Chapter 2

1.2K 81 4
                                    

"Benarkah?"tanya Heechul dengan wajah berseri seri. Saat ini ia tengah bertelepon ria dengan Hangeng atau Hankyung, kekasihnya.

Hangeng mengangguk, ya walaupun ia tau Heechul tak mungkin melihatnya "Ya, aku akan berangkat besok pagi, Chulie"

"Aish! Kenapa mendadak sekali? Aku bahkan tak bisa menjemputmu besok"Heechul mengerecutkan bibirnya. Andai Hangeng melihatnya, ia pasti sangat gemas melihat kelakuan kekasihnya itu. "Kau tau perusahaan yang kuceritakan padamu itu? Aku diterima! Bahkan sebelum aku mengeluarlan sepatah katapun, sepertinya presdir itu sangat baik"ucapnya sambil terkekeh. "Jadi mulai besok pagi aku bekerja disana"

'Aku tau, bahkan itu alasanku untuk menemuimu'batin Hangeng.

"Yak! Kau ini tidur ya?!"

"A-aniya. Ya tidak apa. Aku akan langsung menuju apartemenmu saja. Kau belum mengganti passwordnya bukan?"

"Tentu saja."jawab Heechul. "Ah iya, Hankyungie, ngomong ngomong soal presdir perusahaanku itu. Sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi kapan ya, mungkin kau mengenalnya, kapan kapan, akan ku tunjukan padamu"

"Ya, baiklah"

"Ck pabo! Aku bicara panjang lebar kau hanya menjawab 'ya baiklah'. Tidurlah! Aku takut kau ketinggalan pesawat besok. Kau itu kan bodoh"candanya. Ya, Heechul memang kalau berbicara seenaknya. Namun Hangeng yang bukan baru mengenal Heechul sudah memaklumi hal tersebut. Dan bahkan bisa dibilang karena hal itu ia jatuh cinta pada Heechul.

"Arraseo, Heechul-ssi. Berhentilah berteriak teriak, atau kau akan tampak seperti ahjumma"

"Yak Hankyungie beraninya kau-"sambungan terputus. Hangeng memutuskan sambungannya sebelum Heechul mulai lagi dengan ocehannya. Sebenarnya ia masih ingin berbincang lebih lama, namun benar kata Heechul, ia lebih baik beristirahat atau mungkin esok ia akan ketinggalan pesawat, karena ia berangkat dengan penerbangan paling pagi.

"Ck dasar pria itu!"seru Heechul kesal. Namun sedetik kemudian ia tersenyum. Walaupun sering marah marah, namun sebenarnya Heechul sangat mencintai Hangeng. Bersikap lemah lembut? Itu bukan gayanya hahaha.

Heechul meletakan handphonenya diatas nakas. Ia pun mencoba memejamkan matanya. Besok pagi ia tak boleh telat. Tak lucu bukan, hari pertama bekerja di perusahaan barunya ia terlambat?

***

Heechul memasuki ruangan pribadi bos barunya itu. Masih sepi. Ia melirik jam ditangannya, 07:20 am.

Ia pun langsung menuju meja kerjanya. Ya kata resespsionin dibawah, ruangan Heechul berada di ruangan Siwon. Mejanya bersebrangan tepat disebrang meja Siwon. Disampingnya terdapat kaca, yang memperlihatkan lalu lintas jalaman Seoul.

Heechul pun duduk dikursinya. Mengeluarkan handphonen, dan mengetik sesuatu,

'Hei beijing fried rice! Kau tidak tertinggal pesawat bukan? Hahaha. Saat jam makan siang nanti, hubungi aku arraci?'

Send.

"Krekk"Heechul melirik kearah pintu yang terbuka. Menyadari bosnya yang masuk, ia langsung berdiri dan membungkukkan badannya. Sang presdir pun langsung menuju mejanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Heechul pun kembali duduk dan menyimpan handphone disakunya.

***

Hari pertama Heechul bekerja, sudah cukup banyak -atau sangat banyak- tugas yang harus dikerjakannya.

Tapi Heechul tak mau mengeluh. Bukankah bosnya itu sudah cukup baik menerimanya bekerja disini, bahkan tanpa harus diwawancara terlebih dahulu. Dan bosnya ternyata cukup ramah, walaupun terkesan kaku.

"Siang nanti, kau makan siang dimana?"tanya Siwon.

"E-eh? Saya Tuan?"Heechul tergagap menjawab pertanyaan Siwon.

"Kau pikir ada orang lain disini?"ucapnya sambil menatap Heechul. "Dan berhenti memanggilku tuan. Panggilan yang membosankan. Seluruh orang disini memanggilku tuan. Panggil Siwon saja, atau terserah kau, yang penting bukan tuan"

"Err ba-baik tuan maksud saya Siwon-ssi. Saya belum ada rencana untuk siang nanti, mungkin akan mencari cafe didekat-"

"Kau bisa ikut denganku jika mau"potong Siwon sebelum Heechul menyelesailam ucapannya.

"Eh? Eum baiklah"

***

Canggung.

Ya begitulah suasana yang tercipta saat ini disebuah cafe tak jauh dari perusahaan bernama 'Choi Corp' tersebut.

Heechul kini duduk bersebrangan dengan sang presdir. Ia sesekali saja menyuapkan makan siangnya, dan kegugupan tampak jelas diwahah pria cantik itu.

"Makan siangmu itu mau kau makan atau hanya kau lihat saja?"tanya Siwon.

"Eh?"

"Ck."Siwon memutar matanya. "Cepatlah makan saja. Tak usah bersikap sungkan padaku! Lagipula ini kan jam makan siang"

"Ba-baiklah Siwon-ssi"

Layar handphone Heechul yang iya taruh di meja menyala, dan menampilkan nama kekasihnya. Ia melirik sebentar, ragu untuk menjawabnya.

"Siapa?"

"Err itu-"

"Angkat saja"

Heechul mengangguk dan mengangkat telepon dari Hangeng. "Yeobeoseyo"sapa Heechul pelan.

"Apa apaan itu? Kau ingin membuatku tertawa? Hahaha. Sejak kapan seorang Kim Heechul begitu ramah ketika menjawab telepon dari seseorang?"tawa renyah Hangeng terdengar cukup keras.

"Yak! Jangan meledekku! Kau tau? Didepanku kini ada bosku tau huft"Heechul berteriak membuat Siwon terbelalak dan membulatkan matanya. Ia memperhatikan wajah Heechul yang sedang kesal, tampak sangat menggemaskan. Ah apa yang kau pikirkan, Siwon!

Hangeng yang mendengar penuturan Heechul tak kalah terkejutnya. 'Dia, bersama Siwon? Tidak'

"Hankyungie! Kau ini kenapa mengabaikanku terus? Ck"

Siwon melanjutkan makannya sembari sesekali memperhatikan Heechul. Benar dugaannya. Hangeng yang tengah menghubungi asisten barunya tersebut.

"Aniya. Maaf maaf. Kalian tengah berdua saat ini?"

"Ne. Kenapa?"tanya Heechul. "Aah. Jangan bilang kau cemburu beijing fried rice? Kkk"

"Berhentilah bercanda, aku bertanya serius"

Heechul melirik Siwon sekilas, kemudian sedikit menjauhkan tubuhnya. "Ya bisa dibilang begitu, kami sedang duduk berhadapan sekarang. Tapi didalam cafe, dan cukup ramai. Ada apa sih? Kenapa tanya begitu, kau cukup aneh. Ah tidak tidak, kau memang aneh"

"Ck terserah kau saja. Hm baiklah, jaga dirimu Chulie. Dan untuk pertanyaanmu tadi, aku tidak cemburu. Aku sangat mempercayaimu"

"Hahaha sudah kuduga. Tenang saja, walaupun kau bodoh, aku hanya memcintaimu"

"Ya, aku tau itu"

Heechul menggelengkan kepalanya dan tersenyum "sudah dulu ya, makananku bahkan belum habis setengahnya, aku harus melanjutkan ini dulu"

"Baiklah"

Sambubgan terputus. Heechul menatap kearah depan. Siwon tengah memperhatikannya.

"15 menit, ckckck. Cepat habiskan makananmu sebelum waktu istirahat habis"

"Baik Siwon-ssi"

Siwon menatap kearah Heechul.

'Keperibadianmu itu, cukup menarik. Sepertinya ini benar akan menyenangkan.

Aku akan membuatmu melupakan pria itu, dan membuatmu menjadi milikku,

Tapi,

Atau mungkin,

Aku yang akan jatuh cinta padamu,

Kim Heechul?'

To be continued...

He Is MineWhere stories live. Discover now