Chapter 1

1.7K 95 2
                                    

Beijing, China

"Sialan! Choi Siwon, tak akan kubiarkan kau mengambil miliku!"teriak seseorang bernama Hangeng dari dalam ruang kerjanya setelah ia membaca sebuah pesan masuk di handphonenya.

'Hangeng, kau masih mengingatku bukan? Kau tau, kekasihmu itu, dia bekerja padaku mulai besok. Cukup mengejutkan. Aku sendiri tak menyangka hahaha.
Berhubung aku sangat membencimu karena perbuatanmu setahun yang lalu, aku akan bermain main sedikit, sepertinya cukup menyenangkan. Kau tidak menginginkan dia lagi bukan? Bukankah kau telah meniggalkannya selama 3 tahun ini eh? Aku akan mengambilnya darimu. Jadi, kita lihat saja bagaimana nantinya'begitulah pesan yang dikirim oleh presdir Choi Corp, Choi Siwon.

Hangeng mengerang frustasi.

'Bagaimana ini.

Bagaimana mungkin Heechul bisa bekerja pada Siwon?

Pria itu. Apa yang akan dilakukannya pada Chulie?'

*flashback on*

1 year ago, Beijing, China

"Kibum-ssi, aku, aku tak mungkin bisa mencintaimu. Aku sudah memiliki kekasih. Kami bahkan masih berhubungan sampai saat ini, walau hanya melalui telepon."ucap Hangeng pada pria dihadapannya.

Pria dihadapan Hangeng bernama Kim Kibum, merupakan tunangan dari Choi siwon. Siwon sendiri adalah teman dekat Hangeng semenjak ia pulang ke kampung halamannya 2 tahun silam untuk mengurus perusahaan orang tuanya. Mereka bertemu untuk urusan bisnis ketika Siwon tengah memulai cabang perusahaanya di negri tirai bambu tersebut. Mereka berdua menjadi akrab, bahkan sudah seperti teman lama. Hangeng pun sering menceritakan kisah hidupnya, tak terkecuali hubungannya dengan Heechul. Begitupun sebaliknya dengan Siwon, ia bahkan sering membawa tunangannya, Kibum, untuk ikut makan siang atau sekedar bertemu dengan Hangeng.

Namun hal tersebut ternyata tidak baik. Kibum yang juga menjadi dekat dengan Hangeng, mulai jatuh hati padanya. Hangeng, pria tampan, baik, berhati lembut, dan merupakan pewaris perusahaan orang tuanya -ya walaupun tak sebesar perusahaan Siwon- telah membuat hatinya luluh. Ia bahkan melupakan statusnya sebagai tunangan dari Siwon.

Dan puncaknya terjadi pada malam ini, di kediaman Hangeng. Sebenarnya Kibum tak datang sendiri kesini, ia bersama Siwon. Namun karena Siwon ada keperluan mendadak, ia harus segera pulang. Ia pun menitipkan Kibum dan meminta Hangeng untuk mengantarnya pulang, Hangeng pun menyetujui hal tersebut.

"Ta-tapi, aku mencintaimu!"

"Kau sudah bertunangan dengan Siwon, Kibum-ssi. Dan aku sangat mencintai kekasihku. Kumohon, jangan seperti ini"

Kibum menggeleng cepat "Tidak, aku tidak bisa!"tanpa berkata lagi, Kibum langsung maju mendekati Hangeng, ia langsung mencium bibir itu cepat.

Hangeng terdiam. Tidak. Ini tidak boleh terjadi. Dengan cepat Hangeng mendorong tubuh kibum menjauh. Walaupun berusaha menahan, tapi tenaga Hangeng lebih besar daripada Kibum. Ia pun terpaksa melepas ciuman itu dengan air mata yang sudah menetes.

Hangeng tampak memahan emosinya. "Kibum-ssi, dengar kata kataku. Sampai kapanpun, kita tak mungkin bersama"ucapnya. "Sekarang, aku antar kau pulang"

Kibum tampak menahan air matanya yang terus menerus keluar. Ia menatap Hangeng sekilas "Aku pulang sendiri, terima kasih untuk semuanya, Hangeng-ssi"

***

"Mwo?"ia langsung lompat dari sofanya ketika mendapat kabar dari Siwon. "A-aku kesana sekarang"

Setelah melewati jalanan malam kota Beijing, Hangeng sampai di rumah sakit yang dituju.

Terlihat Siwon dengan wajah sangat panik di depan pintu ruang operasi ketika Hangeng menghampirinya.

Hangeng langsung merangkul sahabatnya itu, berharap akan membuatnya sedikit tenang. "Hangeng-ah, bagaimama ini, bagaimama kalau bumie tak dapat diselamatkan?"ucapnya dengan airmata yang semenjak tadi ditahan mulai menetes.

Hangeng hanya dapat mengusap pundak Siwon. Ia tak dapat berbuat apa apa. Dia masih sangat terkejut ketika mendapat kabar dari Siwon tadi bahwa Kibum tertabrak sebuah mobil ketika pulang dari rumahnya. Ia meyesal. Seharusnya ia tetap memaksa Kibum untuk mau diantar olehnya tadi.

Tak berapa lama dokter keluar dari ruang operasi tersebut, dengan jubah yang kotor dengan noda darah.
"Pasien tidak dapat diselamatkan, ia meninggal akibat kehabisan darah. Kami sangat menyesal"ucapnya dalam bahasa mandarin. Dokter itu pun berlalu meninggalkan dua pria yang kehabisan kata kata. Siwon langsung berlari masuk ke ruangan tersebut, dengan Hangeng yang berdiri terpaku menatap ruangan didepannya.

***

Kibum dimakamkan di Seoul. Hangeng pun ikut kesana.

Hangeng pun tak menyia nyiakan kesempatan tersebut untuk dapat bertemu dengan Heechul. Mereka selama 3 tahun ini hanya berkomunikasi melalui telepon. Setahun sebelumnya, sebenarnya Heechul sempat mendatangi Hangeng ke Beijing dihari ulang tahun Hangeng, sedikit memberi kejutan untuk kekasihnya tersebut.

Hangeng mengajak Heechul untuk menghadiri upacara pemakaman Kibum.
Siwon melirik ke arah Hangeng dan Heechul.

Hangeng hanya 2 hari berada di Seoul, sehari setelah pemakaman Kibum, ia langsung kembali ke Beijing, dikarenakan ia memiliki pekerjaan disana.

Selama seminggu berikutnya, Hangeng tak dapat tenang memikirkan kejadian malam itu. Ia dan siwon juga tak saling berkomunikasi satu sama lain. Hangeng benar benar tak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya. Bagaimanapun juga, ia harus mengatakan hal yang sebenarya terjadi kepada Siwon.

***

"Belakangan kau tidak menghubungiku. Apa terjadi sesuatu?"tanya Siwon saat ia dan Hangeng bertemu di sebuah cafe. "Yak, yang sedang bersedih itu aku, kenapa malah wajahmu yang murung, dan juga, bukankah kau bertemu dengan Heechul saat di Seoul? Harusnya kau senang bukan?"

Hangeng mengela nafasnya berat. "Siwon-ah, aku, aku ingin mengatakan sesuatu hal padamu"ia pun menceritakan semua kejadian yang terjadi pada malam itu.

Setelah menyelesaikam cerita itu dan sukses membuat amarah Siwon naik, Siwon langsung berdiri dari kursinya, menarik kerah baju Hangeng, dan meninju pipinya bertubi tubi. "Brengsek! Aku mempercayaimu selama ini! Tapi, tapi ini yang kau lakukan?"kembali Siwon menghantam wajah Hangeng yang sudut bibirnya sudah mulai mengeluarkan darah. Hangeng hanya diam. Ia bahkan tak melawan. Bukan karena tak bisa, melainkan ia mengerti bagaimana perasaan Siwon saat ini.

Beruntung petugas cafe beserta pengunjung disana berusaha melerai. Siwon pun digiring keluar cafe tersebut. Hangeng terduduk dikursinya. Beberapa orang yang tadi melerai perkelahian menanyakan keadaanya. Hangeng hanya dapat mengangkat tangannya, menandakan bahwa ia baik saja.

Hatinya sangat sakit. Ia sepertinya akan kehilangan sahabatnya itu. Ya Tuhan, ia bahkan tak menginginkan Kibum mencintainya. Siwon salah sangka! Bagaimana mungkin ia menusuk sahabatnya sendiri dari belakang. Bahkan ia sendiripun sudah memiliki kekasih!

Semenjak kejadian itu, Hangeng dan Siwon tak pernah berkomunikasi lagi. Siwon pun kembali ke Seoul, ia memutuskan untuk mengurus perusahaannya yang disana dan menunjuk orang lain untuk memegang cabang yang di Beijing.

*flashback off*

Hangeng melemparkan beberapa barang yang ada di mejanya. Sekretaris yang didepan ruagan Hangeng mendengar suara tersebut. Ia langsung masuk dan mencoba menahan atasannya.

"Besok aku akan ke Seoul, atur seluruh jadwalku. Kau ambil alih semuanya selama aku disana. Laporkan saja hasilnya padaku. Tidak ada protes"jelas Hangeng.

Sekretarisnya hanya dapat menganggukan kepalanya, ia hendak membantah, namun ia mengurungkan niatnya ketika melihat wajah atasannya tersebut.

To be continue...

He Is MineNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ