Cowok itu melemparkan koinnya ke atas dengan satu jentikkan ibu jari. Benda bundar itu melayang hingga berputar-putar di udara, memperlihatkan dengan cepat dua sisinya yang berbeda.
Althea menahan napas panjang.
Genggaman tangan Zeth menjadi tempat benda itu terjatuh, yang disambut oleh hening cukup panjang di antara keduanya. Mereka bertatapan sejurus kemudian, saling memasang wajah penasaran. Akan tetapi kentara sekali Althea yang paling tertekan dengan permainan konyol itu.
Gambar garuda.
Zeth menyeringai. Althea menelan ludah.
Terminal Cicaheum sore itu sudah hiruk-pikuk oleh berbagai jenis kendaraan umum dan para penumpangnya. Bus pertama yang masuk ke terminal setelah koin digulirkan menjadi pengantar Althea entah ke alamat mana. Sementara itu Zeth menunggu bus kedua yang tiba. Tak ada yang menang dari permainan ini. Keduanya sama-sama tak akan pulang ke rumah, kecuali kalau mereka beruntung.
Althea tak bisa menahan diri untuk tidak memasang wajah gugupnya sementara cowok yang baru saja meneguk sodanya itu kembali menyeringai.
Bus jurusan Yogyakarta tiba.
Sial!
Althea menelan ludahnya. Zeth menahan tawanya hingga hanya menjadi segaris senyum saja, lalu mempersilakan tuan putri bercelana jeans belel itu segera menaiki busnya dengan anggun.[]
***
Seharusnya dia menghabiskan sodanya sebelum naik ke dalam bus.
Althea sudah mendapatkan tempat duduk di tepi jendela dan kebingungan membuang kaleng sodanya setelah berhasil menghabiskannya dalam satu tegukan. Rasa tegang di perutnya sedikit membaik
YOU ARE READING
Berhenti di Kamu
Teen FictionBagi Althea, hidupnya menjadi lebih berwarna ketika Zeth tiba dan menawarinya untuk bergabung dalam sebuah pemainan konyol. Meski dengan begitu, akhir-akhir pekannya akan terbuang di tempat yang tak pernah dia sangka sebelumnya. Namun siapa yang tah...