang tadi hendak dipakai Siwon.

Hangeng tersenyum berterima kasih kearah Kangin dan langsung mencoba membuka pintu kamar Heechul, dikunci. "Chulie, mundurlah sedikit, aku akan mendobrak pintu ini"

BRAKK

Hangeng melihat Heechul yang berdiri dengan wajah pucat, dan langsung memeluknya.

Heechul menangis, "terima kasih sudah datang Hankyungie...aku takut...sungguh...pesan tadi-"

"Sstt, sudah, kau aman sekarang. Aku tau Chulie, bukan kau yang mengirim pesan tersebut. Maaf aku terlambat datang"Hangeng menenangkan Heechul dan mengusap pelan punggung kekasihnya itu.

Tak lama ada seseorang yang memanggil Hangeng dari arah ruang tengah, "hyung!"

"Ah iya, tunggu sebentar, Chulie"Hangeng keluar kamar Heechul untuk menghampiri Kangin, Heechul pun mengikutinya.

"Aku bawa dia ke kantor polisi dulu, hyung. Dan anda Siwon-ssi, anda ditahan dengan tuduhan penyandraan dan percobaan pembunuhan serta kepemilikan senjata api secara ilegal"ucap Kangin tegas. Kangin tersenyum kearah Hangeng dan Heechul.

"Apa apaan ini! Kau tidak bisa menahanku seenaknya!"teriak Siwon.

"Hei, kau tidak tau rupanya. Aku seorang polisi"

Siwon langsung terdiam.

"Gomawo, Kangin-ah. Aku benar benar berterima kasih padamu"

"Sudahlah hyung. Kau sudah kuanggap sebagai hyungku sendiri. Jaga Heechul hyung baik baik, dan juga, cepatlah menikah!"setelah mengucapkan itu, Kangin keluar dari apartemen Heechul untuk mengurus Siwon.

Wajah Hangeng memerah mendengar ucapan Kangin tadi. Heechul melirik kearahnya.

"Hankyungie, apa tidak apa Siwon ditahan?"

Hangeng memeluk kekasihnya itu. "Ne, biarkan ia mendapatkan akibat dari perbuatannya, Chulie. Kau tidak perlu khawatir"Hangeng mengecup puncak kepala Heechul singkat.

"Lalu?"

Hening.

"Hankyungie, aku sedang berbicara padamu!"

Hangeng mengerjapkan matanya bingung, melonggarkan sedikit pelukannya dan menatap Heechul. "Lalu apa?"

"Ck kau ini!"Heechul melepaskan rangkulannya pada pundak Hangeng dan sedikit menjauhkan badannya kebelakang. Ia melipat tangannya dan cemerut, ah sungguh menggemaskan!

Hangeng berpikir sejenak dan baru paham maksud dari Heechul. "Ah itu"Hangeng menjadi sedikit kikuk.

"Menyebalkan! Huh!"Heechul mengalihkan pandangnya kearah lain.

Hangeng maju mendekat Heechul. Mengenggam kedua tangan erat. Membuat Heechul kini menatap lurus Hangeng.

"Sebenarnya aku belum menyiapkan apa apa. Tapi walaupun begitu, aku akan mengatakannya,

Maaf aku meninggalkanmu selama 3 tahun ini,

Maaf karena tidak bisa menjagamu,

Maaf aku tidak jujur padamu sebelumnya,

Maaf karena aku tidak bisa seromantis orang lain diluar sana.

Tapi,

Aku hanya mencintaimu,

Kim Heechul.

Selamanya akan tetap begitu,

Jadi,

Maukah kau menikah denganku?"

Heechul mengerjapkan matanya yang mulai berkaca kaca. "Paboya!"Heechul langsung memeluk Hangeng dan mulai menangis.

Hangeng bingung. 'Apa aku salah bicara?'

"Tentu saja! Tentu saja aku mau menikah denganmu, Hakyungie! Kenapa kau masih bertanya?"

Hangeng tersadar dan langsung membalas pelukan Heechul. "Gomawo, gomawo Chulie. Aku berjanji tak akan meninggalkanmu lagi. Aku akan terus menjagamu, aku tak akan membiarkan siapapun mengambil apalagi menyakitimu, karena kau hanya milikku, Kim Heechul"ucap hangeng dengan mata yang berkaca kaca.

Heechul menganggukkan kepalanya. "Ne, aku milikmu, Tan Hankyung"

The end.

--------------------------------------

Akhirnya kelar :")

Sorry for bad ending :(

Pen buat epilognya tapi belum ada ide/? Kwkwk

Makasih buat yang masih baca ini ff :") yang udah nungguin :") sebenernya gak nyangka bakal ada yang baca ff ini :")

Gamsahamnida~~

-jrosangeline

He Is MineWhere stories live. Discover now